Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Selasa (7/3/2023). Mulai dari sorotan ke RSUD Subang usai pasien diduga diterlantarkan hingga meninggal, serta suara kecaman pemain Persib Bandung atas wacana regulasi pembatasan pemain naturalisasi.
Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:
Peringatan Ridwan Kamil ke RSUD Ciereng Buntut Kasus Ibu Hamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merespons ibu hamil yang meninggal akibat tidak ditangani RSUD Ciereng, Subang. Ridwan Kamil memerintahkan Bupati Subang Ruhimat mengevaluasi manajemen rumah sakit daerah tersebut.
"Saya sudah minta Pak Bupati untuk menegur dan mengevaluasi RSUD. Karena, jika sangat emergency, urusan nyawa harus didahulukan apa pun situasinya," kata Ridwan Kamil saat dihubungi wartawan melalui pesan singkat di Bandung, Selasa (7/3/2023).
Berdasarkan informasi yang ia terima, insiden itu terjadi karena ruangan ICU RSUD Ciereng penuh saat itu. Meski demikian, Ridwan Kamil tetap meminta Bupati Subang mengevaluasi jajaran RSUD imbas kejadian tersebut.
"Saya sudah kontak Bupati Subang. Bupati Subang sudah mengumpulkan semua pihak, dan alasan Rumah Sakit Subang tidak bisa menangani karena ICU penuh," ucapnya.
Sementara, Polres Subang akan turut mendalami kasus penolakan ibu hamil yang hendak melahirkan di RSUD Ciereng, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan, dalam kejadian ini, keluarga korban belum melakukan pelaporan kepada pihak kepolisian. "Ininya (korban) belum lapor," katanya.
Sumarni mengungkapkan, meski pihak korban belum melakukan pelaporan, pihaknya akan melakukan pendalaman terkait kasus ini. Pendalaman ini dilakukan untuk mengetahui apakah terbukti ada pembiaran atau tidak.
"Iya, masih dalam proses ya. Pengumpulan bahan keterangan informasi, apakah ada unsur pembiaran," ungkap Sumarni.
Di sisi lain, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciereng, Subang membantah menolak menangani pasien. Ibu hamil bernama Kurnaesih (39) asal Kampung Citombe, Desa Buniara, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, dikabarkan meninggal akibat tak tertangani medis oleh pihak RSUD. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (16/2/2023) malam.
Menurut Direktur Utama RSUD Ciereng Subang dr Ahmad Nasuhi, pasien atas nama Kurnaesih tersebut datang saat kondisi ruang ICU RSUD Subang penuh dan tidak ada tempat untuk menerima pasien dengan kategori darurat.
"Kami tidak pernah menolak, cuma kondisinya memang sudah penuh saja ruangan ICU-nya," ujar Ahmad kepada wartawan, Selasa (7/3/2023).
Setelah itu, Ahmad mengatakan, pasien dibawa ke ruang pelayanan obstetri neonatal emergency komprehensif (PONEK). Namun bidan di ruang PONEK kaget karena pasien tersebut sudah diberi tahu untuk dibawa ke rumah sakit lain karena ruang ICU penuh.
"Akhirnya dibawa ke PONEK. Di PONEK kaget ini pasien yang mana, kan tadi dikasih tahu bahwa ICU penuh. Jadi, dalam kondisi seperti ini, bukan kita menolak karena, kalau dioperasi, mau ditaruh di mana," katanya.
Ahmad juga menjelaskan kronologi awal masuknya pasien korban ke IGD RSUD Subang. Sebelumnya, saat memberikan konfirmasi permintaan rujukan puskesmas, pihak RSUD telah menyebut ruang ICU penuh dan disarankan mencari rumah sakit lainnya karena melihat kondisi pasien membutuhkan ICU.
"Hari Kamis (16/2/2023) masuk ke RSUD Subang, tapi sebelumnya pasien ini sudah diinformasikan lewat bidan yang membawa pasiennya bahwa kondisi ICU penuh. Ternyata pasien ini posisinya sudah dekat RSUD waktu dikabari kalau ICU penuh," jelasnya.
Pihak RSUD Ciereng Subang pun meminta maaf kepada keluarga korban atas meninggalnya ibu hamil tersebut.
"Kami juga turut berdukacita yang sedalam-dalamnya, dan memang ini hal yang tidak terduga sebelumnya, dan kami juga dari sisi kemanusiaan memohon maaf, bukannya kami tidak berusaha, bahkan di IGD pun sudah dilakukan seperti itu," katanya.
Teka-teki 2 Wanita Ditemukan Meninggal di Bandung dan Cimahi
Penemuan 2 wanita di Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi menggegerkan warga. Keduanya diduga kuat merupakan korban pembunuhan saat pertama kali ditemukan.
Di Kabupaten Bandung, wanita yang ditemukan sudah tak bernyawa itu adalah K (49). Ia ditemukan di kediamannya, Perum Kota Arjasari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Wanita tersebut diduga menjadi korban pembunuhan oleh orang tidak dikenal (OTK).
Kapolsek Pameungpeuk Kompol Imron Rosyadi menyatakan melakukan olah TKP. "Iyah hasil olah TKP ada tanda-tanda mengarah pidana. Tapi nanti dibuktikan oleh dokter forensik. Jadi ini masih menunggu autopsinya," ujar Imron, saat dihubungi detikJabar, Selasa (7/3/2023).
Pihaknya menyebutkan peristiwa itu bermula saat korban tidak terlihat selama dua hari. Kemudian keluarganya langsung mencari korban ke rumahnya. Korban rupanya 2 hari tak keluar rumah dan tidak bisa dihubungi keluarganya.
"Ada keluarganya satu perumahan. Kemudian diketok-ketok, dicek nggak ada suaranya. Diintip dari jendela ada korban dalam keadaan tertutupi selimut. Terus mereka laporan ke RT dan warga sekitarnya. Kemudian dibuka dengan cara didobrak, pas dilihat dalam keadaan meninggal dunia," katanya.
Setelah itu, keluarganya melapor ke polisi. Kemudian polisi langsung mendatangi TKP. Setelah itu korban langsung di bawa ke RS Sartika Asih Bandung. "Kita sudah ngurus jenazahnya dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi. Nanti otomatis dokter forensik yang bisa menjelaskan lebih lanjut," ucapnya.
Imron menegaskan saat ini polisi tengah melakukan penyelidikan terkait dugaan pembunuhan tersebut. Bahkan dirinya pun terus melakukan pendalaman demi mengungkap pelakunya.
"Terkait pelakunya masih kita lakukan penyelidikan dan kita dalami. Kita juga telah melakukan berbagai upaya minta keterangan saksi-saksi yang ada, warga sekitar, dan lain-lain. Itu dilakukan guna melakukan pendalaman terhadap pelaku," ujarnya.
Sementara di Cimahi, warga Kampung Ranca Cangkuang, Kelurahan Cibeber, Kecamatan Cimahi Selatan, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan. Mayat perempuan tersebut ditemukan di semak belukar dekat bangunan bekas kandang ayam pada Selasa (7/3/2023). Saat ditemukan, mayat itu dalam posisi terlentang dengan darah mengucur dari kepalanya.
Mayat yang belum diketahui identitasnya itu pertama kali ditemukan oleh Yanto Suparna (62). Saat itu, Yanto hendak pergi ke kebun, namun dalam perjalanannya ia melihat sesosok mayat tergeletak.
"Saya ke kebun itu sekitar jam 07.30, nah saya lihat ada perempuan tergeletak. Tapi belum berani mendekat, akhirnya saya ke yang punya lahan sama ke babinkamtibmas," ujar Yanto saat ditemui di lokasi kejadian.
Setelah berkumpul, barulah mereka bertiga datang ke lokasi tempat mayat perempuan itu tergeletak. Disaksikan pengurus RT, mereka mengecek kondisi mayat tersebut. "Setelah kita pastikan itu mayat, baru babinkamtibmas menghubungi Polsek Cimahi Selatan," kata Yanto.
Yanto mengatakan saat ditemukan, kondisi pakaian mayat perempuan itu terbuka namun tak sampai bugil. Namun belum dipastikan dimana saja luka yang ada di tubuh korban. "Bajunya terbuka sedikit, jadi nggak sampai bugil. Tapi kalau luka saya juga nggak tahu dimana saja, cuma yang jelas ada darah di kepala dan belakang kupingnya," tutur Yanto.
IceuYuningsih, Ketua RT setempat mengatakan ia turut mengecek mayat perempuan yang ditemukan di semak belukar tersebut. "Iya tadi saya ikut cek juga, soalnya kan ditelepon samababinkamtibmas. Lokasipenemuannya itu perbatasan RT 03 sama RT 04," kataIceu.
(ral/mso)