Kata Dedi Mulyadi soal Gapura Baru Gedung Sate

Rifat Alhamidi - detikJabar
Jumat, 21 Nov 2025 18:56 WIB
Sentuhan bertema Candi Bentar jadi wajah baru di Gedung Sate, Kota Bandung (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Proses pembangunan ulang pagar Gedung Sate kini sedang menarik perhatian. Pagar yang jadi akses keluar-masuk kantor Gubernur Jabar itu bakal diganti dengan konsep arsitektur bernama Gapura Candi Bentar.

Di tengah proses pembangunannya, warga maupun netizen di sosial media yang melihat bentuk baru gerbang Gedung Sate menjadi terbelah. Ada yang mendukung karena bentuk gerbang itu merepresentasikan kearifan lokal, tapi tak sedikit yang merasa heran karena sentuhannya berbeda dengan gaya bangunan kolonial.

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi pun turut buka suara soal perdebatan netizen di dunia maya. Ia memastikan, pembangunan ulang pagar Gedung Sate menjadi Gapura Candi Bentar sudah dilakukan dengan proses perencanaan bersama arsitektur yang handal.

"Jangan ngikutin netizen. Kita ngikutin arsitek, gitu loh. Kalau ngikutin netizen, enggak akan selesai-selesai, nanti ada banyak versinya," kata Dedi Mulyadi dikutip Jumat (21/11/2025).

Dedi Mulyadi mengaku pembangunan Gapura Candi Bentar bukan datang secara sembarangan. Secara pribadi, pihaknya mengaku telah mematangkan konsep gapura itu untuk menyempurnakan tata ruang-ruang gedung bersejarah.

"Tapi banyak netizen juga yang memuji, kok. Enggak ada masalah. Kita ikutin arsitek yang ahli di bidang penataan ruang, terutama untuk membangun, menata, menyempurnakan ruang2 gedung yang bersejarah," pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Jawa Barat, Mas Adi Komar, membenarkan bahwa revitalisasi gapura dilakukan sebagai bagian dari upaya memperkuat karakter visual Gedung Sate.

"Memang secara umum kota pemerintah terus berbenah kaitan dengan lingkungan dan sarana prasarana di Gedung Sate karena sebagai ikon Jawa Barat dan perlu representasi visual yang lebih kuat terkait kekhasan Jawa Barat," ujarnya, Kamis (20/11/2025).

Ia menjelaskan, kondisi infrastruktur pagar Gedung Sate memang sudah lama tidak diperbarui. Beberapa bagian bahkan mengalami kerusakan menyusul sejumlah aksi unjuk rasa dalam beberapa waktu ke belakang.

"Beberapa kali kemarin ada aktivitas unjuk rasa yang memang saat itu berlangsung berdampak pada infrastruktur pagar, jadi ada yang perlu diperkuat kembali dan sementara ini kita masih tambal sulam perbaikannya, tidak menyeluruh," tutur Mas Adi.

Adi menyebut, revitalisasi gapura ini sudah masuk dalam rencana APBD Perubahan 2025. Ia menegaskan kembali pentingnya penguatan identitas budaya dalam wajah baru Gedung Sate.

"Kita sudah merencanakan revitalisasi arena muka dan pagar beberapa item di lingkungan Gedung Sate di APBD Perubahan, dan salah satunya pembangunan gapura," katanya.

"Jadi kantor gubernur ikon Jawa Barat perlu memiliki representasi visual yang lebih kuat sebagai identitas kekhasan Jawa Barat," sambungnya.

Konsep arsitektur gapura baru menggabungkan unsur tradisi dan modernitas. Menurut Adi, desainnya mengangkat elemen candi bentar, yang sebenarnya sudah lama menjadi bagian dari lanskap bangunan Gedung Sate.

"Itu desainnya mengangkat elemen arsitektur candi bentar, itu memang sudah menjadi bagian dari Gedung Sate yang sudah lama dibangun jadi ada unsur candi bentar di area kompleks Gedung Sate," jelasnya.

Elemen candi bentar bukan sekadar ornamen, tetapi simbol historis yang hidup di berbagai keraton di Jawa Barat.

"Dan candi bentar merupakan warisan budaya lokal yang masih hidup di beberapa keraton di Jawa Barat. Jadi harapannya memang penggabungan dari unsur tradisi dan modernitas menegaskan bahwa Jawa Barat provinsi yang maju, inovatif, tapi juga menjunjung budaya yang berakar kuat yang ditonjolkan melalui desain bangunan," paparnya.

Ia menambahkan, desain gapura dan pagar baru ini akan menjadi identitas visual yang lebih kokoh bagi Gedung Sate. "Dan desain gapura serta pagar baru ini menjadi simbol karakter arsitektur khas Jabar yang lebih tegas dan baik," kata Adi.

Saat ini warna terakota terlihat dominan dalam konstruksi yang masih berlangsung. Namun menurut Mas Adi, tampilan akhir belum final. 'Ini kan masih berproses ya, ada perapian dan dominannya Gedung Sate kan putih, mungkin nanti akan disesuaikan supaya selaras," ujarnya.

Renovasi gapura ini telah dialokasikan dalam APBD Perubahan 2025. Adi mengungkapkan jika dana yang dihabiskan untuk revitalisasi pagar dan gapura itu mencapai Rp3,9 miliar. "Pembangunan ini sudah direncanakan di APBD Perubahan dan sudah dianggarkan kurang lebih Rp3,9 miliar untuk renovasi infrastruktur khususnya gapura," jelasnya.




(iqk/iqk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork