Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat hari ini, Jumat (24/5/2022) dari mulai 8 orang warga Karawang tewas akibat menengak miras oplosan hingga heboh surat 'titipan' PPDB anggota DPRD Kota Bandung.
Miras Oplosan 'Zimbel' Renggut 8 Nyawa Warga Karawang
Delapan warga di Karawang tewas usai menenggak minuman keras oplosan. Mereka menenggak miras oplosan bernama 'Zimbel'.
Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono mengatakan kejadian tewasnya warga akibat menenggak miras oplosan diketahui pada Senin (20/6) kemarin di daerah Palumbonsari Karawang.
"Jumlah korban kami mendapat laporan sementara delapan," ucap Aldi di Mapolres Karawang hari ini.
Kejadian ini bermula saat polisi menerima informasi dari kelurahan Palumbonsari terkait ada warganya yang tewas akibat miras. Adapun delapan korban yaitu WA (28), S (31), R (22), A (40), R (24), D (18), T (17) dan K (18).
Selain korban tewas, kata Aldi, miras oplosan ini juga menyebabkan sejumlah orang masuk ke rumah sakit. Data sementara ada lima orang yang saat ini sedang dilakukan perawatan.
"Yang masuk rumah sakit ada beberapa akan kami cek terus dengan jajaran Polsek di lapangan. Ini lima orang akan dicek kembali," tutur Aldi.
SMKN 5 Bandung Bantah Ada OTT Saber Pungli Jabar!
Pihak SMKN 5 Kota Bandung buka suara mengenai kabar operasi tangkap tangan (OTT) di sekolahnya. Mereka membantah kabar tersebut dan menegaskan tak ada dugaan pungutan terkait uang pramuka siswa yang lolos PPDB 2022.
"Kami ingin mengklarifikasi pada dasarnya tidak ada OTT di SMK 5," kata Wakasek Bidang Kesiswaan SMK 5 Kota Bandung Erwin Basuki saat ditemui detikJabar di sekolah, Jl Bojongkoneng, Kota Bandung, hari ini.
Erwin adalah pejabat sekolah berinisial EB yang disebut-sebut telah diamankan oleh Tim Saber Pungli. Pria yang turut menjabat sebagai Ketua Panitia PPDB ini menegaskan, tak ada satupun pejabat yang diamankan Tim Saber Pungli atas kabar OTT tersebut.
"Enggak ada yang diamankan, karena kami waktu itu hanya ngobrol-ngobrol santai dengan bapak-bapak saber pungli. Kepala sekolah juga sekarang masih bertugas, masih melayani pernyataan-pernyataan," ungkapnya.
Pihaknya menyesalkan kedatangan Tim Saber Pungli malah menjadi isu OTT di SMK 5 Bandung. Meski kedatangan mereka memang berdasarkan aduan masyarakat, namun ia memastikan tak ada OTT dari pihak manapun di sekolahnya.
"Bapak-bapak dari saber pungli datang itu memang untuk mengklarifikasi keluhan dari salah satu orang tua siswa baru yang merasa belum puas mengenai uang iuran pramuka, tapi tidak ada klarifikasi kepada kami. Dengan adanya pemberitaan ini, mudah-mudahan bisa diklarifikasi kejadian yang sesungguhnya," tuturnya.
"Kami tidak membela diri kalau memang salah. Tapi dengan adanya kabar kepala sekolah di-OTT dan ditangkap itu sama sekali tidak benar," pungkasnya.
(dir/dir)