.webp)
Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana, mengantongi puluhan nama pejabat strategis hingga aparatur sipil negara (ASN) eselon tiga dan empat yang bakal dimutasi dalam waktu dekat. Mutasi dilakukan untuk mempercepat pengisian jabatan di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram yang sudah lama kosong.
"(Nama-namanya) sudah saya pegang, masih saya pelajari dahulu. Asesmen kemarin dari BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Mataram sudah memberikan usulan ke saya, sekarang tinggal saya pelajari dahulu," jelas Mohan di kantornya, Selasa (19/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penilaian dalam pemutasian besar-besaran, jelas Mohan, dilakukan berdasarkan tiga poin, yaitu kompetensi, uji kompetensinya, serta menurut pertimbangan kepala daerah. Namun, Mohan meminta para ASN bekerja seperti biasa di tengah isu mutasi.
"Kadis, camat, lurah dan semuanya, tetap bekerja seperti biasa. Ndak usah terlalu terganggu suasana kebatinan mereka (terkait rencana mutasi besar-besaran dalam waktu dekat). Rileks sajalah," pinta Mohan.
Ketika disinggung terkait rencana mutasi besar-besaran di lingkup Pemkot Mataram, Mohan bergumam akan dilakukan setelah HUT Kota Mataram 31 Agustus 2025. Ia juga menepis adanya lobi-lobi dalam mutasi besar-besaran kali ini.
"(Rencananya kami) maunya mutasi ini langsung, satu gelombang saja (eselon 2,3,4). Tetapi, nanti kami lihat dalam komposisinya. Kalau agak banyak mungkin akan kami sesuaikan," jelas Mohan.
Sebagai informasi, sejumlah jabatan strategis di Pemkot Mataram hingga kini belum terisi sehingga dijabat oleh pelaksana tugas (plt) maupun pelaksana harian (plh). Jabatan itu adalah kepala Dinas Pemadam Kebakaran, kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kepala Dinas Pertanian, kepala Dinas Perdagangan, asisten III Sekretariat Daerah (Setda), kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda), Badan Riset Daerah (Brida), dan kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).
Sebelumnya, Sekda Mataram, Lalu Alwan Basri, menuturkan ada 20 pejabat mengikuti uji kompetensi dan dua lainnya mengikuti evaluasi jabatan yang digelar secara bertahap mulai pekan lalu, Senin (23/6/2025).
"(Pada uji kompetensi) kami mencoba menggali ada inovasi yang dilakukan oleh kepala OPD, tidak hanya di tempat (tugasnya). Kira-kira menurut dia lebih cocok di dinas mana. Kalau dia ingin tetap apa yang akan dilanjutkan satu tahun ke depan. Apa inovasi maupun capaian yang kami coba gali," kata Alwan.
(iws/iws)
