Tenaga kesehatan di RSUD Sayang kesulitan melakukan penanganan korban gempa bumi di Cianjur. Pasalnya jaringan listrik masih padam, sehingga penanganan korban terutama yang dirawat di halaman RSUD minum penerangan.
Jajat Multazam, salah seorang nakes RSUD mengaku sulit untuk menginfus pasien, karena minim pencahayaan.
"Sulit kang untuk infus pasien, termasuk untuk penanganan yang mengalami luka robek. Ada beberapa bagian di rumah sakit yang sudah menyala, tapi yang di halaman parkir ini masih minim pencahayaan," kata dia, Senin (21/11/2022).
Pantauan detikJabar, tampak juga sejumlah nakes menggunakan center hingga flash dari telepon seluler untuk melakukan penanganan medis.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan pihaknya sudah menghubungi PLN agar secepatnya melakukan normalisasi jaringan listrik.
"Saya minta diutamakan normalisasi jaringan listrik ke RSUD, supaya korban yang patah tulang bisa segera menjalani operasi," tuturnya.
Di sisi lain, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan jika Pemprov juga sudah berkoordinasi dengan PLN supaya jaringan listrik kembali normal.
"Tadi terlihat sudah ada yang menyala, tapi diharapkan segera normal semuanya. Terutama jaringan listrik. Saya sudah komunikasikan dengan PLN," tuturnya.
Sekadar diketahui, pasca gempa bumi berkekuatan 5,6 magnitudo pada Senin (21/11) siang pukul 13.21 Wib, jaringan listrik di Cianjur mati total. Bahkan hingga pukul 19.12 WIB, jaringan listrik masih padam.
(yum/yum)