Pemkot Cirebon Akan Kaji soal Donasi Rp1.000/Hari

Devteo Mahardika - detikJabar
Selasa, 07 Okt 2025 18:30 WIB
Wali Kota Cirebon, Effendi Edo (Foto: Devteo Mahardika/detikJabar).
Cirebon -

Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, angkat bicara terkait Surat Edaran (SE) Gubernur Jawa Barat mengenai donasi Rp1.000 per hari bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), siswa, dan masyarakat. Sejauh ini, kebijakan tersebut belum diterapkan di Kota Cirebon.

Edo menegaskan, Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon akan melakukan kajian terlebih dahulu sebelum melaksanakan kebijakan tersebut.

"Terkait Rp1.000 per hari, saya belum bicarakan di seluruh SKPD. Ini juga kan harus kita bicarakan dulu, programnya seperti apa nanti, bagaimana penyimpanannya, pengambilannya, dan lain sebagainya," ujar Edo di Kota Cirebon, Selasa (7/10/2025).

Sejauh ini, kata Edo, kebijakan yang berisi imbauan donasi Rp1.000 per hari bagi ASN, siswa sekolah, hingga masyarakat itu belum diterapkan di Kota Cirebon.

Menurutnya, Pemkot Cirebon akan lebih dulu membahas secara internal terkait pelaksanaan kebijakan tersebut.

"Nanti kita rapatkan dulu. Di Kota Cirebon belum jalan," katanya.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat membuat kebijakan yang mengimbau masyarakat untuk menyisihkan uang Rp1.000 per individu. Kebijakan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor: 149/PMD.03.04/KESRA tentang Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu).

Melalui Gerakan Rereongan Poe Ibu ini, Pemprov Jabar mengimbau dan mengajak setiap individu ASN, siswa sekolah dan warga masyarakat untuk menyisihkan Rp1.000 per-hari sebagai bentuk kesetiakawanan sosial dan kesukarelawanan sosial.

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat, Herman Suryatman, menjelaskan Gerakan Poe Ibu lahir dari keprihatinan atas banyaknya persoalan kecil di masyarakat yang sebenarnya bisa diselesaikan tanpa harus menunggu bantuan besar dari pemerintah.

"Budaya bangsa kita ini kan gotong royong, terus kesetiakawanan, kerelawanan sosial, dan itu semua modal sosial yang harus dijaga," ujar Herman, Senin (6/10/2025).

Ia menuturkan, dinamika masyarakat di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat sangat kompleks, terutama dalam urusan pendidikan dan kesehatan. Tak jarang, masyarakat yang datang ke Lembur Pakuan Subang, pusat layanan pengaduan warga hanya membutuhkan bantuan kecil untuk bertahan.

"Makanya pada saat dibuka layanan pengaduan di Lembur Pakuan Subang, dari mana-mana datang, bukan hanya dari Jabar, ada dari luar Jabar, kasihan. Padahal yang dibutuhkan hanya Rp1 juta misalnya, untuk membantu tunggu yang sakit," katanya.



Simak Video "Video: Donasi Demo di Pati Panen Simpati Usai Dibubarkan Satpol PP"

(mso/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork