Sunyi dan sepi tergambar dari ruas Jalan Kolonel Masturi, tepatnya di kawasan Santiong, Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Daerah tersebut punya sejarah panjang akan legenda urbannya.
Kawasan Santiong yang cukup tenar di telinga orang Cimahi dan sekitarnya, merujuk pada area Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cipageran. Entah sejak kapan sebutan Santiong melekat di kawasan itu. Namun yang cukup jelas, Santiong merujuk pada kuburan Cina di daerah itu.
Jalan Kolonel Masturi sendiri menjadi sekat antara TPU Cipageran dengan TPU Muslim Cipageran. Kedua 'rumah abadi' orang-orang yang sudah meninggal itu berseberangan. Mungkin dari situ juga, kawasan itu memunculkan kesan angker bagi sebagian masyarakat yang percaya mitos dan urban legend.
Tim Jurit Malam detikjabar pun menjajal suasana malam kawasan tersebut. Ditemani rintik hujan, Santiong memang cukup mencekam. Kendati berada tepat di tepi jalan nasional, sayangnya hal itu tidak menyingkirkan sisi seram kawasan tersebut.
Sumber penerangan hanya berasal dari tiang-tiang lampu jalan, ada yang warnanya kuning dan putih. Hanya saja deretan tiang lampu jalan itu juga tak konsisten, ada yang menyala sementara sebagian lagi padam. Otomatis, daya jangkau lampu tak bisa menerangi bagian pemakaman.
Berbekal senter kepala, bersama seorang rekan detikJabar menaiki lima buah anak tangga untuk masuk ke area pemakaman di sisi kiri jalan. Padahal hanya beberapa langkah saja, tapi senyap tiba-tiba menyergap. Hening, gelap, tentunya seram. Siapa juga orang yang sengaja jalan-jalan di pemakaman pada malam hari, kecuali mereka para pencandu misteri.
detikjabar memutuskan beralih tempat sampai akhirnya tiba di ujung area pemakaman. Kembali menapaki jalan setapak, detikJabar mencoba masuk lebih dalam ke area pemakaman tersebut. Jangan bayangkan suasana terang dan hangat, tapi imajinasikan keadaan sepi, gelap, dan dingin.
Deretan makam di TPU Cipageran berbeda dengan pusara pada umumnya. Di pemakaman itu, pihak keluarga rata-rata sudah membuatnya menjadi lebih bagus dan mewah. Ada tudung yang menutupi tanah makam keluarga yang sudah meninggal.
Tak mau berlama-lama di tempat tak lazim disambangi pada malam hari, detikJabar memutuskan angkat kaki menuju pinggir jalan.
Sedikit membahas soal ruas Jalan Kolonel Masturi, akses penghubung Kota Cimahi dengan Kabupaten Bandung Barat itu memiliki kontur menurun curam. Di lokasi itu sempat terjadi beberapa kejadian kecelakaan lalu lintas yang menelan korban jiwa.
Kecelakaan paling parah terjadi pada tahun 2016 silam. Di mana sebuah bus pariwisata menabrak lima kendaraan hingga menyebabkan sembilan orang meninggal dunia.
Lalu apa hubungannya? Banyak warga yang percaya jika saat kita melintasi jalan tersebut, tak boleh melakukan hal-hal sembrono maupun berkata seenaknya atau dalam Bahasa Sunda dikenal dengan istilah 'sompral'.
Penjelajahan detikjabar di Jalan Kolonel Masturi dan kawasan pemakaman TPU Cipageran berakhir sekitar pukul 22.00 WIB. Hujan turun kian deras, suasana makin sepi, kendaraan yang lalu-lalang pun kian berkurang.
(mso/mso)