Tea Workshop "Cha And Chill" dari Komunitas Acteavist, Menjembatani Tradisi dan Generasi Muda


Di Jogja Coffee Week 2025, ada satu sudut yang terasa beda. Namanya Cha and Chill, sebuah workshop teh yang dibawa oleh komunitas Acteavist. Di tengah dominasi kopi, komunitas Acteavist berhasil mencuri perhatian lewat workshop yang mereka hadirkan. Bukan sekadar ruang untuk menyeduh, acara ini jadi wadah baru untuk mengenalkan budaya teh dengan cara yang lebih dekat dan relevan bagi anak muda.
Dengan tema "A Modern Take in Chinese Tea Culture", Acteavist mengajak audiens dan member komunitas untuk menelusuri tradisi gongfucha yaitu cara menyeduh khas Tiongkok yang penuh presisi dan keintiman. Workshop kali ini menggunakan tiga jenis teh pilihan-teh kuning Emperor dari Jawa Barat, teh hijau Longjing dari Tiongkok, dan teh Puerh yang legendaris untuk menunjukkan betapa luas dan beragam karakter teh bisa dihadirkan dalam satu meja.
![]() |
Di setiap sesi, peserta tidak hanya diajak mendengarkan, tapi juga terlibat aktif. Ada yang mencoba menyeduh dengan cara mereka sendiri, ada yang penasaran membandingkan aroma tiap jenis teh, ada pula yang sekadar menikmati suasana sambil berbagi cerita dengan orang baru di sebelahnya. Dari situlah kehangatan Cha N Chill terasa-teh menjadi alasan untuk duduk, membuka obrolan, dan membangun koneksi
Melalui Cha N Chill, Acteavist membuktikan diri bukan hanya komunitas pecinta teh, tapi juga penggerak yang ingin menghadirkan budaya teh secara inklusif, hangat, dan relevan. Dari workshop kecil hingga festival besar, teh kembali menemukan tempatnya sebagai medium pertemuan, kreativitas, dan kebersamaan.
(com/ivr)