Qul ara'aitum in k±na min ‘indill±hi wa kafartum bih³ wa syahida sy±hidum mim ban³ isr±'³la ‘al± mi£lih³ fa ±mana wastakbartum, innall±ha l± yahdil-qauma§-§±lim³n(a).
Katakanlah, “Terangkanlah kepadaku bagaimana pendapatmu jika ia (Al-Qur’an) itu datang dari Allah dan kamu mengingkarinya, padahal seorang saksi dari Bani Israil mengakui (kebenaran) yang serupa dengan (yang disebut dalam) Al-Qur’an lalu dia beriman, sedangkan kamu menyombongkan diri. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.”
Tafsir
“Terangkanlah kepadaku, bagaimana pendapatmu jika sebenarnya Al-Qur’an yang kusampaikan kepadamu ini datang dari Allah, dan kamu mengingkarinya dengan menuduh bahwa aku telah mengada-adakannya, padahal ada seorang saksi dari Bani Israil yang mengakui kebenaran yang serupa dengan yang disebut dalam Al-Qur’an, yakni wahyu Allah yang disebut dalam kitab Taurat dan kitab-kitab sebelumnya yang mengajarkan tentang tauhid, hari akhir dan ajaran-ajaran lainnya yang serupa dengan ajaran Al-Qur’an lalu dia beriman kepada apa yang tertulis di dalamnya, sedangkan kamu menyombongkan diri, tidak percaya kepada ajaran serupa itu yang terdapat di dalam kitab suci Al-Qur’an. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim, disebabkan keengganan mereka untuk menerima petunjuk-Nya.