Melanjutkan Pengabdian Dalam Karsa Rekognisi Global

Kolom Hikmah

Melanjutkan Pengabdian Dalam Karsa Rekognisi Global

Wan Jamaluddin, Penulis Kolom - detikHikmah
Senin, 10 Nov 2025 08:00 WIB
Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. H. Wan Jamaluddin, M.Ag., Ph.D
Rektor UIN Raden Intan Lampung, Prof. H. Wan Jamaluddin, M.Ag., Ph.D (Foto: Dok. Pribadi/Wan Jamaluddin)
Jakarta -

Menjalani pengabdian merupakan upaya merawat makna di tengah arus perubahan. Bagi seorang pemimpin, amanah bukan sekadar masa jabatan yang harus diselesaikan, melainkan perjalanan spiritual dan intelektual untuk menyalakan cahaya nilai dalam setiap langkah kebijakan. Dari kesadaran itulah tumbuh keyakinan bahwa ilmu harus memberi kehidupan, bukan sekadar prestise akademik. Menjadikan universitas yang diakui dunia bukanlah tujuan akhir, tetapi buah dari kerja tulus, disiplin, dan komitmen untuk menghadirkan kemaslahatan. Dalam semangat itu, melanjutkan pengabdian berarti meneruskan gerak karsa menuju rekognisi global dengan ketekunan, integritas, dan keyakinan bahwa keberhasilan sejati lahir dari kesetiaan terhadap nilai.

Capaian yang diraih UIN Raden Intan Lampung dalam beberapa tahun terakhir menjadi bukti konkret bahwa visi besar dapat diwujudkan dengan langkah nyata dan terukur. Kampus ini kini menyandang Akreditasi Unggul BAN-PT, menjadi PTKIN terbaik nomor satu di luar Pulau Jawa, dan menduduki peringkat ke-5 nasional versi Webometrics. Pada tingkat internasional, UIN Raden Intan juga menorehkan prestasi membanggakan sebagai peringkat pertama PTKIN dan peringkat ke-36 nasional dalam Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2025, sebuah capaian yang menegaskan kontribusi universitas terhadap Sustainable Development Goals (SDGs). Lebih dari itu, UIN Raden Intan Lampung dinobatkan sebagai PTKIN paling lestari versi ADIKTIS dan peringkat pertama PTKIN serta ke-9 nasional dalam UI GreenMetric World University Rankings, menandakan komitmen nyata terhadap prinsip ekoteologi dan keberlanjutan lingkungan.

Dalam bidang sumber daya manusia, setidaknya 45 guru besar aktif hingga Juli 2025, mencerminkan kekuatan akademik yang kian solid. Dari sisi tata kelola, kampus ini telah tersertifikasi tiga standar internasional, ISO 9001:2015, ISO 21001:2018, dan ISO 14001:2015 yang memperkuat posisinya sebagai institusi berkelas dunia. Tidak hanya unggul di bidang akademik, UIN Raden Intan juga tumbuh sebagai kampus yang mendunia dengan kearifan lokal. Terjemahan Al-Qur'an berbahasa Lampung, 43 kerja sama internasional, serta pengakuan dari Balitbang Kemenag RI sebagai PTKIN paling responsif dalam penguatan moderasi beragama menunjukkan keseimbangan antara globalisasi dan akar budaya. Kekuatan riset dan diplomasi akademik UIN Raden Intan Lampung pun berkontribusi besar dalam pengusulan gelar Pahlawan Nasional KH Ahmad Hanafiah, membuktikan bahwa universitas ini tidak hanya berpikir global, tetapi juga berbuat untuk bangsa. Capaian-capaian tersebut menjadi refleksi bahwa di bawah kepemimpinan yang visioner, pengabdian dapat melahirkan rekognisi. Dan lebih dari sekadar prestasi, semua itu adalah wujud nyata dari kampus yang terus bertumbuh dan mendunia dengan kearifan lokal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meneguhkan Arah dan Memperluas Dampak

Capaian-capaian yang telah diraih bukanlah garis akhir, melainkan fondasi untuk melangkah lebih jauh dan melompat lebih tinggi. Setelah berhasil menegakkan bangunan reputasi yang kokoh, kini UIN Raden Intan Lampung berada pada fase strategis untuk meneguhkan arah dan memperluas dampak. Meneguhkan arah berarti memastikan bahwa seluruh energi akademik dan spiritual kampus bergerak dalam garis yang selaras dengan kebijakan nasional dan nilai-nilai keagamaan yang mencerahkan. UIN Raden Intan memaknai arah pembangunan bukan hanya sekadar memperkuat posisi dalam peta pendidikan global, tetapi juga menegaskan identitasnya sebagai universitas Islam negeri yang mengintegrasikan sains, iman, dan ekologi dalam satu tarikan napas keilmuan.

Langkah ini sejalan dengan orientasi Kementerian Agama RI yang tengah meneguhkan transformasi melalui Asta Protas delapan program prioritas yang menekankan kerukunan, cinta kemanusiaan, penguatan ekoteologi, pendidikan unggul, dan digitalisasi tata kelola. UIN Raden Intan Lampung menerjemahkan agenda tersebut dalam konteks lokal dan global sekaligus. Melalui penguatan moderasi beragama, inovasi ekosistem hijau, serta transformasi digital kampus, UIN RIL menjadi cermin dari visi Kemenag untuk menghadirkan agama yang ramah, ilmu yang membumi, dan tata kelola yang berintegritas. Dengan begitu, arah pengabdian universitas tidak hanya mengukuhkan keunggulan akademik, tetapi juga menegaskan posisi Kemenag sebagai penjaga perdamaian, peradaban, dan kemanusiaan di tengah perubahan dunia.

ADVERTISEMENT

Memperluas dampak berarti menghadirkan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat, bangsa, dan dunia. UIN Raden Intan Lampung tidak lagi berdiri di menara gading, melainkan turun langsung ke akar persoalan sosial dan lingkungan. Melalui riset berbasis kebutuhan masyarakat, program Desa Moderasi Beragama, KKN internasional, dan Research for Community Empowerment, kampus ini membuktikan bahwa ilmu pengetahuan yang dikembangkan di ruang akademik dapat menjelma menjadi solusi konkret di lapangan. Dampak pengabdian tidak hanya dirasakan di sekitar kampus, tetapi juga meluas ke ranah diplomasi akademik internasional, menjadikan UIN RIL bagian dari ekosistem global yang berkontribusi pada perdamaian dan pembangunan berkelanjutan. Inilah esensi dari visi pengabdian yang berkelanjutan bahwa ilmu pengetahuan sejati tidak lahir untuk sekadar dikenang, melainkan untuk digunakan. Tidak hanya untuk mengejar pengakuan dunia, tetapi untuk menegakkan kemaslahatan semesta.

Visi besar tidak pernah tumbuh dalam ruang hampa. Ia memerlukan fondasi nilai dan arah kebijakan yang berpadu secara harmonis. Visi kedepan adalah menjadikan UIN Raden Intan Lampung sebagai Universitas Rujukan Dunia dalam Lingkungan Berkelanjutan , dengan berpijak pada dua pilar strategis nasional: Asta Cita Presiden RI dan Asta Protas Kementerian Agama RI. Sinergi keduanya menjadi payung moral dan operasional yang menuntun lahirnya Asta Karsa UIN Raden Intan Lampung delapan arah karsa yang konkret, terukur, dan berorientasi pada dampak.

Asta Cita Presiden RI menegaskan arah pembangunan bangsa yang menyeluruh: memperkokoh ideologi Pancasila, memperkuat kemandirian nasional, membangun dari desa, serta menumbuhkan harmoni sosial dan lingkungan. Nilai-nilai itu sepenuhnya sejalan dengan karakter UIN Raden Intan Lampung yang mengusung keseimbangan antara nasionalisme, keilmuan, dan keberlanjutan. Melalui berbagai program, kampus ini menjabarkan semangat Asta Cita ke dalam dunia akademik membangun sumber daya manusia unggul, mengembangkan riset hijau dan ekonomi kreatif, serta menghadirkan universitas yang berkontribusi pada ketahanan moral dan sosial bangsa.

Asta Protas Kementerian Agama RI memperkuat dimensi spiritual dan kemanusiaan dari arah pengabdian kampus. Delapan prioritas nasional Kemenag mulai dari peningkatan kerukunan dan cinta kemanusiaan, penguatan ekoteologi, pemberdayaan pesantren, hingga digitalisasi tata kelola menjadi napas dari gerak tridharma UIN Raden Intan Lampung. Kampus ini menafsirkan setiap protas sebagai ruang aksi nyata: membangun dialog lintas iman melalui Duta Toleransi Kampus, memperkuat riset berbasis ekoteologi Islam, hingga menciptakan sistem layanan akademik digital yang inklusif dan efisien.

Asta Karsa dan Gerak Strategis Rekognisi Global

Dari sinergi Asta Cita, Asta Protas inilah lahir Asta Karsa, delapan gerak utama yang memadukan arah nasional dan visi keislaman universal. Untuk menurunkan visi ke dalam tindakan nyata, saya memperkenalkan delapan arah gerak strategis yang disebut Asta Karsa UIN Raden Intan Lampung, yakni:

  1. Karsa Institusi Unggul. Meningkatkan kualitas akademik dan intelektual berdaya saing global melalui akreditasi internasional, publikasi ilmiah bereputasi, dan peningkatan pemeringkatan dunia.
  2. Karsa Jejaring Global. Memperluas jejaring internasional melalui student mobility, joint research, dan kerja sama pendidikan lintas negara.
  3. Karsa Riset Berdampak. Mengarahkan riset agar aplikatif dan menjawab kebutuhan sosial, lingkungan, dan kebijakan publik.
  4. Karsa Dharma Bakti. Menguatkan pengabdian kepada masyarakat berbasis kearifan lokal, seperti Desa Moderasi Beragama dan penerjemahan Al-Qur'an berbahasa Lampung.
  5. Karsa Mahasiswa Juara. Mendorong mahasiswa berprestasi di tingkat nasional dan internasional dengan program pembinaan kompetensi dan karakter global.
  6. Karsa Insan Paripurna. Mengembangkan SDM unggul dengan peningkatan jumlah doktor, guru besar, dan tenaga kependidikan profesional.
  7. Karsa Kampus Berkelanjutan. Mewujudkan kampus hijau berbasis smart campus dan ekoteologi, sebagai wujud tanggung jawab terhadap keberlanjutan bumi.
  8. Karsa Tata Kelola Modern. Membangun birokrasi yang efektif, efisien, berintegritas, dan sepenuhnya terdigitalisasi melalui UIN Smart System.

Delapan karsa yang digagas tersebut bukan hanya daftar program, melainkan roh gerak perubahan yang menjiwai arah universitas menuju rekognisi global. Setiap karsa memiliki makna filosofis dan fungsi strategis dalam membentuk ekosistem pendidikan tinggi Islam yang unggul, inklusif, dan berkelanjutan.

Pertama, Karsa Institusi Unggul. Mencerminkan semangat untuk terus menajamkan daya saing akademik di tingkat nasional dan internasional. Karsa ini menegaskan bahwa mutu institusi bukan diukur dari seberapa banyak gelar dan gedung yang dimiliki, melainkan dari kualitas pemikiran, ketajaman riset, dan keunggulan tata kelola yang berlandaskan nilai. Akreditasi unggul, publikasi bereputasi, serta capaian pemeringkatan global menjadi wujud nyata komitmen UIN RIL untuk menjadikan mutu sebagai budaya, bukan proyek.

Kedua, Karsa Jejaring Global. Adalah jembatan antara lokalitas dan universalitas. UIN Raden Intan Lampung membuka diri terhadap dunia melalui kolaborasi internasional, student mobility, dan joint research lintas negara. Karsa ini menandai transformasi kampus dari pusat belajar menjadi simpul diplomasi keilmuan dan kebudayaan Islam moderat yang mengedepankan dialog, kerja sama, dan saling penguatan antarbangsa.

Ketiga, Karsa Riset Berdampak. Melambangkan arah baru dalam riset yang tidak berhenti di ruang jurnal, melainkan hidup di tengah masyarakat. UIN RIL menempatkan penelitian sebagai instrumen pemberdayaan menjawab problem sosial, memperbaiki kebijakan publik, dan menjaga keseimbangan lingkungan. Di sinilah riset dipahami sebagai ibadah intelektual: ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang mengubah kehidupan.

Keempat, Karsa Dharma Bakti. Menjadi wujud nyata dari semangat tridharma perguruan tinggi. Pengabdian kepada masyarakat tidak lagi bersifat seremonial, tetapi lahir dari kearifan lokal dan berorientasi pada perubahan sosial. Program Desa Moderasi Beragama dan penerjemahan Al-Qur'an berbahasa Lampung menggambarkan bagaimana UIN RIL menanamkan nilai Islam rahmatan lil 'alamin dalam konteks budaya dan kemajemukan Indonesia.

Kelima, Karsa Mahasiswa Juara. Adalah ruang untuk menumbuhkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara karakter dan berwawasan global. Mahasiswa dibimbing untuk berani berprestasi di tingkat nasional dan internasional melalui kompetisi, penelitian, dan keterlibatan sosial. Di bawah karsa ini, kampus menjadi lumbung talenta, tempat di mana potensi muda diarahkan menjadi kekuatan peradaban.

Keenam, Karsa Insan Paripurna. Menandai kesadaran bahwa manusia adalah aset utama perguruan tinggi. Melalui peningkatan jumlah doktor, guru besar, dan tenaga kependidikan profesional, UIN RIL membangun SDM yang utuh, cerdas, berakhlak, dan berkomitmen pada mutu. Karsa ini menanamkan pesan sederhana namun mendalam: universitas besar lahir dari manusia-manusia yang terus belajar dan berkontribusi tanpa pamrih.

Ketujuh, Karsa Kampus Berkelanjutan. Adalah pengejawantahan nilai ekoteologi Islam dalam kehidupan akademik. Kampus hijau bukan sekadar simbol estetika, tetapi ekspresi iman terhadap tanggung jawab menjaga bumi. Dengan sistem smart campus, energi terbarukan, dan pengelolaan lingkungan yang bijak, UIN RIL membuktikan bahwa keberlanjutan adalah bagian dari spiritualitas modern.

Kedelapan, Karsa Tata Kelola Modern. Menjadi fondasi dari semua karsa lainnya. Birokrasi yang efektif, efisien, dan berintegritas adalah syarat mutlak bagi universitas yang ingin maju. Melalui UIN Smart System dan digitalisasi tata kelola, UIN Raden Intan Lampung memastikan bahwa pelayanan publik, transparansi, dan akuntabilitas berjalan seirama dengan semangat reformasi birokrasi nasional.

Melalui delapan karsa tersebut, UIN Raden Intan Lampung menapaki jalur transformasi yang lebih kokoh dari kampus unggul menuju kampus rujukan dunia. Perjalanan UIN Raden Intan Lampung tidak hanya tentang sejauh mana ia dikenal dunia, tetapi seberapa besar jejak manfaat yang ditinggalkannya bagi kehidupan. Delapan karsa yang digulirkan menjadi kompas moral dan strategis untuk memastikan setiap langkah universitas ini tetap berpijak pada nilai, berpacu pada mutu, dan berorientasi pada kemaslahatan. Rekognisi global hanyalah akibat, bukan tujuan; yang utama adalah menjaga nyala pengabdian agar terus memberi cahaya bagi umat dan semesta. Dari bumi Lampung yang berkarakter, UIN Raden Intan Lampung semakin menegaskan dirinya tumbuh dengan ilmu, bergerak dengan nilai, dan mendunia dengan kontribusi nyata.

Prof. H. Wan Jamaluddin, M.Ag., Ph.D

Penulis adalah Rektor UIN Raden Intan Lampung

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih - Redaksi)




(hnh/hnh)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads