Belakangan ini kata salafi tengah populer di Indonesia, khususnya bagi umat muslim. Akan tetapi, banyak yang mengira bahwa salafi merupakan suatu kelompok atau golongan tertentu yang dapat memecah belah umat Islam.
Hal ini sempat terjadi beberapa waktu lalu, di mana Gerakan Pemuda (GP) Ansor menolak kajian yang diisi oleh Ustadz Syafiq Riza Hasan Basalamah. GP Ansor menolak Ustadz Syafiq Basalamah karena isi ceramahnya mengandung kontroversi.
Sebab, Ustadz Syafiq Basalamah merupakan salah satu ustadz bermanhaj (metode) salaf. Nah, pemahaman salaf inilah yang membuat sebagian umat muslim menolak dan belum bisa menerima pemahamannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas, apa sih salafi itu? Simak penjelasannya secara lengkap dalam artikel ini.
Definisi Salafi
Salafi (salaf) memiliki arti yang berbeda secara bahasa (etimologi) dan istilah (terminologi).
Mengutip buku Syarah 'Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas, menurut etimologi salaf artinya yang terdahulu (nenek moyang), yang lebih tua, dan lebih utama. Apabila dikatakan salaf seseorang, maka maksudnya kedua orang yang telah mendahuluinya.
Sedangkan menurut terminologi, salaf berarti generasi pertama dan terbaik dari umat Islam, yang terdiri dari para sahabat, Tabi'in, Tabi'ut Tabi'in, dan para Imam pembawa petunjuk pada tiga kurun (generasi/masa) pertama yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Rasulullah SAW telah bersabda:
"Sebaik-baik orang adalah di zamanku (sahabat), kemudian orang sesudah mereka (Tabi'in) dan kemudian orang sesudah mereka (Tabi'ut Tabi'in)." (Shahih, HR. Bukhari No.2652 dan Muslim No. 2533).
Seseorang yang mengikuti manhaj salaf adalah orang yang berusaha memahami isi Al-Quran dan sunnah yang diajarkan Nabi Muhammad SAW dengan pemahaman para ulama salaf.
Syaikh Mahmud Ahmad Khafaji berkata dalam kitabnya berjudul al-Aqidatul Islamiyyah bainas Salafiyyah wal Mu'tazilah, yaitu:
"Penetapan istilah salaf tidak cukup dengan hanya dibatasi waktu saja, bahkan harus sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih (tentang aqidah, manhaj, akhlak, dan suluk)."
Kata Yazid di dalam bukunya, barang siapa yang pendapatnya sesuai dengan Al-Quran dan As-Sunnah mengenai aqidah, hukum, dan suluknya menurut pemahaman salaf, maka ia disebut sebagai salafi meskipun tempatnya jauh dan berbeda masanya.
Lalu sebaliknya, barang siapa pendapatnya menyalahi Al-Quran dan As-Sunnah, maka ia bukan seorang salafi meskipun dirinya hidup pada zaman sahabat, Tabi'in, dan Tabi'ut Tabi'in.
Penisbatan kata salaf atau as-Salafiyyun bukanlah termasuk perkara bid'ah. Akan tetapi, penisbatan ini adalah penisbatan yang syar'i karena menisbatkan diri kepada generasi pertama dari umat ini, yakni para sahabat, Tabi'in, dan Tabi'ut Tabi'in.
Salaf Bukan Suatu Kelompok atau Golongan
Ahlus Sunnah wal Jama'ah dikatakan juga as-Salafiyyun karena mereka mengikuti manhaj salfush shalih dari sahabat, Tabi'in, dan Tabi'ut Tabi'in. Kemudian, setiap orang yang mengikuti jejak mereka serta berjalan berdasarkan manhaj mereka sepanjang masa disebut sebagai salafi.
Sebagai pengingat, salaf bukan kelompok atau golongan seperti yang dipahami oleh sebagian orang. Jadi, salaf merupakan manhaj (sistem hidup yang dalam beraqidah, beribadah, berhukum, berakhlak, dan lain sebagainya) yang dianjurkan diikuti oleh setiap umat muslim.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa salaf dinisbatkan kepada orang yang menjaga keselamatan aqidah dan manhaj menurut apa yang dilaksanakan sesuai prinsip dan ajaran Rasulullah SAW dan para sahabat. Sedangkan salafi merupakan istilah bagi orang yang mengikuti ajaran salaf.
Demikian pembahasan singkat mengenai salafi beserta definisinya. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan detikers.
(ilf/fds)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi