Keberpihakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumedang terhadap para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kian terasa. Menggunakan sistem serba digital pun menjadi cara Pemkab untuk memajukan UMKM di Sumedang.
Hal tersebut pula telah tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Sumedang Nomor 4 Tahun 2024 tentang Transformasi Digital, dalam subjek Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Menurut Agus Kori Hidayat selaku Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perdagangan dan Perindustrian (Diskop UKMPP) Sumedang, kebijakan yang digagas langsung Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir tersebut merupakan suatu cara untuk meningkatkan UMKM dengan berbasis teknologi.
"Jadi kebijakan Pak Bupati ini mau mengubah para pelaku UMKM mentransformasi dari mulai cara usaha, distribusi layanan ekonomi berbasis teknologi dan dibagi pada dua item ada yang sifatnya online dan offline. Tapi yang offline juga kita dukung," ujar Agus kepada detikJabar, Senin (8/12/2025).
Agus mengatakan, sejauh ini terdapat beberapa platform maupun media sosial yang telah disediakan Pemkab Sumedang untuk para pelaku UMKM agar bisa digunakan dari segi pemasaran hingga penjualan yang mudah. Menurutnya sejauh ini telah diakses dan berdampak positif.
"Kalau yang online itu kita ada E-katalog UMKM itu ada di Instagram namanya oleh-oleh Sumedang, itu bisa dicek langsung bahkan bulan Oktober kemarin sudah ada 55 ribu yang akses bukan hanya dari kita saja ada yang dari Singapur, Malaysia, bahkan dari Belanda juga ada yang akses," katanya.
Agus mengungkapkan, dengan hadirnya serba digital terhadap produk UMKM sangat menguntungkan bagi para pelaku UMKM terutama dari segi pemasaran hingga penjualan.
"Memang saat ini kurang lebih baru sekitar 129 produk dari 27 pelaku UMKM yang sudah masuk karena kita kurasi dan bisa bersaing bukan hanya ditingkat lokal, nasional, bahkan internasional. Makannya sudah banyak yang akses," ucapnya.
"Kemudian kita juga ada aplikasi namanya TAHU SUMEDANG. Di situ bisa dilihat produk-produknya dan bisa pesan secara online, tapi tidak bisa transaksi di situ karena bukan marketplace. Kemudian ada kita WA KEPO jadi pelaku UMKM berbasis data di WA KEPO 08112220220 di sana ada data produk UMKM di seluruh desa, jadi tinggal buka kecamatan atau desa nah di situ ada data produk UMKM-nya," imbuhnya.
Berikan Pelatihan Serba Digital Terhadap Pelaku UMKM
Untuk melangkah lebih maju dalam mentransformasi secara digital, Pemkab Sumedang juga memberikan beberapa pelatihan terhadap para pelaku UMKM.
Dikatakan Agus, pelatihan bagi para pelaku UMKM ini diberikan untuk memudahkan semuanya terutama dalam segi pemasaran online atau digital marketing.
"Kemarin juga kita bersama Pak Bupati melakukan pelatihan UMKM Go Digital. Jadi di situ ada bagaimana cara pemasaran online, kemudian poto produknya, kemudian bagaimana cara pengunaan digitalnya, termasuk ke dalam marketplace yang ada," kata Agus.
"Kita juga ada pelatihan digital marketing dalam rangka khususnya di media sosial. Jadi di desa itu semua produk UMKM ditampung, nah untuk pembayarannya itu sudah berbasis Qris juga. Dan juga itu kita bekerjasama dengan kurir jadi ada jasa kurir untuk mengantarkan pemesanan produk," sambungnya.
Selain itu, seiring teknologi yang kian canggih, Agus menuturkan para pelaku UMKM di Sumedang pula telah diberikan pelatihan dalam pemanfaatan Artificial Intelligence (AI). Dalam pelatihan itu, para pelaku UMKM bisa mempercantik maupun membuat produk UMKM lebih menarik untuk dilihat.
"Jadi si UMKM diberikan pelatihan untuk pemanfaatan AI untuk pemasaran produk UMKM, jadi kayak foto disanding-sandingkan dan terlihat lebih bagus. Semuanya memudahkan UMKM jadi tampilannya lebih bagus dan jauh lebih menarik, produk difoto menggunakan AI dan dibantu segala macamnya itu lebih bagus, nah ini kan manfaat sekali untuk daya saing para pelaku UMKM," tuturnya.
Sediakan Gerai-gerai UMKM
Bagi para pelaku UMKM yang masih menerapkan sistem offline tentu juga tak perlu khawatir. Sebab, Pemkab Sumedang telah memiliki gerai, outlet, hingga UMKM Center.
Menurut Agus, Sumedang memiliki outlet UMKM yang bisa menampung seluruh produk UMKM. Pemkab dalam hal ini menyediakan outlet UMKM yang lokasinya berada di Terminal Ciakar untuk menjadi salah satu tempat para produk UMKM dijual. Bahkan di situ pula terdapat tempat untuk para pelaku UMKM bisa melakukan sesi sharing.
"Untuk peningkatan jangkauan secara offline, allhamdulilah kita sudah memiliki outlet UMKM yaitu pusat oleh-oleh Sumedang yang menampung semua produk UMKM Sumedang itu lokasinya ada di dekat kota tepatnya di dekat Terminal Ciakar, itu di lantai dasarnya menampung semua produk UMKM dan di atasnya itu ada cafe buat kumpul, itu bisa jadi tempat sharing para pelaku UMKM bersama kita, jadi bisa bertukar pikiran," katanya.
Tak hanya gerai, masih kata Agus, Pemkab Sumedang juga memiliki UMKM Center. Di situ, para pelaku UMKM dapat dilayani dari segi desain produk hingga packaging yang tentunya bisa lebih menarik.
"Kita juga ada UMKM Center atau rumah kemasan. Jadi UMKM Center itu yang ada di pusat kota ada ruang desain. Nah para pelaku UMKM yang desain produknya atau packaging nya kurang bagus itu kita bantu, di desain kan dan itu gratis," kata dia.
"Di UMKM Center juga ada ruang konsultasi bisnis, ada ruangan foto produk, dan ada ruang live market tau studio. Jadi para pelaku UMKM itu diajarkan berjualan secara live. Di situ ada pendampingnya, ada yang mengajarkan. Kebanyakan anak-anak gen-z," ungkapnya.
Selain memiliki outlet maupun UMKM Center, dalam kebijakan Bupati Dony pun juga telah menyediakan gerai-gerai UMKM di tiap kecamatan maupun desa, hingga mall besar dan supermarket yang berada di Kabupaten Sumedang.
"Kebijakan Pak Bupati juga membuka gerai-gerai UMKM ada yang berada di Pusat Pemerintahan Sumedang di lobi itu ada gerai UMKM. Kemudian ada juga di Jatos gerai UMKM dan termasuk di Griya juga ada. Terus ada juga di pelayanan publik kayak di MPP, kemudian di Terminal Ciakar kita juga ada di situ, ada juga di Samsat, terus di setiap kecamatan juga sebetulnya ada gerai-gerai UMKM," ucapnya.
Permudah Bursa Modal Pelaku UMKM
Sementara itu, Bupati Dony sebelumnya menyampaikan Pemda Sumedang berkomitmen untuk mempermudah akses permodalan bagi UMKM dengan kegiatan Bursa Modal UMKM Tahun 2025.
"Kami membuka ruang seluas-luasnya bagi pelaku usaha untuk mendapatkan modal produktif yang resmi, aman, dan terjangkau," ujar Dony.
Ia berharap Bursa Modal UMKM ini dapat menjadi jembatan antara pelaku usaha dengan lembaga jasa keuangan.
"Banyak UMKM yang memiliki potensi besar tetapi masih terhambat akses pembiayaan. Melalui kegiatan ini, kami berharap para pelaku UMKM dapat memperoleh modal yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan mereka," pungkasnya.
(sud/sud)