Seberat Ini Perjuangan Jadi Siswi di Pelosok Cianjur

Ikbal Selamet - detikJabar
Jumat, 05 Des 2025 13:00 WIB
Perjuangan siswa di Cianjur pergi ke sekolah. (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)
Cianjur -

Pelajar di Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur, mengalami nasib memilukan selama empat tahun terakhir. Mereka terpaksa mempertaruhkan nyawa melintasi sungai berarus deras lantaran jembatan gantung putus diterjang banjir bandang.

Jika para siswa hendak mencari jalur aman, mereka harus menempuh rute sejauh 10 kilometer dengan waktu tempuh berjam-jam. Shela misalnya, siswi MA Bojongjati, mengatakan sejak menduduki bangku kelas 3 MTs, ia terpaksa menggunakan rakit untuk berangkat sekolah.

"Saat kelas 3 MTs, jembatan putus. Jadi terpaksa naik rakit meskipun takut, karena arus Sungai Cibuni deras," ujar Shela, Kamis (4/12/2025).

Menurutnya, kondisinya akan semakin membingungkan dan mengkhawatirkan saat Sungai Cibuni meluap. Menaiki rakit akan sangat membahayakan keselamatan.

Perjuangan siswa di Cianjur pergi ke sekolah. (Foto: Ikbal Selamet/detikJabar)

"Kadang bisa ditunggu sampai air surut, tapi risikonya terlambat ke sekolah. Namun, seringnya kalau sudah meluapnya lama, jadi tidak bisa menyeberang menggunakan rakit," ungkapnya.

Akibatnya, dia dan puluhan temannya terpaksa menggunakan jalur memutar dengan jarak tempuh sejauh 10 kilometer. Waktu yang dibutuhkan pun tak singkat, yakni antara 1 hingga 2 jam perjalanan.

"Kalau lewat sungai cukup 30 menit dari rumah sudah sampai ke sekolah. Kalau jalan memutar, paling cepat satu jam dan paling lama dua jam berjalan kaki," tuturnya.




(orb/orb)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork