West Java Festival 2025, Festival Rakyat Gratis untuk Semua Kalangan

Nur Khansa Ranawati - detikJabar
Jumat, 07 Nov 2025 11:33 WIB
Ilustrasi West Java Festival 2025 (Foto: detikcom)
Bandung -

Bandung kembali bersiap menjadi pusat kemeriahan bagi masyarakat Jawa Barat. Pesta tahunan West Java Festival (WJF) 2025 dipastikan digelar pada 8-9 November 2025 di Kiara Artha Park, menghadirkan konsep baru yang lebih dekat dengan masyarakat dan menonjolkan kearifan lokal.

Setelah beberapa tahun sebelumnya berlangsung di kawasan Gedung Sate, tahun ini WJF pindah ke lokasi yang lebih terbuka dan luas. Konsep penyelenggaraan pun dibuat berbeda-bukan sekadar ajang hiburan modern, melainkan perayaan budaya yang menyatukan unsur tradisi, kreativitas, dan pelayanan publik dalam satu ruang.

Kampung Jawa Barat di Tengah Kota

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Iendra Sofyan menjelaskan, WJF 2025 akan menampilkan kekayaan budaya dan keramahtamahan khas Sunda dalam balutan suasana yang menyerupai kampung tradisional Jawa Barat.

"Tahun ini akan terasa seperti Kampung Jawa Barat. Konsepnya bukan futuristik dengan gerbang warna-warni, tapi nuansa Kampung Jawa Barat dengan bahan-bahan alami, ke-Sundaan, ke-Cirebonan, ke-Betawian, dilengkapi semua," ungkap Iendra dalam podcast di kanal YouTube BKD Jawa Barat, Rabu (5/11/2025).

Alih-alih menonjolkan instalasi modern, pengunjung akan diajak menyelami atmosfer kampung yang hidup-penuh warna budaya, aroma kuliner tradisional, dan keramahan masyarakat lokal.

Mengusung Tema "Gapura Pancawaluya"

Setiap tahun, West Java Festival hadir dengan tema berbeda. Pada 2025 ini, tema yang diangkat adalah "Gapura Pancawaluya", yang melambangkan lima karakter masyarakat Jawa Barat: cageur (sehat), bageur (baik), bener (benar), pinter (pintar), dan singer (tangguh).

Tema ini bukan sekadar slogan, tetapi diwujudkan langsung dalam tata ruang dan program acara. Saat memasuki area festival, pengunjung akan melewati gerbang besar bertuliskan "Gapura Pancawaluya". Gerbang itu menjadi pintu ke berbagai zona atau "teras" yang masing-masing mewakili satu nilai tersebut.

"Seperti cageur yang berarti sehat, nanti akan ada pelayanan dari Dinas Kesehatan. Bageur dari bidang sosial, pinter dari bidang pendidikan, dan sebagainya. Semua ini merangkum karakter masyarakat Jawa Barat yang Pancawaluya dan dituangkan dalam pelayanan pemerintah, kolaborasi semua dinas," terang Iendra.

Dari Hiburan Rakyat hingga Layanan Publik

WJF 2025 bukan hanya festival hiburan, tapi juga ruang interaksi sosial yang dapat dinikmati oleh semua kalangan-dari anak-anak, remaja, hingga orang tua.

Selama dua hari, pengunjung akan disuguhi pertunjukan seni dan budaya, panggung musik, pameran produk unggulan daerah, dan kuliner khas Jawa Barat. Setiap kabupaten dan kota diundang untuk menampilkan budaya dan produk lokal mereka, sementara pelaku usaha pariwisata serta ekonomi kreatif ikut berpartisipasi.

"Konsep satu Kampung Jawa Barat itu milik bersama. Kita undang kabupaten dan kota untuk ikut tampil membawa budaya dan produk daerahnya. Pelaku usaha di pariwisata, ekonomi kreatif, hingga budaya dilibatkan. Pihak restoran misalnya, akan hadir dengan membawa storytelling di balik makanan yang ditampilkan," jelasnya.

Selain hiburan, pengunjung juga bisa mengakses layanan publik gratis di lokasi acara. Mulai dari layanan administrasi kependudukan dari Disdukcapil, pemeriksaan kesehatan dasar, layanan sosial, hingga edukasi literasi yang disediakan oleh berbagai dinas.

"Tahun ini kami siapkan pelayanan langsung bagi masyarakat, seperti di program Jangka Warga. Ada pelayanan dari Disdukcapil, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, sampai Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah. Semua bisa diakses gratis oleh pengunjung," kata Iendra.

Seluruh kegiatan di West Java Festival 2025 dapat diikuti secara gratis tanpa biaya tiket masuk. Namun, untuk menjaga kenyamanan dan keamanan, pengunjung diwajibkan mendaftar secara online melalui QR code yang disediakan panitia.

Langkah ini dilakukan untuk mengatur kapasitas pengunjung yang diperkirakan mencapai belasan ribu orang. Tahun lalu, jumlah pengunjung WJF mencapai puluhan ribu, dan tahun ini panitia menargetkan setidaknya 15.000 pengunjung.

"Target pengunjung tahun ini minimal 15.000 orang. Sabtu-Minggu diperkirakan akan ramai, jadi persiapan juga harus matang. Terlebih ada pelayanan kesehatan dan administrasi yang sangat diminati. Jadi segi keamanan dan kenyamanan harus dipersiapkan," tambahnya.

Sebagai ajang yang digelar untuk seluruh masyarakat, Iendra mengajak warga Jawa Barat untuk datang dan meramaikan acara ini. Ia berharap pengunjung tidak hanya berasal dari Bandung, tetapi juga dari berbagai daerah lain di provinsi ini.

"Mari datang tanggal 8-9 November ke Kiara Artha Park. Dukung event ini, ajak keluarga dan teman dari luar Bandung untuk hadir, karena ini milik bersama warga Jawa Barat," ujarnya.

Dengan konsep kampung yang hangat, layanan publik yang bermanfaat, dan pertunjukan yang menggembirakan, West Java Festival 2025 kembali menegaskan dirinya sebagai festival rakyat untuk semua kalangan.

West Java Festival 2025 didukung oleh Bank BJB (Official Banking Partner), Le Minerale (Official Mineral Water), serta sejumlah sponsor lain yang turut berpartisipasi dalam kemeriahan acara ini diantaranya PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), dan Tolak Angin.



Simak Video "Harmoni Kolaborasi di West Java Festival 2024"

(tya/tey)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork