Tujuan Nabi Muhammad SAW Diutus ke Muka Bumi

Tujuan Nabi Muhammad SAW Diutus ke Muka Bumi

Kristina - detikHikmah
Selasa, 18 Okt 2022 08:53 WIB
ilustrasi nabi muhammad
Ilustrasi tujuan Nabi Muhammad SAW diutus ke muka bumi. Foto: iStock
Jakarta -

Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang diutus Allah SWT. Disebutkan dalam Al-Qur'an, salah satu tujuan Nabi Muhammad SAW diutus ke muka bumi adalah sebagai pembawa rahmat bagi seluruh alam.

Allah SWT berfirman:

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ ١٠٧

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam." (QS Al Anbiya: 107)

Imam Ibnu Katsir menjelaskan dalam kitab tafsirnya, ayat tersebut memberitahukan bahwa Allah SWT menjadikan Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat untuk semesta alam. Dengan kata lain, kata Ibnu Katsir, Allah mengutusnya sebagai rahmat buat mereka.

ADVERTISEMENT

Ulama tafsir tersebut lebih lanjut, barang siapa yang menerima rahmat ini dan mensyukurinya, maka ia akan berbahagia di dunia dan akhiratnya. Sebaliknya, barang siapa yang menolak serta mengingkarinya, maka ia termasuk orang yang merugi di dunia dan akhirnya. Sebagaimana Allah SWT berfirman:

۞ اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ بَدَّلُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ كُفْرًا وَّاَحَلُّوْا قَوْمَهُمْ دَارَ الْبَوَارِۙ ٢٨ جَهَنَّمَ ۚيَصْلَوْنَهَاۗ وَبِئْسَ الْقَرَارُ ٢٩

Artinya: "Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan kekufuran dan menjatuhkan kaumnya ke lembah kebinasaan, (yaitu neraka) Jahanam? Mereka masuk ke dalamnya. (Itulah) seburuk-buruknya tempat kediaman." (QS Ibrahim: 28-29)

Dalam firman-Nya yang lain disebutkan, tujuan Nabi Muhammad SAW diutus ke muka bumi adalah sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan.

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا مُبَشِّرًا وَّنَذِيْرًا ٥٦

Artinya: "Tidaklah Kami mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan." (QS Al Furqan: 56)

Menurut Tafsir Wajiz Kementerian Agama RI, Allah SWT mengutus Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa kabar gembira bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh bahwa mereka akan mendapatkan pahala dan masuk surga.

Di sisi lain, lanjut tafsir tersebut, Nabi Muhammad SAW juga bertugas untuk memberi peringatan bagi orang-orang yang ingkar terhadap Allah SWT dan rasul-Nya bahwa mereka akan mendapatkan siksaan dari Allah di dalam neraka. Dalam hal ini, bukan tugas rasul memaksa mereka untuk beriman kepada Allah.

Nabi Muhammad SAW mengemban tugasnya sebagai rasul di usia 40 tahun usai menerima wahyu pertama di Gua Hira.

Menurut hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW menerima wahyu dalam dua keadaan. Pertama, terdengar seperti suara lonceng yang berbunyi keras dan dikatakan bahwa ini cara paling berat bagi Rasulullah.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Muzzammil ayat 5:

اِنَّا سَنُلْقِيْ عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيْلًا ٥

Artinya: "Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu."

Kedua, dikatakan bahwa Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW dalam keadaan seperti manusia biasa, menyerupai seorang laki-laki. Jibril mendatangi dengan berkata iqra` bismi rabbikallażī khalaq khalaqal-insāna min 'alaq iqra` wa rabbukal-akram allażī 'allama bil-qalam 'allamal-insāna mā lam ya'lam (QS Al 'Alaq: 1-5).

Allah SWT menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW secara berangsur-angsur. Sebagaima firman-Nya,

وَقُرْاٰنًا فَرَقْنٰهُ لِتَقْرَاَهٗ عَلَى النَّاسِ عَلٰى مُكْثٍ وَّنَزَّلْنٰهُ تَنْزِيْلًا ١٠٦

Artinya: "Al-Qur'an Kami turunkan berangsur-angsur agar engkau (Nabi Muhammad) membacakannya kepada manusia secara perlahan-lahan dan Kami benar-benar menurunkannya secara bertahap."




(kri/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads