Apa Makna Kemerdekaan Menurut Islam?

Apa Makna Kemerdekaan Menurut Islam?

Hanif Hawari - detikHikmah
Jumat, 15 Agu 2025 08:45 WIB
Ilustrasi Pengibaran Bendera Merah Putih
Ilustrasi HUT RI ke-80 (Foto: iStock)
Jakarta -

Kemerdekaan adalah salah satu nikmat yang patut disyukuri, terutama bagi umat Islam di Indonesia. Namun, apa sebenarnya makna kemerdekaan dari sudut pandang Islam?

Memahami hal ini akan membuka wawasan kita tentang batas-batas kebebasan yang sejalan dengan syariat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arti Kemerdekaan

Secara umum, Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan kemerdekaan sebagai kebebasan, kemampuan untuk berdiri sendiri, dan tidak lagi berada di bawah penjajahan. Dalam bahasa Arab, kemerdekaan disebut sebagai al-Hurriyah.

Makna Kemerdekaan dalam Al-Qur'an dan Syariat

Dalam Islam, kemerdekaan atau al-Hurriyah memiliki makna yang sangat luas dan mendalam. Islam sangat menghargai kemerdekaan individu, termasuk kebebasan berpikir, berbicara, bahkan kebebasan dalam memilih agama, sebagaimana dijelaskan dalam buku Al Qur'an sebagai Sumber Hukum susunan Alik Al Adhim.

ADVERTISEMENT

Hal ini diperkuat dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 256, yang artinya:

"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Dalam buku Pemikiran dan Filsafat Hukum Islam karya Prof. Dr. Izomiddin MA, kemerdekaan adalah salah satu prinsip penting dalam penerapan hukum Islam. Agama Islam disebarkan bukan dengan paksaan, melainkan melalui penjelasan, demonstrasi, dan argumentasi yang kuat. Ini menunjukkan bahwa esensi kemerdekaan dalam Islam adalah kebebasan yang bertanggung jawab, baik secara individu maupun kelompok.

Selain al-Hurriyah, ada juga istilah al-Istiqla yang berarti "bebas dan lepas dari segala bentuk ikatan dan penguasaan pihak lain." Namun, secara syariat, kemerdekaan bagi seorang Muslim adalah kondisi di mana ia sepenuhnya sadar dan berjuang untuk memposisikan dirinya sebagai hamba Allah SWT semata. Kemerdekaan sejati adalah ketika manusia tunduk hanya kepada Sang Pencipta, bukan kepada selain-Nya.

Aspek Kemanusiaan dalam Kemerdekaan Menurut Islam

Dalam buku Sistem Masyarakat Islam dalam Al-Qur'an dan Sunnah karya Dr. Yusuf Qardhawi terjemahan Abdus Salam Masykur Lc, dijelaskan bahwa kemerdekaan dalam aspek kemanusiaan mencakup beberapa hal, yaitu:

  • Kebebasan Beragama: Setiap individu memiliki hak untuk memilih keyakinannya tanpa paksaan.
  • Kebebasan Berpikir: Islam mendorong umatnya untuk menggunakan akal dalam mencari kebenaran.
  • Kebebasan Berpolitik: Warga negara memiliki hak untuk berpartisipasi dalam kehidupan politik.
  • Kebebasan Bertempat Tinggal: Setiap orang bebas menentukan tempat tinggalnya.
  • Segala bentuk kebebasan hakiki dalam kebenaran: Kemerdekaan yang diberikan Islam adalah kemerdekaan yang tidak melanggar syariat dan bertujuan untuk kebaikan bersama.

Dengan demikian, makna kemerdekaan dalam Islam tidak sekadar bebas dari penjajahan fisik, tetapi juga kemerdekaan dari segala bentuk penghambaan kepada selain Allah. Kemerdekaan sejati adalah ketika seorang Muslim mampu menjalankan kehidupannya sesuai dengan syariat, dengan akal dan hati yang merdeka.

Wallahu a'lam.




(hnh/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads