Jemaah haji khusus akan tinggal di hotel transit selama beberapa hari sebelum beranjak ke Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina). Apa itu hotel transit?
Tidak seperti jemaah haji reguler, jemaah haji khusus memiliki payung hukum yang berbeda dengan jemaah haji reguler. Di dalam peraturan soal haji khusus, yakni Peraturan Menteri Agama (PMA) no 5 tahun 2021, dijelaskan aturan soal biaya, kualitas transportasi, akomodasi, termasuk hotel, konsumsi serta hak-hak lain yang diterima oleh peserta haji khusus.
Selain soal jarak hotel yang paling jauh 1.000 meter dari Masjidil Haram dan 700 meter dari Masjid Nabawi, ada juga peraturan soal apartemen/ penginapan transit. Apa itu?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan oleh Direktur Umrah dan Haji Khusus Nur Arifin, hotel transit yang hanya ada di Makkah, biasanya diadakan oleh pihak Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) sebagai lokasi penyesuaian kondisi jemaah sebelum beranjak ke Armina.
"Karena hotel di Masjidil Haram terbatas, kemudian jemaah perlu istirahat tidak full ibadah karena menyiapkan sebelum ke Arafah dan ke Mina, kalau (nginepnya) full di Masjidil Haram kecenderungan tidak bisa istirahat karena tuntutan harus ibadah, masa di depan Kakbah nggak ibadah, kalau di sini bisa," jelasnya di Hotel Double Tree, Jumat (23/6/2023).
Jadi di hotel transit diharapkan jemaah dapat lebih berkonsentrasi untuk memperdalam persiapan menjelang Armina. Oleh karena itu biasanya hotel transit selalu diadakan sebelum jemaah berangkat ke Armina.
Masih menurut PMA no 5 tahun 2021 disebutkan kalau penginapan transit harus memiliki fasilitas AC dan satu kamarnya hanya boleh diisi oleh 4 orang, kecuali ada kesepakatan lain antara PIHK dan jemaah secara tertulis. Selain itu penginapan transit juga hanya diperbolehkan dipergunakan paling lama 15 hari selama berturut-turut.
"Di sini nanti 7 hari sebelum kita ke Mina untuk Tarwiyah. Habis itu ke Arafah, lewat di Muzdalifah, ke Makkah lagi untuk tawaf, sa'i dan tahalul dan sarapan di Hotel Anjum, lalu ke Mina lagi untuk lempar jumrah. Setelah itu langsung ke Jeddah dan kembali ke tanah air," jelas Komisaris Arminareka Darneli Guril di hotel transit PIHK ini di FRS Hotel.
Lain Arminareka lain lagi Maktour. Menurut salah satu pembimbing ibadahnya, Faeshol Muzzamil, sesampainya dari Madinah, jemaah langsung menuju ke hotel transit Double Tree di Makkah. Setelah ini mereka akan menuju ke Arafah lalu sekembalinya dari prosesi puncak haji akan langsung menginap di hotel berbintang 5 di sekitar Masjidil Haram. Adapun di hotel transit mereka hanya akan tinggal selama kurang lebih 4 hari.
Perbedaan skema perjalanan ini diperbolehkan oleh pemerintah. Selain itu perbedaan program juga diperbolehkan, misalnya ada PIHK yang ada program tarwiyah-nya dan ada yang tidak.
"Masalah keyakinan tugas negara adalah memfasilitasi keyakinan masyarakat, negara tidak mengatur keyakinan, tarwiyah adalah keyakinan, negara tidak menyuruh dan tidak melarang tapi mayoritas memilih yang langsung ke arafah," tukas Arifin.
Pada penyelenggaraan haji musim 1444H/ 2023M ada sekitar 17 ribu jemaah haji khusus yang berangkat via 159 PIHK. Ini ditambah dengan jemaah haji khusus dari kuota tambahan sebanyak 640. Adapun kuota jemaah haji khusus hanya sekitar 8% saja dari total kuota haji yang diperoleh pemerintah RI.
(mel/kri)
Komentar Terbanyak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa