West Java Festival 2025

WJF 2025: Paduan Budaya Sunda dan Ekonomi Kreatif Jadi Magnet Warga

Bima Bagaskara - detikJabar
Minggu, 09 Nov 2025 13:17 WIB
West Java Festival 2025 (Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar)
Bandung -

West Java Festival (WJF) 2025 sukses digelar selama dua hari di Kiara Artha Park, Kota Bandung, pada 8-9 November 2025. Event tahunan ini kembali menjadi magnet bagi ribuan warga yang memadati area festival sejak pagi hingga malam hari.

Mengusung semangat budaya Sunda dan ekonomi kreatif, WJF tahun ini menghadirkan beragam kegiatan menarik mulai dari parade seni, pameran UMKM, pelayanan publik, hingga pertunjukan musik dari musisi lokal dan nasional. Suasana meriah berpadu dengan nilai-nilai kearifan lokal yang menjadi napas utama festival.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat, Iendra Sofyan, menjelaskan bahwa West Java Festival telah menjadi agenda rutin yang kini memiliki posisi strategis secara nasional.

"West Java Festival ini acara rutin dan terikat dengan sertifikasi Karisma Event Nusantara (KEN) yang diakui Kementerian Pariwisata sebagai event nasional," ujar Iendra saat diwawancarai, Minggu (9/11/2025).

Menurutnya, WJF dirancang sebagai wadah besar yang menyatukan potensi ekonomi kreatif dan budaya di Jawa Barat. Melalui kolaborasi lintas sektor, WJF menjadi ruang ekspresi sekaligus ruang ekonomi bagi masyarakat.

"Manfaat dan tujuan WJF ini merangkum semua ekonomi kreatif dan budaya di Jawa Barat. Karena itu kita kolaborasi," katanya.

Tahun ini, WJF mengusung tema "Gapura Panca Waluya" yang menghubungkan nilai budaya Sunda dengan semangat ekonomi kreatif. Lima nilai luhur Sunda, cageur, bageur, bener, pinter, dan singer diterjemahkan dalam berbagai kegiatan nyata di lokasi festival.

"Cageur, makanya ada pelayanan kesehatan, psikologi, dan pijat gratis. Bageur, di sini ada layanan psikologi dan kegiatan sosial. Bener, diwujudkan lewat penerbitan NIB dan paspor. Lalu pinter dan singer diimplementasikan lewat pelatihan dan produk ekonomi kreatif," jelas Iendra.

Selama dua hari penyelenggaraan, WJF menampilkan empat konsep utama: pelayanan, penampilan produk, pertunjukan, dan pelibatan masyarakat. Empat konsep itu dirancang agar festival tak hanya bersifat seremonial, tetapi juga berdampak langsung bagi masyarakat.

"Penyelenggaraan kita dua hari, ada empat konsep yaitu pelayanan, penampilan produk, pertunjukan, dan pelibatan masyarakat. Semua dilakukan di sini, dan malam ini ditutup dengan pertunjukan musik," ucapnya.

Iendra juga menanggapi pesan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi rakyat dan kreativitas masyarakat. Ia menyebut, WJF merupakan bentuk konkret dari pesan tersebut karena memperlihatkan hasil kerja ekonomi masyarakat yang terhubung dengan pariwisata dan pembangunan daerah.

"WJF ini sebuah event untuk memperlihatkan hasil kerja ekonomi. Kaitannya dengan pariwisata, kalau sektor ini berjalan termasuk kesehatan dan pendidikan, maka pariwisata bisa mengemas sesuatu yang memiliki nilai tambah. Ini yang membuat pengunjungnya banyak," tutur Iendra.

Ia menambahkan, berkembangnya sektor ekonomi kreatif di Jawa Barat diharapkan dapat membuka lapangan kerja baru dan memperkuat daya tahan ekonomi lokal.

"Dengan berkembangnya sektor ekonomi kreatif, harus bisa membuka lapangan kerja. Otomatis pendapatan ada, dan ekonomi berputar," pungkasnya.

West Java Festival 2025 didukung oleh Bank BJB (Official Banking Partner), Le Minerale (Official Mineral Water), serta sejumlah sponsor lain yang turut berpartisipasi dalam kemeriahan acara ini diantaranya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), dan Tolak Angin.



Simak Video "Video Pemerintah Targetkan Transaksi Rp50 Miliar di Pekan Belanja Ekraf 2025"

(bba/dir)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork