Round-Up

Selimut Misteri Mata Air Asin di Sumedang

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 22 Jan 2023 19:30 WIB
Desa Ciuyah di Kabupaten Sumedang. (Foto: Nur Azis/detikJabar)
Bandung -

Wilayah di Jawa Barat, khususnya di zona Bandung Raya, umumnya merupakan daerah yang didominasi perbukitan maupun pegunungan. Sehingga, alam Jawa Barat banyak menyuguhkan pemandangan alami yang dipercantik hamparan sawah hingga perkebunannya yang begitu luas.

Namun di sebuah dusun kecil di Kabupaten Sumedang, terdapat fenomena yang berlawanan dengan kondisi alam di sana. Di tengah hamparan luas, bermunculan mata air dengan rasa asin layaknya sebuah daratan yang lokasinya dekat kawasan pesisir.

Fenomena alam unik itu terjadi di Blok Ciseupan atau antara Desa Ciuyah dan Desa Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Sumedang. Di sana terdapat sumber mata air yang memiliki kandungan dengan rasa asin cukup pekat. Tak hanya itu, dari dasar mata air itu tampak mengeluarkan gelembung-gelembung udara.

Salah satu lokasi mata air itu bisa ditemukan di area pesawahan milik warga bernama Uka (68). Ia mengaku menemukan mata air itu 10 tahun lalu dan sekarang sudah ia gali hingga menjadi seperti kolam.

Uka menjadi semakin penasaran dengan keberadaan mata air tersebut. Selain mengeluarkan gelembung, di bawah mata airnya juga terdapat lumpur.

Uka juga tidak mengerti bagaimana mata air ini rasanya bisa menjadi asin. Ia hanya mendapat cerita rasa asin yang terkandung di dalamnya tidak terlepas dari asal usul nama sebuah dusun yang tidak lain adalah Dusun Ciuyah (dalam bahasa Sunda Ci yang berarti kependekan dari cai atau air dan uyah yang berarti garam).

"Jadi di sini itu dulunya memang sudah ada Dusun Ciuyah. Kalau sekarang Dusun Ciuyah itu sebagian wilayahnya ada yang masuk ke Desa Cisarua, Kecamatan Cisarua. Tapi kalau kenapa air di sini itu rasanya asin, emak juga tidak tahu," ucapnya.

Tak hanya di kalangan warga, Kepala Desa Ciuyah Suharja tidak memahami kenapa mata air itu memiliki kandungan air yang rasanya asin. Meski dulu sempat ada penelitian dari tim Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk membawa sampel airnya, namun hingga kini belum ada kabar lanjutannya.

"Dulu pernah datang ke sini dari ITB dan mengambil sampel air itu tapi hingga kini belum tahu hasilnya seperti apa," terangnya.

Menurutnya, rasa asin yang terkandung di dalam mata air itu kemungkinannya dipengaruhi keberadaan Gunung Tampomas yang jaraknya tidak begitu jauh. Bukan hanya itu, mata air ini konon keberadaannya tidak pernah surut meski memasuki musim kemarau

"Kayaknya mungkin karena keberadaan Gunung Tampomas, sebab gunung itu kan biasanya ada yang mengeluarkan air belerang panas, nah kalau ke sini mungkin sisa-sisanya yang menghasilkan air asin," paparnya.

Namun terlepas dari itu, kata dia, rasa asin yang terkandung di dalam sumber mata air masih menjadi misteri hingga kini. "Jadi sepertinya, lokasi mata air itu mah kayanya merupakan situs sejarah Sumedang yang belum ke buka," ujarnya.

Penjelasan Badan Geologi

Teka-teki mata air asin di Sumedang itu pun lalu dijelaskan Penyelidik Bumi Muda di Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan, Badan Geologi, Budi Joko Purnomo. Menurutnya,, fenomena tersebut bagi para geolog merupakan fenomena biasa. Mata air seperti itu, sambung dia, banyak ditemui di daratan pulau Jawa sepeti di Jawa Timur hingga Jawa Tengah.

Tapi bagi Budi, mata air di Sumedang itu punya keistimewaan tersendiri. Sebab, dia muncul dari permukaan tanah yang dangkal. Sementara di daerah lain, biasanya berada pada kedalaman puluhan hingga ratusan meter di bawah tanah.

"Uniknya itu saja sih, kalau di daerah lain itu biasa ditemukan dari kedalaman beberapa puluh atau ratus, meter tapi di Ciuyah Sumedang ini, kalau baca di berita, bahkan ada rembesan-rembesannya yang muncul ke permukaan," terangnya.




(tey/orb)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork