Pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Bali nomor urut 2, Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri), memastikan utang Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tanpa bunga dan akan kembali secepat mungkin. Hal tersebut disampaikan Koster saat sesi tanya jawab pada debat ketiga Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Rabu (20/11/2024).
"Terkait PEN Rp 1,5 triliun itu seluruhnya tanpa bunga bantuan dari COVID-19. Kalau provinsi lain gunakan untuk program yang tidak produktif, Bali digunakan untuk program yang produktif, yaitu mengembangkan kawasan PKB (Pusat Kebudayaan Bali) dengan membebaskan lahan memerlukan anggaran Rp 1,4 triliun," ujar Koster.
Koster mengeklaim nilai PKB saat ini telah mencapai Rp 5 triliun. Koster mengatakan bisa saja proyek tersebut dilepas ke pihak swasta. Namun, ia khawatir jika dikelola oleh pihak swasta akan menjadi hal yang memalukan sebagai orang Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu, kita harus produktif mengembangkan sendiri yang akan produktif menjadi destinasi pariwisata berkelas dunia dan akan pusat pertumbuhan ekonomi yang baru," tutur Koster.
"Dan yang Rp 1,5 triliun akan kembali dengan waktu cepat dan akan menjadi aset selamanya untuk provinsi Bali," jelas Koster.
Sekadar informasi, KPU Bali telah menetapkan tema 'Ngardi Bali Shanti Lan Jagadhita' yang akan membahas terkait isu ketenagakerjaan, perempuan, anak dan kaum marginal. Pembahasan perdebatan ketiga juga terkait pertanian cerdas, digitalisasi pelayanan publik dan pendidikan, serta kesehatan fisik dan mental.
Pilgub Bali diikuti oleh dua paslon. Paslon nomor urut 1, Made Muliawan Arya-Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus, yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai NasDem, PAN, PKN, PSI, dan PKS.
Sementara itu, paslon nomor urut 2, Wayan Koster-I Nyoman Giri Prasta (Koster-Giri) diusung oleh PDIP, Partai Buruh, Partai Gelora, PBB, Partai Hanura, PKB, Perindo dan Partai Ummat.
(hsa/gsp)