Biografi Singkat 13 Tokoh Penting Sumpah Pemuda

Dian Nugraha Ramdani - detikJabar
Selasa, 28 Okt 2025 06:30 WIB
Ilustrasi sejarah Sumpah Pemuda (Foto: museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id).
Bandung -

Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap 28 Oktober. Peringatan ini mengingatkan kembali semua masyarakat Indonesia pada hari bersejarah Sumpah Pemuda yang terjadi pada 28 Oktober 1928, di mana pemuda dari berbagai latar pendidikan dan etnis di nusantara berkumpul dalam Kongres Pemuda II.

Saat itu, berbagai lapisan pemuda berkumpul dan menekankan untuk adanya satu hal yang menyatukan seluruh nusantara. Di antaranya, yang tertuang dalam butir-butir Sumpah Pemuda: Bertumpah darah satu, berbangsa satu, dan menjunjung satu bahasa persatuan.

Dari sini pula, semakin jelas terbentuknya sebuah bangsa yang mandiri dan lepas dari penjajahan, yaitu yang kemudian diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 sebagai negara Indonesia.

Namun, kongres pemuda tidak terjadi begitu saja. Ada sejumlah tokoh yang berperan dalam Sumpah Pemuda. Berikut ini adalah biografi singkat masing-masing tokoh itu:

Biografi Singkat 13 Tokoh Sumpah Pemuda

Dikutip dari detikEdu, berikut ini adalah biografi singkat para tokoh penting dalam terjadinya Sumpah Pemuda. Mereka adalah orang-orang hebat dalam dunia pergerakan, politik, hingga musik:

1. Soegondo Djojopoespito

Soegondo Djojopoespito lahir di Tuban, Jawa Timur pada 22 Februari 1905 adalah ketua panitia Kongres Pemuda II. Ia dikenal sebagai seorang aktivis di bidang pendidikan. Sebelum tinggal bersama Ki Hajar Dewantara, Soegondo sempat tinggal di Surabaya bersama pamannya saat belajar di HIS. Ia menghembuskan nafas terakhirnya di Yogyakarta pada 23 April 1978 pada usia 73 tahun.

2. Soenario Sastrowardoyo

Soenario Sastrowardoyo lahir di Madiun, Jawa Timur pada 28 Agustus 1902. Soenario menjabat sebagai penasihat panitia Kongres Pemuda II. Ia merupakan salah satu penggagas Manifesto 1925 saat aktif di Perhimpunan Indonesia (PI) di Belanda bersama Mohammad Hatta.

Sebagai pengacara berpendidikan Meester in de rechten, Soenario sering membela para aktivis gerakan yang berurusan dengan aparat polisi Hindia Belanda. Soenario meninggal dunia di Jakarta pada 17 Mei 1997.

3. Johannes Leimena

Johannes Leimena lahir di Ambon, Maluku pada 1905. Ia adalah anggota Jong Ambon dan panitia Kongres Pemuda II. Sebagai aktivis, Leimena menjadi menteri selama 20 tahun di pemerintahan Presiden Soekarno. Johannes terlibat dalam 18 kabinet dari 1946 hingga 1966 dan pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan, Wakil Perdana Menteri, dan Menteri Sosial.

Selain itu, ia juga merupakan anggota DPR, Konstituante, dan Ketua Parkindo dari 1950 hingga 1961. Leimena meninggal pada 29 Maret 1977 di Jakarta.

4. Djoko Marsaid

Djoko Marsaid adalah ketua Jong java yang menjadi wakil ketua saat Kongres Pemuda II berlangsung.

5. Muhammad Yamin

Muhammad Yamin lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat pada 24 Agustus 1903. Ia adalah anggota Sumatra Bond dan dikenal sebagai sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, serta ahli hukum yang dihormati. Yamin adalah salah satu pelopor puisi modern Indonesia dan diakui sebagai Pahlawan Nasional.

6. Amir Sjarifoeddin Harahap

Amir Sjarifoeddin lahir di Medan pada 17 April 1907. Ia berkontribusi besar dalam perumusan Sumpah Pemuda dan dikenal sebagai politikus sosial yang menjadi tokoh utama Partai Komunis Indonesia (PKI). Amir pernah menjabat sebagai menteri di beberapa kabinet, termasuk kabinet Presidensial dan Kabinet Sjahrir.

Amir menjabat sebagai perdana menteri dari 3 Juli 1947 hingga 29 januari 1948. Selain itu ia juga memimpin Kabinet Amir Sjarifoeddin I dan II. Amir ditembak mati di Ngaliyan, Solo pada 19 desember 1948 akibat keterlibatannya dalam pemberontakan PKI Madiun tiga bulan sebelumnya.

7. WR Supratman

Wage Rudolf Supratman lahir di Purworejo, Jawa Tengah, pada 9 Maret 1903. Ia dikenal karena memainkan lagu yang kini menjadi lagu kebangsaan Indonesia Raya pada penutupan Kongres Pemuda II. Supratman meninggal pada 17 Agustus 1938 di Surabaya, Jawa Timur dan diakui sebagai Pahlawan Nasional. Tanggal lahirnya juga diperingati sebagai Hari Musik Nasional.

8. Sarmidi Mangoensarkoro

Sarmidi Mangoensarkoro lahir di Surakarta pada 23 mei 1904. Ia adalah tokoh penting dalam Kongres Pemuda I dan II, di mana ia mengemukakan pentingnya pendidikan bagi Indonesia sebuah bangsa. Dikenal sebagai tokoh Taman Siswa, Sarmidi juga pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia dari 1949 hingga 1950.

9. Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo

Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo lahir di Cepu, Jawa Tengah pada 7 Januari 1905. Ia adalah salah satu tokoh yang berperan dalam penyusunan naskah sumpah Pemuda dan pernah menjadi sekretaris pribadi HOS Tjokroaminoto.

Di masa kemerdekaan, Kartosoewirjo dikenal sebagai tokoh Partai Sarekat Indonesia (PSII) dan menginginkan Indonesia menjadi negara yang berdasarkan Islam. Ia menolak tawaran untuk menjadi menteri dalam kabinet Amir Sjarifoeddin dan kemudian membentuk kelompok Darul Islam. Ia juga melakukan perlawanan terhadap pemerintahan dari 1949 hingga 1962. Kartosoewirjo dieksekusi mati di Pulau Seribu pada 5 September 1962.

10. Kasman Singodimedjo

Kasman Singodimedjo lahir di Purworejo, Jawa tengah pada 25 Februari 1904. Ia berperan sebagai wakil Jong Islamieten Bond dalam Kongres Pemuda II. Setelah Indonesia merdeka, ia menjabat sebagai Jaksa Agung pada tahun 1945 - 1946 dan Menteri Muda Kehakiman dalam Kabinet Amir Sjarifoeddin II. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Ketua KNIP yang merupakan cikal bakal DPR. Kasman meninggal pada 25 Oktober 1982 dan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 2018.

11. Mohammad Roem

Mohammad Roem lahir pada 16 Mei 1908 di Temanggung, Jawa Tengah. Ia adalah aktivis pemuda dan mahasiswa hukum yang aktif dalam organisasi seperti Obligasi Jong Islamieten (1924) dan Sarekat Islam (1925) selama kebangkitan nasional.

Pada masa kemerdekaan, Roem dikenal sebagai diplomat yang handal dalam perundingan melawan Belanda. Di bawah presiden Soekarno, ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri,dan Menteri Dalam Negeri.

12. Adnan Kapau Gani

Adnan Kapau Gani, lahir di Palembang, Sumatera Selatan pada 105. Ia adalah seorang aktivis pemuda yang terlibat dalam Jong Sumatra Bond dan hadir di Kongres Pemuda II.

Gani adalah seorang dokter, politisi, dan tokoh militer. Ia pernah menjabat sebagai wakil Perdana menteri dalam Kabinet Amir Sjarifoeddin I dan II. Setelah revolusi pada 1949, ia menjadi Gubernur Militer Sumatera selatan dan diangkat sebagai rektor Universitas Sriwijaya pada 1945. Gani meninggal pada 23 desember 1968.

13. Sie Kong Liong

Sie Kong Liong adalah pemuda keturunan Tionghoa yang lahir pada 3 Januari 1878. Ia membuka rumahnya yang berada di Jalan Kramat Raya 106 untuk menjadi lokasi Kongres Pemuda II. Atas inisiatif soenario, rumahnya dipugar oleh Gubernur DKI Ali Sadikin dan dijadikan Gedung Sumpah Pemuda yang kini dikenal sebagai Museum Sumpah Pemuda.

Simak Video "Video: Ramai-ramai Kibarkan Merah Putih di Hari Sumpah Pemuda"


(mso/mso)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork