Menjadi astronaut tak hanya berisi hal-hal menyenangkan. Sebab ada banyak tugas atau misi yang harus dijalankan.
Tak hanya itu, menjadi astronaut ternyata punya sejumlah risiko yang harus dihadapi. Mulai dari cedera serta berbagai dampak negatif lainnya.
Baca juga: Geger Bayi di Vietnam Punya 'Ekor' 14 Cm |
Dikutip dari detikEdu, Sabtu (23/12/2023), salah satu masalah fisik pada astronaut yang pernah dianalisis oleh peneliti adalah bagian kuku. Terutama efek yang terjadi saat astronaut melakukan kegiatan di luar angkasa atau extravehicular (EVA).
Kuku Bisa Rontok
Melansir laman Science Alert, peneliti mengatakan bahwa efek dari penjelajahan di luar angkasa bagi astronaut adalah sebagian besar kuku mereka akan rontok.
Kondisi tersebut dinamakan sebagai onikolisis, yang berkaitan dengan tekanan atmosfer daripada gravitasi. Hal ini karena di luar angkasa, tekanan lingkungan sangat sedikit sehingga bisa memberikan pengaruh buruk bagi tubuh manusia.
Dalam makalah konferensi tahun 2015, studi yang dipimpin oleh Jacqueline Charvat dari Wyle Laboratories, menjelaskan bahwa cedera tangan sering terjadi pada astronaut yang berlatih untuk aktivitas EVA.
Untuk itu, para astronaut perlu menggunakan pakaian khusus untuk menjaga keamanan mereka selama melakukan EVA. Meski hal tersebut tidak ada masalah, namun masalah lain muncul pada tangan mereka.
"Saat sarung tangan diberi tekanan, sarung tangan tersebut membatasi pergerakan dan menciptakan titik-titik tekanan selama menjalankan tugas, terkadang mengakibatkan nyeri, kelelahan otot, lecet, dan terkadang cedera parah seperti onikolisis," tulis peneliti.
"Kasus cedera sarung tangan ini sudah ada berkali-kali selama EVA sepanjang sejarah, meski modelnya sudah berubah," lanjutnya.
Pakaian Antariksa Bisa Memperparah Cedera Tangan
Menurut catatan sejarah astronaut, waktu terlama menggunakan pakaian antariksa selama melakukan EVA adalah selama 8 jam 56 menit.
Dalam hal ini, peneliti mengatakan bahwa pemakaian sarung tangan tersebut akan menyebabkan dan memperparah cedera tangan apabila terlalu lama dikenakan.
Seperti yang diketahui, selama di luar angkasa, para astronaut melakukan banyak pekerjaan secara manual yang tentunya mereka menggunakan kedua tangannya.
Namun, nyatanya para astronaut masih banyak mengalami masalah terkait sarung tangan sebagai pelindung tangan mereka itu. Para peneliti kemudian mencari tahu penyebab masalah ini.
(faz/orb)