Pemkot Bandung Bakal Gencar Edukasi ke Warga soal Septic Tank Komunal

Rifat Alhamidi - detikJabar
Senin, 24 Nov 2025 22:30 WIB
Wali Kota Bandung Farhan (Foto: Dok. Diskominfo Kota Bandung).
Bandung -

Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyatakan, ada sejumlah tantangan di masyarakat soal kebersihan sanitasi yang selama ini kerap dilupakan. Ia membeberkan bahwa masih ada warga yang belum punya septic tank secara individu maupun komunal.

"Septic tank komunal ini ternyata saya juga baru sadar. Tantangannya adalah tidak semua kelompok masyarakat mau punya septic tank umum," kata Farhan di Balai Kota Bandung, Senin (24/11/2025).

Farhan membeberkan kondisi ini saat ditanya wartawan usai upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2025. Ia pun sepakat infrastruktur sanitasi dasar ke depan harus segera ditata ulang.

"Kuncinya edukasi. Kita juga memperbaiki saluran air kotor melalui BUDP dan perbaikan drainase warisan Belanda bersama PDAM," terangnya.

Farhan menargetkan, masalah ini perlahan bisa diselesaikan hingga tahun depan. Saat ini, edukasi ke warga pun terus dilakukan supaya tidak BAB sembarangan.

"Selama setahun ini kita akan lakukan pemberesan dan pembenahan infrastruktur dasar sesuai amanat Pak Gubernur. Dengan demikian, kita bisa kembali pada istilah Bandung 'rarapih', kembalikan semuanya ke kondisi nol, kembali ke basic, sehingga kita bisa melompat ke jenjang berikutnya," pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Kota Bandung Luthfi Firdaus membeberkan kondisi mengenai kebiasaan buruk di masyarakat soal BAB sembarang. Ia menegaskan Pemkot Bandung setiap tahun selalu menganggarkan penyediaan tangki septik, namun belum seimbang dengan kebutuhan di lapangan.

"Pemkot itu mengalokasikan untuk kegiatan septic tank individual 10-17 unit per tahunnya. Cuma emang enggak signifikan sama luas kawasan kumuh di Kota Bandung," katanya saat berbincang dengan detikJabar, Selasa (21/10/2025).

Luthfi membeberkan, Kota Bandung punya kawasan kumuh sekitar 285 hektare yang salah satunya menjadi pemicu kebiasaan BAB sembarangan. Luas area itu jelas tak sebanding meski Pemkot Bandung tiap tahun menganggarkan program septic tank individual.

Sementara, penyediaan tangki septik komunal yang jadi keinginan Farhan merupakan program dari pemerintah pusat. Tahun depan, berdasarkan informasi yang ia dapatkan, akan ada bantuan 100 unit tangki septik komunal bagi Kota Bandung untuk mengatasi masalah BAB sembarang.

"Katanya sih di 2026 ada dana alokasi khusus dari pusat untuk 100 unit septic tank komunal. Karena program septic tank komunal itu dari pemerintah pusat, di Kota Bandung itu alokasinya baru sedikit, belum memadai," ungkapnya.

Luthfi kemudian membeberkan kendala terbesar dalam upaya pembangunan septic tank komunal. Masalah ketersediaan lahan jadi tantangan yang perlu dirumuskan lantaran kawasan kumuh di Kota Bandung mayoritas berada di kawasan gang.

"Kesulitan di lapangan kalau septic tank komunal, kan satu septic tank itu minimal ada (lahan) 9 meter persegi. Terus kita gali, untuk 15-25 keluarga. Cuma permasalahan di lapangan kan kawasan kumuh mah di gang, itu yang jadi PR juga untuk kita," katanya.

"Kita sudah sampaikan ke Pak Wali, kalau ada tanah kosong bisa dibeli sama pemkot, kita bisa aktifkan salah satunya untuk septic tank. Karena kesulitan kita di lapangan itu soal lahan untuk septic tank," imbuhnya.

Luthfi menyatakan, masalah BAB sembarang punya dampak negatif yang signifikan, terutama ke kesehatan. Untuk itu, ia berharap, penanganan lintas sektor bisa bersama-sama menangani masalah itu, termasuk pemerintah pusat.

"Tentu soal sanitasi air kotor mah ujungnya pasti ke masalah kesehatan. Banyak penyakit menular dari situ. Jadi saya pikir ini jadi PR kita bersama untuk masalah sanitasi teh. Karena itu lintas sektor berkepentingan untuk masalah itu. Mudah-mudahan kita juga dapat bantuan dari pemerintah pusat, bisa didorong," pungkasnya.



Simak Video "Video: Petugas Kebersihan Mogok Kerja, Kota Birmingham Dipenuhi Sampah"

(ral/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork