Ucapan Adalah Doa, Lebih Baik Diam daripada Berkata Buruk

Ucapan adalah doa menurut Islam. Oleh karena itu, seorang muslim dilarang untuk mendoakan yang jelek karena mungkin saja Allah SWT mengabulkannya.

Doa sejatinya adalah sebuah perkataan atau ucapan seorang hamba yang berisi harapan, permohonan, dan permintaan kepada Allah SWT agar dikabulkan oleh-Nya. Doa pada umumnya berisi tentang hal-hal yang baik untuk hasil yang baik juga. Namun, ada kalanya seseorang ingin sekali mendoakan hal-hal buruk kepada orang lain.

Ucapan yang buruk bisa saja dikeluarkan oleh orang yang sedang terbawa oleh emosi dan amarah yang memuncak. Saat itulah, doa-doa yang tidak baik bisa saja keluar. Tapi benarkah ucapan adalah doa menurut Islam? Bagaimana hukumnya berdoa dengan ucapan yang buruk tadi? Berikut penjelasannya.

Ucapan adalah Doa Menurut Islam

Ucapan adalah doa menurut Islam benar karena dua hal. Pertama, ketika seseorang mengucapkan sebuah perkataan, baik itu perkataan terpuji atau tercela, malaikat yang disampingnya dan sekitarnya bisa saja mencatatnya dan turut mengaminkan perkataan tersebut.

Hal ini sebagaimana dituliskan oleh Mahmud Asy-Syafrowi dalam bukunya yang berjudul Sukses Dunia-Akhirat dengan Doa-Doa Harian.

Kemudian perlu diingat, Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Mendengar. Apabila ucapan dari hamba-Nya adalah baik, bisa jadi Allah SWT menjaganya dan mewujudkan ucapan tersebut pada waktu yang tak terduga.

Karena ucapan adalah doa, maka terdapat sebuah larangan untuk tidak mendoakan keburukan atas diri sendiri, anak, dan harta. Doa seperti ini biasanya diucapkan ketika seseorang sedang marah atau emosi.

Dinukil dari buku Terjemah dan Fadhilah Majmu' Syarif yang ditulis oleh Ustadz Rusdianto, maka ketika seorang muslim berdoa, hendaknya harus berisi tentang kebaikan dan kemaslahatan.

Mengenai hal ini Jabir RA menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

لَا تَدْعُوْا عَلَى أَنْفُسَكُمْ، وَلَا تَدْعُوْا عَلَى أَوْلَادِكُمْ، وَلَا تَدْعُوْا عَلَى أَمْوَالِكُمْ، لَا تَوَافِقُوْا مِنَ اللَّهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيهَا عَطَاءٌ فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ

Artinya: "Janganlah kalian berdoa yang tidak baik untuk diri sendiri, terhadap anak-anakmu, dan harta-hartamu. Janganlah kamu semua berdoa seperti itu, terutama pada waktu Allah mengabulkan doa, sehingga Allah menerima doamu." (HR Muslim)

Daripada mendoakan atau berucap yang tidak baik, lebih tepat jika seorang muslim mengeluarkan kata-kata yang baik saja sebab hal itu termasuk dalam sedekah dan diganjar dengan pahala.

Hal ini tercantum dalam sebuah hadits yang dinukil dari sumber sebelumnya. Hadits itu berbunyi,

قول معروف صدقة

qoulu ma'ruf shodaqoh

Artinya: "Ucapan yang baik adalah sedekah." (HR Muslim)

Karena ucapan adalah doa dalam Islam, maka apabila seorang muslim sedang marah atau terbawa emosi, ia sebaiknya tidak mengeluarkan ucapan buruk. Sebaliknya, ia dianjurkan untuk diam daripada melontarkan doa-doa yang jelek.

Hal ini didasarkan pada sebuah hadits yang terdapat dalam buku Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 1 karya Imam An-Nawawi. Dari Abu Syuraih Al-Khuza'i RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ، فَلْيُحْسِنُ إِلَى جَارِهِ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَسْكُتْ رَوَاهُ مُسْلِمٌ .

Artinya: "Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berbuat baik kepada tetangganya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah memuliakan tamunya. Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah berkata yang baik atau hendaklah berdiam saja." (HR Muslim)

Warga Pesanggrahan dan Polisi Gelar Doa Bersama untuk Palestina

Warga Pesanggrahan dan Polisi Gelar Doa Bersama untuk Palestina