Priangan Timur Sepekan: Heboh Pelajar Terjangkit HIV/AIDS di Pangandaran

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 23 Nov 2025 10:30 WIB
Ilustrasi. (Foto: iStock)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di wilayah Priangan Timur, mulai dari nelayan Tasikmalaya yang tewas usai tersambar petir saat melaut, banjir bandang akibat luapan drainase di Garut hingga heboh pelajar diduga terjangkit HIV/AIDS di Pangandaran.

Berikut rangkuman berita yang dihimpun dalam Priangan Timur Sepekan:

Nelayan Tasik Tewas Usai Tersambar Petir

Seorang nelayan Arif (45) asal Desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, ditemukan tewas akibat tersambar petir di lautan pada Selasa (18/11/2025). Kejadian itu terjadi pada pukul 15.30 WIB.

"Betul laporan masuk ke kami. Nelayan saat mencari ikan di laut tersambar petir. Satu nelayan ilang. Perahu ditumpangi bapak dan anak," kata Kapolsek Cipatujah AKP Supian kepada detikJabar, Rabu (19/11/25).

Kedua nelayan merupakan bapak dan anak. Arif kala itu sedang mencari ikan bersama anaknya, Riki (22). Riki disebut selamat dalam kejadian itu.

Setelah melalui upaya pencarian intensif, korban akhirnya ditemukan pada Kamis (20/11/2025). Komandan Regu Basarnas Pos Sar Tasikmalaya, Dedi Haryanto menyebut korban ditemukan tim sar dalam keadaan tewas tenggelam. Jasadnya, mengambang di perairan Pantai Selatan Cibalong Garut.

"Benar sudah ditemukan tim SAR gabungan di perairan Pantai Selatan, masuk ke wilayah Kecamatan Cibalong, Garut," kata Dedi Haryanto.

Jasad korban langsung dievakuasi menuju Kecamatan Cipatujah. Puluhan warga termasuk kerabat menyambut jasad korban yang dibawa perahu. "Kami serahkan pada keluarga," kata Dedi Haryanto.

Peristiwa nahas itu terjadi pada Selasa (18/11/2025) ketika seorang nelayan bernama Arif (45), warga Kampung Alur, Desa Ciheras, melaut bersama putranya, Riki (22). Keduanya berangkat dari Pelabuhan Panglemuan, Garut, sekitar pukul 09.00 WIB untuk memasang jaring dan mencari ikan layur yang sedang melimpah.

Namun, cuaca berubah drastis saat memasuki sore hari. Sekitar pukul 15.00 WIB, langit gelap, angin kencang, dan hujan deras mulai melanda kawasan pesisir. Petir berkali-kali terlihat menyambar permukaan laut.

Berdasarkan keterangan saksi, petir dua kali menyambar perahu yang mereka tumpangi. Sambaran pertama membuat kapal oleng, tetapi masih bisa dikendalikan. Sambaran kedua justru mengenai tubuh Arif secara langsung hingga ia terpental ke laut.

Kepala Desa Ciheras, Kecamatan Cipatujah, AKH Asluri, menyampaikan mengonfirmasi bahwa korban telah dievakuasi, korban ditemukan satu kilo meter dari bibir pantai.

"Tadi sudah dibawa oleh tim kepolisian untuk pengecekan, mungkin di autopsi," kata dia.

Banjir Bandang Akibat Luapan di Garut

Terjadi banjir bandang yang disebabkan luapan drainase di wilayah Kecamatan Cisurupan, Garut, pada Kamis, (20/11/2025) sore ini. Sejumlah rumah warga dilaporkan terendam.

Banjir bandang terjadi tepatnya di Kampung Bojong, Desa Balewangi, Cisurupan. Menurut laporan pihak kecamatan setempat, kejadian berlangsung sejak pukul 13.00 WIB.

"Banjir disebabkan luapan air dari gorong-gorong," kata Kasi Trantib Cisurupan, Teddy Desta.

Menurut Teddy, sebelum banjir terjadi, hujan deras di kawasan Cisurupan terjadi sejak Kamis siang ini. Di Kampung Bojong, ada sekitar 7 rumah warga yang terendam.

"Di Kampung Bojong sementara ada 7 rumah. Di kampung lainnya seperti Pasar Kaler sedang dalam pendataan," katanya.

detikJabar memperoleh sejumlah dokumentasi di lapangan yang dikirim warganet. Dalam video-video itu terlihat, jika sejumlah warga yang menjadi korban histeris dan berupaya menyelamatkan diri.

Tanah Bergerak di Ciamis

Hujan yang hampir setiap hari mengguyur Kabupaten Ciamis sejak awal November 2025 memicu pergerakan tanah di tiga lokasi. Pergeseran tanah yang terus terjadi membuat puluhan rumah mengalami kerusakan berat dan memaksa warga mulai mempertimbangkan relokasi ke tempat yang lebih aman.

Tiga titik terdampak berada di Desa Payungagung, Kecamatan Panumbangan; Desa Margajaya, Kecamatan Pamarican; serta Desa Sukajaya, Kecamatan Rajadesa. Berdasarkan hasil kajian Badan Geologi, kondisi di ketiga lokasi tersebut sudah tidak layak lagi untuk dijadikan permukiman.

Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani, menyebutkan sedikitnya 25 rumah mengalami kerusakan berat dan seluruhnya direkomendasikan untuk direlokasi.

"Di Rajadesa ada 11 rumah yang terpaksa harus dipindahkan, di Panumbangan juga 11 rumah, dan tiga rumah di Margajaya," ujar Ani, Jumat (21/11/2025).

Ia menegaskan proses relokasi harus segera dilakukan demi keselamatan warga. Khusus untuk Payungagung, sebagian warga disebut telah menyatakan kesediaannya untuk pindah.

"Kami meminta surat pernyataan dari warga sebagai pegangan. Rumah yang rusak nantinya akan dibongkar agar tidak kembali ditempati," jelasnya.

BPBD bersama pemerintah desa telah menyiapkan lahan yang potensial dijadikan lokasi relokasi. Tanah bengkok di Rajadesa dan Panumbangan disiapkan untuk hunian baru, namun harus melalui kajian geologi lanjutan.

"Jangan sampai lahan relokasi justru berada di zona rawan. Kita ingin semuanya benar-benar aman," tegas Ani.

Sejumlah Siswa SMP di Pangandaran Terindikasi Terjangkit HIV

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran menemukan sejumlah siswa SMP yang dikabarkan terjangkit HIV/AIDS. Kasus tersebut terungkap setelah adanya pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas.

Adapun kasus ini berada di satuan pendidikan wilayah Kecamatan Padaherang dan Mangunjaya. Mirisnya, sebagian besar kasus didominasi oleh kelompok laki-laki suka laki-laki (LSL).

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pangandaran, Soleh Supriadi, membenarkan adanya temuan tersebut. "Kabarnya ada siswa setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Puskesmas terindikasi HIV/AIDS," ucap Soleh melalui pesan WhatsApp, Rabu (19/11/2025).

Menurutnya, data lengkap siswa yang terjangkit berada di Dinas Kesehatan. Ia menilai fenomena ini tidak lepas dari pengaruh media sosial terhadap perilaku dan pola pikir remaja saat ini.

Soleh mengungkapkan perkembangan teknologi memberi dampak besar terhadap perubahan budaya dan karakter peserta didik.

"Kami di dinas pendidikan sangat konsen menjaga perilaku budaya dan karakter peserta didik, baik di tingkat sekolah dasar maupun menengah," katanya.

Ia menyebutkan kondisi ini diduga sudah terjadi sejak lama, namun mulai terindikasi meningkat dalam dua bulan terakhir. "Kita pun sebelumnya sempat menggelar sosialisasi di dua kecamatan, yakni Mangunjaya dan Padaherang, yang berada di wilayah perbatasan dan disinyalir memiliki potensi masalah serupa," ucapnya.

Menanggapi kondisi tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan para Kepala Puskesmas se-Kabupaten Pangandaran, orwil, K3S, MKKS, PGRI, dan lainnya.

"Kita menyatakan akan perang terhadap penyebaran HIV Aids dan perilaku menyimpang laki-laki suka laki-laki. Terutama di kalangan pelajar, kita mengantisipasi hal itu. Karena, ini salah satu bentuk perlindungan dari Dinas Pendidikan terhadap siswa-siswi di sekolah dasar dan menengah."

Soleh juga menyoroti dampak media sosial yang semakin tidak terkontrol. "Fenomena yang sekarang itu dari medsos banyak yang tidak bijak dan akhirnya menjerumuskan para peserta didik untuk melakukan hal-hal yang tidak pada normanya," ucap dia.

"Maka langkah kita berkolaborasi dengan Dinkes, itu adalah langkah untuk perang terhadap LSL dan LGBT," sambungnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran, dr. Rina Veriany, mengatakan data terbaru menunjukkan terdapat 35 kasus positif HIV/AIDS sepanjang Januari hingga September 2025.

"Semua kasus HIV paling banyak diderita LSL. Memang masih banyak temuan dari tahun lalu, karena data tahun ini baru sampai September laporannya," ujarnya.

Namun demikian, ia mengaku tidak dapat mengungkapkan jumlah kasus HIV/AIDS yang secara spesifik menimpa pelajar SMP dan SMA. Rina menegaskan penularan HIV/AIDS pada umumnya terjadi melalui hubungan seksual berisiko, terutama pada individu yang sering berganti pasangan, serta melalui paparan darah.




(sya/orb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork