Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Senin 17 November 2025 dari mulai kejadian gulungan angin di Kota Banjar yang rusak rumah hingga Bojan Hodak kembali ke lapangan untuk melatih Persib Bandung.
Berikut rangkuman Jabar hari ini:
Rumah Rusak Disapu Gulungan Angin di Banjar
Langit Kota Banjar mendadak berubah mencekam pada Minggu (16/11) sore. Awan yang semula tampak biasa, tiba-tiba membentuk pusaran besar yang menjulur dari langit ke bawah permukiman warga. Fenomena puting beliung itu terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial.
Dalam video terdengar suara warga yang panik melantunkan takbir dan istigfar, seolah mereka sedang merasakan ketegangan ketika angin berputar itu menggulung di atas langit. Peristiwa tersebut terjadi wilayah Desa Rejasari, Kecamatan Langensari. Pada saat kejadian kondisi tidak sedang hujan.
Pusaran angin puting beliung yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB itu merusak atap salah satu rumah warga bernama Nur Muhamad Zuhdi di Dusun Rancabulus, RT 05 RW 03. Beruntung pemilik rumah dan tiga jiwa penghuninya tidak mengalami luka. Meski begitu, kejadian angin puting beliung tersebut membuat warga sekitar sempat panik.
Kasi Darlog BPBD Kota Banjar Yudi Andiana membenarkan fenomena tersebut terjadi di wilayah Kota Banjar. Ia menjelaskan, angin puting beliung muncul secara mendadak dan bergerak cukup kuat sehingga mampu merusak bagian atap rumah warga.
"Fenomena ini berlangsung cepat, tetapi cukup kuat untuk menimbulkan kerusakan. Tidak ada korban jiwa," ujar Yudi, Senin (17/11/2025).
Menerima laporan dari warga, Tim URC BPBD Kota Banjar segera diterjunkan ke lokasi. Petugas bersama unsur terkait melakukan asesmen, membantu pembersihan material, dan mendata kerusakan untuk kebutuhan penanganan lanjutan.
"Satu rumah mengalami kerusakan di bagian atap," jelasnya.
Sejumlah pihak turut terlibat dalam penanganan kejadian ini, mulai dari BPBD Kota Banjar, PMI, Baznas, Tagana, hingga Jabar Bergerak. Kehadiran berbagai unsur tersebut membuat proses penanganan berjalan cepat dan lebih tertata. Meski hanya satu rumah yang terdampak, fenomena ini menjadi pengingat cuaca ekstrem bisa datang kapan saja.
Gazebo Unsil Roboh, Ini Temuan Polisi
Polres Tasikmalaya Kota tengah melakukan penyelidikan terkait robohnya gazebo atau pendopo di lingkungan Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya pada Minggu (16/11).
Sejumlah saksi telah diperiksa, termasuk penyelidikan terhadap penyebab runtuhnya bangunan yang berada di depan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) tersebut.
"Ya, kemarin terjadi robohnya gazebo atau sebagian bangunan depan di salah satu fakultas di Unsil. Kejadian itu menyebabkan 18 korban luka, terdiri dari 17 luka ringan dan 1 luka berat," ujar Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moch Faruk Rozi hari ini.
Korban luka berat saat ini masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Sementara sebagian korban luka ringan sudah diperbolehkan pulang.
"Korban yang luka berat masih dirawat di rumah sakit. Untuk yang lainnya, ada yang sudah kembali ke rumah dan ada yang masih menjalani perawatan," kata Faruk.
Dari hasil pemeriksaan awal di lokasi kejadian, polisi menemukan bahwa gazebo tersebut sudah berdiri sekitar lima tahun. Saat olah TKP, petugas juga mendapati sejumlah rangka kayu mengalami pelapukan.
"Kami telah memeriksa saksi-saksi dan melakukan olah TKP awal. Temuan sementara menunjukkan bangunan tersebut sudah berdiri lebih dari lima tahun, dan saat olah TKP kami menemukan beberapa rangka kayu yang sudah lapuk," ungkap Faruk.
Meski demikian, polisi tetap akan meminta keterangan ahli konstruksi guna memperoleh kesimpulan yang lebih akurat terkait penyebab ambruknya bangunan tersebut.
"Kami tetap melakukan penyelidikan dan akan bekerja sama dengan instansi terkait, termasuk unit identifikasi dan ahli konstruksi, untuk menyimpulkan penyebab robohnya bangunan itu," jelasnya.
Selain memeriksa sejumlah saksi, polisi juga telah menganalisis rekaman CCTV yang merekam detik-detik runtuhnya gazebo.
"Kami sudah memeriksa CCTV dan meminta keterangan beberapa saksi lainnya. Nanti akan kami sampaikan perkembangan hasil penyelidikan," tutup Faruk.
ODGJ di Purwakarta Ngamuk dan Lukai 13 Orang
Deni Supriyani (29), warga Desa Cirama Hilir, Kecamatan Maniis, Purwakarta, tiba-tiba keluar dari rumah sambil membawa sebilah golok dan langsung menyerang warga yang ditemuinya di jalan. Aksi brutal yang terjadi pada Minggu (16/11) itu membuat 13 orang terluka, lima di antaranya mengalami luka berat.
Korban pertama adalah Indi, yang saat itu tengah duduk santai di pos ronda dekat rumahnya. Tanpa peringatan, Deni datang dari arah belakang dan langsung mengayunkan golok ke kepalanya.
"Saya lagi duduk di pos ronda, dari arah belakang pelaku datang langsung mukul saya pakai golok. Kena kepala, saya nggak sempat menghindar," ujar Indi saat ditemui di IGD RSUD Bayu Asih.
Korban lainnya, Jejen, diserang saat berpapasan dengan pelaku di jalan. Menurut Nunul, anak Jejen, ayahnya langsung dibacok dari belakang hingga terjatuh dan pingsan.
"Awalnya dia mau lewat, bapak juga mau pulang. Ketemu di jalan. Tiba-tiba dipukul, dibacok pakai golok. Bapak langsung jatuh dan pingsan," kata Nunul.
Serangan Deni berlanjut secara acak. Dari informasi warga dan petugas medis, total 13 orang menjadi korban, mulai dari anak-anak hingga lansia. Lima korban mengalami luka serius di bagian kepala, leher, tangan, dan bahu. Seorang anak harus dirujuk ke RSUD Cianjur karena luka berat.
Gani, salah satu warga, menyebut kondisi korban terparah masih menunggu hasil rontgen dan observasi untuk memastikan kemungkinan retak tulang atau kerusakan pembuluh darah.
Berdasarkan keterangan warga dan petugas kesehatan, Deni merupakan pasien gangguan jiwa yang sudah lama menjalani perawatan dan rutin mengonsumsi obat. Diduga serangan tersebut dipicu kambuhnya kondisi kejiwaannya.
"Dia pasien ODGJ, langganan ke rumah sakit jiwa. Sudah sering ditangani, obat juga rutin dikasih. Tapi memang sering kambuh. Informasinya dia bawa sendiri. Orang tuanya sering ke kebun, sering ambil kayu bakar. Senjata itu memang dari rumah," katanya.
Usai menyerang warga, Deni sempat kabur namun akhirnya berhasil diamankan warga sebelum diserahkan ke pihak kepolisian.
Kapolres Purwakarta, AKBP Dewa Putu Gede Anom Danujaya, yang mendatangi IGD RSUD Bayu Asih menyebut empat korban dirawat intensif akibat luka bacok yang cukup parah.
"Semua korban dalam keadaan sadar dan sedang menjalani perawatan. Pelaku sudah kita amankan dan kini menjalani penanganan medis di Rumah Sakit Jiwa Cisarua," ujarnya.
Dari pemeriksaan awal, pelaku diketahui sempat terlibat cekcok dengan orang tuanya sebelum keluar rumah membawa golok dan menyerang warga secara acak.
"Informasi sementara diawali cekcok dengan orang tuanya. Setelah keluar rumah, pelaku melakukan kekerasan-kekerasan dengan senjata golok kepada siapapun yang ditemuinya. Iya, goloknya dibawa dari rumah, sudah kami amankan," katanya menambahkan.
Kini pelaku berada dalam penanganan tim medis dengan koordinasi antara kepolisian, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, pemerintah desa, dan puskesmas setempat.
(wip/orb)