Kota Bandung bersiap menjadi pusat perhatian para investor. Pada 14 November 2025 nanti, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bakal menggelar West Java Investment Summit (WJIS) 2025, forum investasi tahunan untuk mempertemukan mencari calon investor global.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat Dedi Taufik menuturkan, dalam WJIS tahun ini pihaknya akan menawarkan 104 proyek investasi senilai Rp186,29 triliun. Dari jumlah tersebut, 41 proyek siap ditawarkan kepada investor, sementara 63 lainnya merupakan potensi investasi baru yang sedang dikembangkan.
"Kami menargetkan semua minat investasi yang muncul di forum ini bisa terealisasi dalam tiga hingga enam bulan ke depan," kata Dedi, Selasa (11/11/2025).
Forum ini diproyeksikan dihadiri lebih dari 600 peserta, termasuk 25 perwakilan kedutaan besar dan 300 calon investor dari berbagai negara. Proyek-proyek unggulan di bidang pengelolaan limbah, kawasan industri, hilirisasi, dan infrastruktur akan menjadi sorotan utama dalam forum investasi berskala internasional tersebut.
"West Java Investment Summit sudah menjadi brand global. Banyak investor yang memandang Jabar sebagai lokasi strategis dengan dukungan infrastruktur, SDM unggul, dan kepastian kebijakan yang kuat," katanya.
Meski belum resmi digelar, Dedi menyebut sudah ada investor yang berkomitmen menanamkan modalnya. Tercatat ada 13 kerjasama yang sudah terjalin dengan nilai investasi mencapai Rp14,6 triliun.
"Angka ini masih dapat bertambah, dan kami menargetkan semua minat investasi ini harus bisa direalisasikan tiga hingga enam bulan ke depan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi," ungkap Dedi.
Dedi menjelaskan, pada kuartal III 2025, nilai investasi yang masuk ke Jawa Barat telah mencapai Rp218,2 triliun, meningkat 18 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Dari total tersebut, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) berkontribusi sebesar Rp119,2 triliun (54,7 persen), sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp98,9 triliun (45,3 persen).
"Investasi ini juga mampu menyerap tenaga kerja hingga 303.469 orang," ungkap Dedi.
Kontribusi investasi yang terus meningkat ini menjadi motor penting dalam menjaga pertumbuhan ekonomi Jawa Barat. Pada triwulan III 2025, ekonomi Jabar tumbuh 5,20 persen, lebih tinggi dari rata-rata nasional yang berada di angka 5,04 persen.
"Kontribusi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Jabar mencapai 24,6 persen, terbesar kedua setelah konsumsi rumah tangga," tuturnya.
(bba/iqk)