Surat An-Naba': Bacaan Lengkap, Asbabun Nuzul dan Keutamaannya

Surat An-Naba': Bacaan Lengkap, Asbabun Nuzul dan Keutamaannya

Devi Setya - detikHikmah
Sabtu, 16 Nov 2024 06:00 WIB
Muslim woman reading from the Quran. She was wearing a polite Abaya Muslim dress.
Al-Qur'an surat An Naba Foto: Getty Images/iStockphoto/Fatanfilm
Jakarta -

Surat An-Naba' menceritakan tentang hari Kiamat. Surat ini dapat menjadi amalan rutin yang membawa fadhilah bagi pembacanya.

Surat An-Naba merupakan surat ke-78 dalam Al-Qur'an yang terdiri atas 40 ayat. An-Naba termasuk golongan surat Makkiyah.

Dalam buku Juz Amma Tajwid Berwarna & Terjemahannya karya M. Khalilurrahman Al Mahfani, An-Naba memiliki arti berita besar, yang diambil dari ayat kedua surat ini. An-Naba atau An-Naba'u berasal dari kata Nubuwwu' yang berarti menjadi tinggi atau menarik, juga berarti menonjol. Namun dalam surat ini, An Naba memiliki arti berita, sedangkan keterangan kata benda 'besar' merupakan tafsiran, sehingga An-Naba oleh Departemen Agama RI ditafsirkan sebagai 'Berita besar.'

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maksud dari berita besar ini yakni berita tentang hari berbangkit.

Asbabun Nuzul Surat An-Naba

Dalam riwayat Ibnu Jarir dan Ibnu Hatim yang bersumber dari Al-Hasan dikemukakan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW diutus sebagai rasul, kaum kafir Quraisy bertanya tentang berita yang dibawa rasul tentang hari Kiamat atau hari berbangkit.

ADVERTISEMENT

Ayat 1 dan 2 surat An-Naba turun berkenaan dengan peristiwa tersebut.

Surat An-Naba

Berikut bacaan lengkap surat An-Naba ayat 1-40 dalam tulisan Arab, latin dan artinya.

عَمَّ يَتَسَاۤءَلُوْنَۚ ۝١
'amma yatasâ'alûn
1. Artinya: Tentang apakah mereka saling bertanya?

عَنِ النَّبَاِ الْعَظِيْمِۙ ۝٢
'anin-naba'il-'adhîm
2. Artinya: Tentang berita yang besar (hari Kebangkitan)

الَّذِيْ هُمْ فِيْهِ مُخْتَلِفُوْنَۗ ۝٣
alladzî hum fîhi mukhtalifûn
3. Artinya: yang dalam hal itu mereka berselisih.

كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَۙ ۝٤
kallâ saya'lamûn
4. Artinya: Sekali-kali tidak! Kelak mereka akan mengetahui.

ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَ ۝٥
tsumma kallâ saya'lamûn
5. Artinya: Sekali lagi, tidak! Kelak mereka akan mengetahui.

اَلَمْ نَجْعَلِ الْاَرْضَ مِهٰدًاۙ ۝٦
a lam naj'alil-ardla mihâdâ
6. Artinya: Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan

وَّالْجِبَالَ اَوْتَادًاۖ ۝٧
wal-jibâla autâdâ
7. Artinya: dan gunung-gunung sebagai pasak?

وَّخَلَقْنٰكُمْ اَزْوَاجًاۙ ۝٨
wa khalaqnâkum azwâjâ
8. Artinya: Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan.

وَّجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًاۙ ۝٩
wa ja'alnâ naumakum subâtâ
9. Artinya: Kami menjadikan tidurmu untuk beristirahat.

وَّجَعَلْنَا الَّيْلَ لِبَاسًاۙ ۝١٠
wa ja'alnal-laila libâsâ
10. Artinya: Kami menjadikan malam sebagai pakaian.

وَّجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًاۚ ۝١١
wa ja'alnan-nahâra ma'âsyâ
11. Artinya: Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan.

وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًاۙ ۝١٢
wa banainâ fauqakum sab'an syidâdâ
12. Artinya: Kami membangun tujuh (langit) yang kukuh di atasmu.

وَّجَعَلْنَا سِرَاجًا وَّهَّاجًاۖ ۝١٣
wa ja'alnâ sirâjaw wahhâjâ
13. Artinya: Kami menjadikan pelita yang terang-benderang (matahari).

وَّاَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرٰتِ مَاۤءً ثَجَّاجًاۙ ۝١٤
wa anzalnâ minal-mu'shirâti mâ'an tsajjâjâ
14. Artinya: Kami menurunkan dari awan air hujan yang tercurah dengan deras

لِّنُخْرِجَ بِهٖ حَبًّا وَّنَبَاتًاۙ ۝١٥
linukhrija bihî ḫabbaw wa nabâtâ
15. Artinya: agar Kami menumbuhkan dengannya biji-bijian, tanam-tanaman,

وَّجَنّٰتٍ اَلْفَافًاۗ ۝١٦
wa jannâtin alfâfâ
16. Artinya: dan kebun-kebun yang rindang.

اِنَّ يَوْمَ الْفَصْلِ كَانَ مِيْقَاتًاۙ ۝١٧
inna yaumal-fashli kâna mîqâtâ
17. Artinya: Sesungguhnya hari Keputusan itu adalah waktu yang telah ditetapkan,

يَّوْمَ يُنْفَخُ فِى الصُّوْرِ فَتَأْتُوْنَ اَفْوَاجًاۙ ۝١٨
yauma yunfakhu fish-shûri fa ta'tûna afwâjâ
18. Artinya: (yaitu) hari (ketika) sangkakala ditiup, lalu kamu datang berbondong-bondong.

وَّفُتِحَتِ السَّمَاۤءُ فَكَانَتْ اَبْوَابًاۙ ۝١٩
wa futiḫatis-samâ'u fa kânat abwâbâ
19. Artinya: Langit pun dibuka. Maka, terdapatlah beberapa pintu.

وَّسُيِّرَتِ الْجِبَالُ فَكَانَتْ سَرَابًاۗ ۝٢٠
wa suyyiratil-jibâlu fa kânat sarâbâ
20. Artinya: Gunung-gunung pun dijalankan. Maka, ia menjadi (seperti) fatamorgana.

اِنَّ جَهَنَّمَ كَانَتْ مِرْصَادًاۙ ۝٢١
inna jahannama kânat mirshâdâ
21. Artinya: Sesungguhnya (neraka) Jahanam itu (merupakan) tempat mengintai (bagi penjaga neraka)

لِّلطّٰغِيْنَ مَاٰبًاۙ ۝٢٢
lith-thâghîna ma'âbâ
22. Artinya: (dan) menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang melampaui batas.

لّٰبِثِيْنَ فِيْهَآ اَحْقَابًاۚ ۝٢٣
lâbitsîna fîhâ aḫqâbâ
23. Artinya: Mereka tinggal di sana dalam masa yang lama.

لَا يَذُوْقُوْنَ فِيْهَا بَرْدًا وَّلَا شَرَابًاۙ ۝٢٤
lâ yadzûqûna fîhâ bardaw wa lâ syarâbâ
24. Artinya: Mereka tidak merasakan kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman,

اِلَّا حَمِيْمًا وَّغَسَّاقًاۙ ۝٢٥
illâ ḫamîmaw wa ghassâqâ
25. Artinya: selain air yang mendidih dan nanah,

جَزَاۤءً وِّفَاقًاۗ ۝٢٦
jazâ'aw wifâqâ
26. Artinya: sebagai pembalasan yang setimpal.

اِنَّهُمْ كَانُوْا لَا يَرْجُوْنَ حِسَابًاۙ ۝٢٧
innahum kânû lâ yarjûna ḫisâbâ
27. Artinya: Sesungguhnya mereka tidak pernah mengharapkan perhitungan.

وَّكَذَّبُوْا بِاٰيٰتِنَا كِذَّابًاۗ ۝٢٨
wa kadzdzabû bi'âyâtinâ kidzdzâbâ
28. Artinya: Mereka benar-benar mendustakan ayat-ayat Kami.

وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ كِتٰبًاۙ ۝٢٩
wa kulla syai'in aḫshainâhu kitâbâ
29. Artinya: Segala sesuatu telah Kami catat dalam kitab (catatan amal manusia).

فَذُوْقُوْا فَلَنْ نَّزِيْدَكُمْ اِلَّا عَذَابًاࣖ ۝٣٠
fa dzûqû fa lan nazîdakum illâ 'adzâbâ
30. Artinya: Oleh karena itu, rasakanlah! Tidak akan Kami tambahkan kepadamu, kecuali azab.

اِنَّ لِلْمُتَّقِيْنَ مَفَازًاۙ ۝٣١
inna lil-muttaqîna mafâzâ
31. Artinya: Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (ada) kemenangan (surga),

حَدَاۤىِٕقَ وَاَعْنَابًاۙ ۝٣٢
ḫadâ'iqa wa a'nâbâ
32. Artinya: (yaitu) kebun-kebun, buah anggur,

وَّكَوَاعِبَ اَتْرَابًاۙ ۝٣٣
wa kawâ'iba atrâbâ
33. Artinya: gadis-gadis molek yang sebaya,

وَّكَأْسًا دِهَاقًاۗ ۝٣٤
wa ka'san dihâqâ
34. Artinya: dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman).

لَا يَسْمَعُوْنَ فِيْهَا لَغْوًا وَّلَا كِذّٰبًا ۝٣٥
lâ yasma'ûna fîhâ laghwaw wa lâ kidzdzâbâ
35. Artinya: Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia dan tidak pula (perkataan) dusta.

جَزَاۤءً مِّنْ رَّبِّكَ عَطَاۤءً حِسَابًاۙ ۝٣٦
jazâ'am mir rabbika 'athâ'an ḫisâbâ
36. Artinya: (Hal itu) sebagai balasan (dan) pemberian yang banyak dari Tuhanmu,

رَّبِّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمٰنِ لَا يَمْلِكُوْنَ مِنْهُ خِطَابًاۚ ۝٣٧
rabbis-samâwâti wal-ardli wa mâ bainahumar-raḫmâni lâ yamlikûna min-hu khithâbâ

37. Artinya: (yaitu) Tuhan (pemelihara) langit, bumi, dan apa yang ada di antara keduanya, Yang Maha Pengasih. Mereka tidak memiliki (hak) berbicara dengan-Nya.

يَوْمَ يَقُوْمُ الرُّوْحُ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ صَفًّاۙ لَّا يَتَكَلَّمُوْنَ اِلَّا مَنْ اَذِنَ لَهُ الرَّحْمٰنُ وَقَالَ صَوَابًا ۝٣٨
yauma yaqûmur-rûḫu wal-malâ'ikatu shaffal lâ yatakallamûna illâ man adzina lahur-raḫmânu wa qâla shawâbâ

38. Artinya: Pada hari ketika Rūḥ dan malaikat berdiri bersaf-saf. Mereka tidak berbicara, kecuali yang diizinkan oleh Tuhan Yang Maha Pengasih dan dia mengatakan yang benar.

ذٰلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّۚ فَمَنْ شَاۤءَ اتَّخَذَ اِلٰى رَبِّهٖ مَاٰبًا ۝٣٩
dzâlikal-yaumul-ḫaqq, fa man syâ'attakhadza ilâ rabbihî ma'âbâ

39. Artinya: Itulah hari yang hak (pasti terjadi). Siapa yang menghendaki (keselamatan) niscaya menempuh jalan kembali kepada Tuhannya (dengan beramal saleh).

اِنَّآ اَنْذَرْنٰكُمْ عَذَابًا قَرِيْبًا ەۙ يَّوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ وَيَقُوْلُ الْكٰفِرُ يٰلَيْتَنِيْ كُنْتُ تُرٰبًاࣖ ۝٤٠
innâ andzarnâkum 'adzâbang qarîbay yauma yandhurul-mar'u mâ qaddamat yadâhu wa yaqûlul-kâfiru yâ laitanî kuntu turâbâ

40. Artinya: Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kamu akan azab yang dekat pada hari (ketika) manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya dan orang kafir berkata, "Oh, seandainya saja aku menjadi tanah."

Keutamaan Surat An-Naba'

Mengutip buku 9 Surat Al-Qur'an Pilihan yang disusun oleh Namma F.T, ada beberapa keutamaan membaca serta mengamalkan surat An-Naba', di antaranya yakni menghilangkan kesedihan dan kesusahan juga terhindar dari perbuatan syirik kepada Allah SWT.

1. Amalan Setara Ziarah ke Baitullah

Mengutip buku Mafatih al-Jinan: Kunci-kunci Surta karya Syekh Abbas Al-Qummi. Syekh Shaduq RA meriwayatkan, bahwa Imam Ja'fat Shadiq AS berkata, "Barang siapa membaca surat 'Amma Yatasa'alum (an-Naba') setiap hari, maka dia tidak akan keluar dari tahu itu kecuali dia telah berziarah ke Baitullah, Makkah."

2. Mendapat Kenikmatan di Hari Kiamat

Membaca surat An-Naba akan dilimpahi kenikmatan di hari Kiamat. Seperti diriwayatkan Syekh Thabarsi dari Ubay bin Ka'ab di dalam Majma al Bayan, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa membaca surat Amma yatasa'alun, Allah akan memberinya minuman yang sejuk di hari kiamat."

3. Mendapat Syafaat Kebaikan

Membaca surat An-Naba juga mendatangkan kebaikan dan menjauhkan dari perbuatan merugikan orang lain.




(dvs/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads