Apa Itu Hari Tasyrik? Ini Pengertian, Waktu dan Larangannya

Apa Itu Hari Tasyrik? Ini Pengertian, Waktu dan Larangannya

Annisa Dayana Salsabilla - detikHikmah
Senin, 17 Jun 2024 15:00 WIB
Ilustrasi buka puasa
Ilustrasi hari Tasyrik (Foto: iStock)
Jakarta -

Sebentar lagi umat Islam akan menyambut datangnya Idul Adha dan hari tasryik. Apa itu hari tasyrik dan kapan hari tersebut diperingati?

Idul Adha adalah salah satu hari raya umat Islam yang jatuh pada 10 Zulhijah. Di antara hari-hari yang menyertai jatuhnya Hari Raya Idul Adha adalah hari-hari tasyrik.

Hari Tasyrik Adalah 3 Hari setelah Idul Adha

Menukil buku Puasa Wajib dan Sunah yang Paling Dianjurkan karya Zainul Arifin, hari tasyrik adalah tiga hari setelah Hari Raya Idul Adha yang bertepatan dengan tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ada yang menyebut hari tasyrik berasal dari kata yusyrikun yang berarti menjemur. Dalam hal ini, tasyrik berarti menjemur daging kurban. Adapun sumber lain mengatakan bahwa tasyrik berasal dari kata yusyrik yang berarti terbit. Maknanya, hewan-hewan kurban mulai disembelih saat matahari terbit. Ada pula yang memaknai bahwa salat Idul Adha dilaksanakan selepas matahari terbit, dan hari-hari tasyrik mengikuti hari Idul Adha.

Hari tasyrik dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 203. Allah SWT berfirman,

ADVERTISEMENT

وَاذْكُرُوا اللّٰهَ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْدُوْدٰتٍ ۗ فَمَنْ تَعَجَّلَ فِيْ يَوْمَيْنِ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِ ۚوَمَنْ تَاَخَّرَ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِۙ لِمَنِ اتَّقٰىۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ

Artinya: "Berzikirlah kepada Allah pada hari yang telah ditentukan jumlahnya. Siapa yang mempercepat (meninggalkan Mina) setelah dua hari, tidak ada dosa baginya. Siapa yang mengakhirkannya tidak ada dosa (pula) baginya, (yakni) bagi orang yang bertakwa. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan."

Menurut Ibnu Abbas dalam riwayat yang dikeluarkan Imam Bukhari, maksud hari yang telah ditentukan jumlahnya dalam ayat tersebut adalah hari tasyrik.

Jadwal Hari Tasyrik 2024

Pemerintah telah menetapkan 1 Zulhijah 1445 H/2024 M jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024. Dengan demikian, pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1445 H/2024 M pada 10 Zulhijah akan bertepatan dengan Senin, 17 Juni 2024.

Berdasarkan keputusan tersebut, berikut jadwal hari tasyrik 2024.

11 Zulhijah 1445 H: Selasa, 18 Juni 2024
12 Zulhijah 1445 H: Rabu, 19 Juni 2024
13 Zulhijah 1445 H: Kamis, 20 Juni 2024

Larangan Hari Tasyrik

Hari tasyrik menjadi hari yang diharamkan untuk berpuasa. Mengutip buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah karya Amirulloh Syarbini & Sumantri Jamhari, larangan ini bersandar pada hadits yang diriwayatkan Nabisyah Al-Hadzali. Rasulullah SAW bersabda,

"Hari-hari tasyrik adalah hari untuk makan, minum, dan berzikir kepada Allah." (HR Muslim)

Amr bin Ash turut meriwayatkan hal serupa. Ia berkata, "Bahwa hari-hari tasyrik merupakan hari ketika Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk berbuka dan melarang kita untuk puasa."

Adapun menurut riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW mengutus Abdullah bin Hufadzah untuk berkeliling Mina dan menyeru, "Janganlah kalian puasa pada hari-hari ini (hari tasyrik), karena hari-hari itu merupakan hari-hari untuk makan, minum, dan zikir kepada Allah Azza wa Jalla." (HR Ahmad)

Abdul Wahid dalam buku Rahasia dan Keutamaan Puasa Sunah menjelaskan riwayat lain yang menyebutkan larangan berpuasa pada hari tasyrik. Pertama, ia mengutip Imam Nawawi dalam al Minhaj Syarh Shahih,

"Hari-hari tasyrik adalah tiga hari setelah Idul Adha. Hari tasyrik tersebut dimasukkan dalam hari raya. Hukum yang berlaku pada hari raya juga berlaku mayoritasnya pada hari tasyrik, sehingga hari tasyrik memiliki kesamaan dalam waktu pelaksanaan penyembelihan kurban, yaitu diharamkannya puasa dan dianjurkannya bertakbir ketika itu."

Dalam riwayat lain dikisahkan bahwa Abi Murrah Maula bersama Abdullah bin Amr datang kepada Amr bin Ash. Maka, disuguhkanlah kepada mereka berdua makanan. Amr bin Ash berkata, "Makanlah," tetapi Abdullah bin Amr menjawab, "Aku sedang puasa."

Maka, Amr bin Ash berkata, "Makanlah, karena hari ini adalah hari di mana Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk berbuka (makan) dan melarang dari berpuasa pada hari ini." Malik berkata, "(yang dimaksud) Itulah hari-hari tasyrik." (HR Abu Daud)




(aeb/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads