Sedimentasi di Sungai Ancar, Kelurahan Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela, Mataram, kian parah. Lebar Sungai Ancar juga makin menyempit akibat banyak bangunan rumah warga yang menjorok ke sungai.
Guna menangani masalah itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram bakal mempercepat normalisasi Sungai Ancar. Pemkot Mataram tengah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Nusa Tenggara I Mataram untuk rencana pengerukan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Mataram, Lale Widiahning, mengatakan normalisasi Sungai Ancar akan dimulai dengan pembuatan jalur inspeksi. Jalur rencananya dibuat dengan pengerasan paving atau material lain.
"Pada prinsipnya kami siap," kata Lale di Mataram, Kamis (27/11/2025).
Namun, Dinas PUPR Mataram belum mendapatkan titik temu terkait permasalahan relokasi warga di sekitar bantaran sungai.
"Masyarakat di sana kan tahu sendiri, sampai bantaran kalinya pun mereka jadikan tempat untuk dapur dan beraktivitas. Kalau sekitar 3 meter saja, nggak usah lebih, sekitar 3 meter dari sana yang kami akan relokasi. Mungkin ada masyarakat kita yang memang direlokasi ke tempat lain, bukan hanya menggeser depan," tutur Lale.
Lale mengungkapkan ada alokasi anggaran dari BBWS Nusa Tenggara I sekitar Rp 10 miliar untuk penataan bantaran dan pengerukan Sungai Ancar pada 2026. Anggaran ini nantinya diprioritaskan untuk menangani bibir kali yang rawan longsor serta mengalami pendangkalan.
Simak Video "Video: Warga Terdampak Banjir Cidadap Sukabumi Inginkan Normalisasi Sungai"
(iws/iws)