Setiap negara mempunyai simbol dan ikrar kesetiaan yang dijunjung tinggi bagi setiap warganya. Indonesia juga memiliki simbol-simbol kebanggaan negara seperti NKRI, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika. AS serikat juga sama, mereka juga memiliki Ikrar Kesetiaan Kebangsaan (The Pledge of Allegiance), yaitu: "I pledge allegiance to the Flag of the United States of America, and to the Republic for which it stands, one Nation under God, indivisible, with liberty and justice for all". ("Saya berjanji setia kepada Bendera Amerika Serikat, dan kepada Republik tempatnya ditegakkan, satu Bangsa di bawah Tuhan, tak terpisahkan, dengan kebebasan dan keadilan untuk semua).
Kata "under God" mulai ditambahkan pada tanggal 12 Februari 1948, yang pertama kali disarankan oleh Louis Albert Bowman, seorang pengacara dari Illinois dengan alasan menyesuaikan semangat Gettysburg Lincoln. Penambahan kata itu semula memang agak kontroversi, apakah itu constitusional atau tidak. Adada sejumlah pertanyaan warga AS terkait kata itu, misalnya siapa yang dimaksud "Tuhan" dalam kata itu? Apa arti frase "under God" itu sendiri? Pada akhirnya, Presiden Eisenhower dan Kongres menyetujui penambahan itu dalam bentuk undang-undang pada tanggal 14 Juni 1954. Hingga saat ini frase itu sudah diabadikan di dalam sejumlah lagu kebangsaan AS dan dihafalkan kepada murid-murid sekolah.
Kata One Nation Under God mendapatkan pembenaran oleh para tokoh agama dan politisi AS. Mereka menyadari bahwa keajaban AS terjadi atas perkenan Tuhan. Banyak sekali peristiwa yang terjadi di AS sulit dijelaskan secara akl pikiran melainkan sudah menjadi kenyataan. Termasuk deklarasi kemerdekaan AS tidak pernah dibayangkan akan secepat itu dan dampaknya pun juga sangat minim. Hingga saat ini, meskipun sejarah AS relatif masih muda dibanding sejumlah negara di Eropa tetapi prestasi AS sudah jauh melampai negara-negara tersebut, termasuk negara yang pernah menjajahnya. Sama dengan Indonesia, tidak masuk akal bisa mencapai kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Bagaimana mungkin bambu runcing bisa melawan moncong tank dan amunisi pesawat tentara sekutu. Atas dasar itu pula muncul frase: "Atas Rahmat Allah Yang Maha Kuasa..." di dalam preambul UUD 1945.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Frase one Nation under God, indivisible, with liberty and justice for all sesungguhnya sebuah kalimat yang sangat islami. Bukankah dalam Islam juga mengajarkan segalanya tercipta dengan dan oleh Allah Swt? Setelah tercipta dengan berbagai bentuk realitas, kembali kita diingatkan, janganlah perbedaan itu menjadi faktor munculnya kemudharatan dan musibah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu". (Q.S. A-Hujurat/49:13).
Frase ini juga membuat kita berfikir lebih jauh, benarkan AS sebagai sebuah negara sekuler? Dengan frase itu sesungguhnya mengisyaratkan bahwa AS bukanlah sebuah negara sekuler murni, yang tidak memberi ruang dan tempat untuk membicarakan Tuhan di dalam mengurus bangsa, negara, dan masyarakat. Mungkin dalam konstitusi tidak tampil sebagai sebuah negara agama tetapi dalam kenyataan dan praktek sehari-hari, jelas AS adalah sebuah negara yang sangat religius.
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih - Redaksi)
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina