Proyek Jalan Lintas Utara Flores sepanjang 140 kilometer (km) belum tuntas. Proyek infrastruktur jalan itu belum diaspal sepanjang 88 km. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), berjanji akan mengawal penuntasan jalan tersebut.
Janji itu diungkapkan AHY saat meninjau proyek Jalan Lintas Utara Flores di Kecamatan Boleng, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (14/11/2025) sore. Lokasi yang dikunjungi AHY dan rombongan adalah ruas Jalan Labuan Bajo-Pelabuhan Reo, Manggarai.
AHY menegaskan hadir langsung ke lokasi untuk mengawal pembangunan ruas jalan 88 km di lintas utara Flores tersebut. Saat ini, belum ada pengerjaan di ruas jalan itu. Anggarannya belum dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan aru diusulkan pada 2026 dan 2027.
"Kami ingin meyakinkan bahwa pembangunan jalan ini terus berjalan. Pak Dirjen khusus datang dari Kementerian Pekerjaan Umum, dari 141 km masih ada 88 km yang belum aspal pekerjaannya. Masih panjang, tetapi selalu harus ada progresnya harus ada perkembangannya," kata AHY.
"Karena itu saya datang ini untuk meyakinkan itu bapak ibu sekalian. Mudah-mudahan dari yang telah direncanakan baik waktunya, anggarannya, mudah-mudahan semuanya tepat sasaran," tambah AHY.
AHY mengatakan pembangunan Jalan Trans Utara Flores rute Labuan Bajo-Reo akan memangkas waktu tempuh dari sebelumnya 6-7 jam menjadi 3-4 jam. Selama ini, jalur Labuan Bajo-Reo melewati Ruteng, Ibu Kota Kabupaten Manggarai.
"Rencananya ini akan kami lanjutkan pembangunannya. Kurang lebih lebar jalan itu 6 meter dan harapannya ini akan secara signifikan mengurangi waktu perjalanan," tegas AHY.
"Kalau tadi kelak-keloknya lumayan, kalau nanti di sini agak kurang kurang, artinya bisa lebih cepat. Kemudian, juga bisa berkurang tanjakannya, sudutnya bisa dikurangi sedikitlah," tambah putra Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu mengatakan pembangunan ruas jalan tersebut akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Pengurangan signifikan waktu tempuh itu akan menambah produktivitas, baik sektor pertanian, peternakan hingga pariwisata
"Tidak ada pertumbuhan ekonomi yang tidak dibarengi dengan pembangunan infrastruktur jalan seperti ini Ini akan sangat baik bagi masyarakat tentunya, tetapi juga logistik dan akan bagus juga untuk sektor jasa," kata AHY.
"Kami pastikan bahwa pada saatnya nanti ini juga bisa benar-benar meningkatkan potensi ekonomi yang dilalui jalan ini," imbuh AHY.
AHY mengatakan jalan trans Utara Flores itu memiliki potensi wisata yang besar. Pembangunan jalan itu akan mendukung pengembangan pariwisata di sepanjang utara Flores tersebut.
"Ingat, di sini adalah lokasi yang indah sekali sebetulnya, banyak potensi pariwisata bukan hanya di Labuan Bajo, tetapi di sepanjang utara Flores ini. Oleh karena itu, pariwisatanya akan makin berkembang termasuk juga sektor pertanian, peternakan dan semua yang menjadi kekhasan atau potensi yang ada di wilayah ini bisa kami kembangkan ke depannya," jelas AHY.
AHY mengajak Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat untuk sama-sama mengawal pembangunan jalan tersebut.
"Jadi saya berkomitmen tentunya dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemerintah Provinsi (NTT), Pak Wagub, Pak Bupati, sama-sama kita kawal nanti agar setiap saat ada perkembangan yang baik, ada progres atau kemajuannya," ajak AHY.
Namun, AHY tak menanggapi pertanyaan tentang ketersediaan anggaran untuk pembangunan Jalan Trans Utara Flores tersebut. Dia minta perwakilan Kementerian PU untuk menjelaskannya.
Perwakilan Kementerian PU itu menjelaskan anggaran yang dibutuhkan sekitar Rp 150 miliar. Namun, anggaran itu baru diusulkan bertahap pada tahun anggaran 2026 dan 2027.
"Sudah ada desain kurang lebih Rp 75 M dan Rp 73 M, total Rp 150 M untuk panjang 140 km, yang akan kami usulkan di 2026 dan 2027. Sisanya akan dialokasikan untuk desain sampai dengan penyelesaian," jelasnya.
Simak Video "Video Warung 'Laut Timor' Nggak Cuma soal Rasa, Tapi Juga Memutus Stigma"
(hsa/hsa)