Calon wakil wali kota Kupang, Theodora Ewalde Taek, berjanji akan menerapkan sistem ekonomi hijau dan biru di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ewalde yang berpasangan dengan George Melkianus Hadjoh itu diusung Partai NasDem dan PKB.
"Pada bagian ekonomi, ketika Tuhan berkenan kami terpilih, maka kami akan menerapkan ekonomi hijau dan ekonomi biru," ujar Ewalde dalam debat kedua Pilwalkot Kupang, Sabtu (2/11/2024).
Politikus PKB itu menjelaskan ekonomi hijau bertujuan untuk menerapkan sistem pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan, berkeadilan dan ramah lingkungan. Sedangkan, ekonomi biru adalah menerapkan sistem pemberdayaan berdasarkan sumber daya laut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada ekonomi hijau kami akan mengedepankan urban farming hingga 70 persen. Karena kami sudah pernah menjadi pelaku daripada Kupang Green and Clean beberapa tahun yang lalu," jelas mantan anggota DPRD Kota Kupang itu.
Ewalde mengatakan pihaknya akan memberikan semangat partisipasi kepada masyarakat untuk melakukan penghijauan dalam rangka mengurangi emisi gas, membersihkan udara dan memberikan ruang terbuka hijau.
"Terbukti bahwa Kota Kupang memperoleh Adipura secara tiga tahun berturut-turut pada 2008, 2009, dan 2010. Oleh karena itu sangat penting untuk kami lanjutkan," kata Ewalde.
Kemudian, program lainnya, Ewalde berujar, yaitu membangun kebun raya yang bekerja sama dengan akademisi yang bertujuan untuk daerah tangkapan air. Kemudian, hutan pariwisata dan pendidikan.
Pasangan itu juga menjanjikan Teluk Kupang bebas dari sampah melalui program pengolahan sampah berbasis digital di setiap kelurahan agar sampah tidak lagi menjadi persoalan.
"Kami yakin bahwa Kota Kupang memiliki produk sampah yang cukup tinggi setiap harinya. Sehingga energi terbarukan harus didorong melalui PLN proviling," imbuh Ewalde.
Ewalde menambahkan mereka akan menurunkan angka kemiskinan dari 8,20 persen menjadi 1,5 persen pada 2029. Kemudian, mewujudkan secara tegas program kota ramah anak, lingkungan, perempuan dan disabilitas.
"Kemudian program keadilan untuk mengakses internet karena Kota Kupang merupakan salah satu kota dari 100 kota di Indonesia yang mendapat smart city, tapi pelaksanaannya masih sangat minim," pungkas Ewalde.
Adapun debat tersebut dipandu oleh lima panelis, yaitu Suliha Neonufa, Paul Tamelan, Amir Syarifudin Kiwang, Dominggus Elcid Li, dan I Putu Yoga Bumi Pradana. Sedangkan moderatornya adalah Brigita Manohara yang cukup berpengalaman dalam memandu debat di sejumlah daerah di NTT.
Pilwakot Kupang 2024 diikuti lima paslon. Paslon nomor urut 1, Alexander Funay-Isyak Nuka diusung oleh partai nonkursi, yaitu Partai Demokrat, Buruh, Gelora, Garuda, dan PBB. Alex Funay merupakan mantan anggota DPRD NTT dari Partai Perindo, sedangkan Isyak Nuka merupakan eks Kepala Dinas Perhubungan NTT.
Paslon nomor urut dua, yaitu Jonas Salen-Aloysius Sukardan. Mereka diusung oleh Partai Golkar dan Hanura. Jonas merupakan eks Wali Kota Kupang periode 2012-2017 dan anggota DPRD NTT dari Partai Golkar. Sedangkan Alo Sukardan merupakan dosen di Fakultas Hukum Undana Kupang.
Paslon nomor urut tiga, yaitu George Melkianus Hadjoh- Theodora Ewalde Taek. Mereka diusung oleh Partai NasDem dan PKB. George merupakan eks Penjabat (Pj) Wali Kota Kupang dan eks Kadispora NTT, sedangkan Ewalde merupakan eks anggota DPRD Kota Kupang periode 2019-2024 dari PKB.
Kemudian, paslon nomor urut empat, yaitu Jefirtson Riwu Kore (Jeriko)-Lusia Adinda Dua Nurak. Mereka diusung oleh PDIP, PAN, dan Perindo. Jeriko merupakan eks Wali Kota Kupang periode 2017-2022, sedangkan Lusia merupakan politikus PDIP sekaligus istri dari eks Gubernur NTT dua periode, Frans Lebu Raya.
Nomor urut lima adalah Christian Widodo-Serena Cosgrova Francis. Mereka diusung oleh Partai Gerindra dan PSI. Chris merupakan anggota DPRD NTT dari PSI, sedangkan Serena merupakan politikus Gerindra yang saat Pemilu 2024 meraih suara terbanyak kedua di DPR RI dari dapil NTT II. Perempuan berusia 25 tahun itu juga merupakan anak dari eks anggota komisi VI DPR RI, Farry Djemi Francis.
(hsa/hsa)