Di antara sisa lumpur dan reruntuhan ruang kelas, Kanaya, pelajar kelas 3 SDN Cikahuripan, berdiri menatap bangunan sekolahnya yang hancur akibat banjir bandang di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Bocah berusia sembilan tahun itu datang hanya untuk melihat sejauh mana proses pembersihan yang dilakukan warga dan relawan.
Tanpa diduga, Kanaya bertemu Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali yang tengah meninjau lokasi bencana bersama rombongan. Melihat Kanaya berdiri sendirian di dekat tembok jebol sekolahnya, Budi menghampirinya dan menanyakan kabarnya.
Mereka sempat terlibat perbincangan, dalam kesempatan itu Kanaya mengungkap harapannya agar bisa kembali bersekolah dengan normal. Ia juga mengutarakan kondisinya yang kehilangan baju seagam.
"Iya, seragam sekolah saya semuanya hilang. Tadi juga saya sekolah pakai baju bebas, sudah tiga hari ini," kata Kanaya pelan saat ditanya obrolannya dengan dengan Budi Azhar, Rabu (5/11/2025).
Suara gadis kecil itu nyaris tenggelam oleh bunyi sekop dan ember dari para relawan yang sedang mengangkat lumpur di halaman sekolah.
"Tidak hanya seragam tapi juga perlengkapan sekolah lain. Sekarang sementara belajar di madrasah, karena sekolah rusak," ujarnya lagi.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali, mengatakan kedatangannya bersama keluarga besar Partai Golkar untuk meninjau kondisi warga terdampak sekaligus menyerahkan bantuan.
Ia menyampaikan belasungkawa dan berharap masyarakat tetap tabah menghadapi bencana yang melanda akhir Oktober lalu.
"Yang pertama saya mengucapkan duka, belasungkawa atas terjadinya bencana banjir bandang di Desa Cikahuripan, Kecamatan Cisolok. Mudah-mudahan masyarakat bisa tetap bersabar," kata Budi di lokasi.
Menurut Budi, pihaknya bersama pemerintah daerah terus berkoordinasi untuk memastikan penanganan bencana berjalan cepat dan tepat sasaran.
"Kami mendorong Pemkab Sukabumi agar penanganannya lebih cepat. Beberapa dinas sudah kami sampaikan agar segera menindaklanjuti, terutama untuk sarana pendidikan dan kebutuhan warga," ujarnya.
Ia menambahkan, dari hasil komunikasi dengan kepala desa dan kepala sekolah, bantuan pendidikan akan segera disalurkan. "Alhamdulillah, respon Pemda sangat baik. Dalam waktu dekat akan turun bantuan meubelair dan kebutuhan sekolah lainnya," katanya.
Tekait obrolan singkatnya dengan Kanaya, Budi membenarkan bocah perempuan itu ingin agar sekolahnya diperbaiki. Menurutnya selain perbaikan rumah dan sekolah, pencegahan bencana serupa juga harus menjadi perhatian utama.
"Untuk ke depan harus ada perbaikan tanggul di belakang. Kalau tanggul diperbaiki, air bisa tertahan lebih dulu," katanya.
Ia juga memastikan anak-anak sekolah seperti Kanaya akan mendapat perhatian khusus. "Tadi kepala sekolah menyampaikan sebagian anak sudah dapat bantuan baju, alat tulis, dan sepatu. Dalam waktu dekat kami juga akan memberikan kembali seragam sekolah dan alat belajar," tambahnya.
(sya/sud)