Sebanyak 601 orang atau 52,5 persen penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak mencoblos untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Jumlah penyintas erupsi Gunung Lewotobi yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di tiga tempat pemungutan suara (TPS) adalah sebanyak 1.145 orang.
Ketiga TPS penyintas erupsi Gunung Lewotobi dari Desa Nawakote direlokasi ke Desa Kobasoma, Flores Timur. Dari ketiga TPS itu, pasangan calon (paslon) gubernur-wakil gubernur NTT nomor urut 2, Melkiades Laka Lena-Jhoni Asadoma, unggul dari dua paslon lainnya dengan 235 suara.
Sementara itu, paslon nomor urut 1 Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto meraih 202 suara. Sedangkan, paslon nomor urut 3 Simon Petrus Kamlasi-Adrianus Garu meraih 107 suara. Berikutnya, jumlah suara yang tidak sah sebanyak 13 suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Informasi yang dihimpun detikBali, sejumlah pengungsi erupsi Gunung Lewotobi kabarnya tidak menyalurkan hak pilihnya karena sakit. Selain itu, ada pula warga yang tidak mendapat surat C-1 hingga tidak mengetahui lokasi TPS.
Meski begitu, sejumlah penyintas erupsi Gunung Lewotobi yang mengungsi secara mandiri di Kabupaten Sikka rela datang jauh-jauh ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya, tadi pagi. Mereka berangkat dari Sikka untuk mencoblos di tiga TPS di Desa Nawakote.
"Di TPS 001 terdapat 4 pemilih yang mengungsi ke Kringa, di TPS 002 ada dua pemilih dari Kringa. Sedangkan TPS 003 ada 3 orang dari Maumere (Hikong). Itu warga Nawakote yang mengungsi ke Kabupaten Sikka," kata Ketua KPPS TPS 01, 02, 03, Desa Nawakote, Hendrik Ratu, Rabu.
Hendrik berterima kasih kepada pemilih yang datang dari luar Kabupaten Flores Timur untuk menyalurkan hak politiknya dalam Pilkada Serentak 2024. "Harapan saya proses berjalan dengan lancar, aman, sampai pada proses penghitungan," pungkasnya.
(iws/iws)