Manggarai Barat

Jenazah Turis China Tewas saat Snorkeling di Komodo Dipulangkan ke Negaranya

Ambrosius Ardin - detikBali
Selasa, 24 Jun 2025 21:58 WIB
Tunangan Qiu Yan berpelukan dengan Budi Widjaja di Bandara Internasional Komodo Labuan Bajo, Selasa (23/6/2025). (Foto: dok. Gahawisri Labuan Bajo)
Manggarai Barat -

Jenazah Qiu Yan (32), wisatawan asal China yang tewas saat snorkeling di perairan Long Pink Beach, Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), dipulangkan ke negaranya, tadi siang.

Turis perempuan itu dijemput orang tuanya dan sang tunangan di Labuan Bajo dua hari sebelumnya. Jenazah Qiu Yan sempat dititipkan di ruang pendingin RSUD Komodo Labuan Bajo selama sepekan sejak kejadian pada 18 Juni 2025.

"Jenazah dan keluarga diberangkatkan jam 13.30 Wita dengan Batik Air," ujar Ketua DPC Gabungan Pengusaha Wisata Bahari dan Tirta Indonesia (Gahawisri) Labuan Bajo, Budi Widjaja, Selasa (23/6/2025).

Budi mendampingi keluarga korban selama di Labuan Bajo, termasuk mengantar jenazah ke Bandara Internasional Komodo. Ia juga membantu komunikasi antara keluarga korban, pihak terkait, dan Kedutaan Besar China.

Snorkeling Tanpa Life Jacket

Qiu Yan dinyatakan tewas usai snorkeling tanpa mengenakan pelampung atau life jacket. Saat itu, ia berada di perairan Long Pink Beach yang terkenal dengan pasirnya yang berwarna merah muda.

Peristiwa itu mendapat sorotan luas karena pemandu wisata dinilai melanggar standar operasional prosedur (SOP) dengan membiarkan turis snorkeling tanpa pelampung. Jenazah Qiu Yan kemudian dievakuasi dan disemayamkan di RSUD Komodo.

"Yang paling berat adalah menemani keluarga korban yang kehilangan anak satu-satunya, yang seharusnya bulan sembilan menikah," kata Budi.

Qiu Yan merupakan anak tunggal dan rencananya akan menikah pada September 2025. Ia disebut sebagai anak yang diharapkan orang tuanya menjadi penopang keluarga di masa tua.

Sorotan pada Standar Keselamatan Wisata

Keluarga korban menyesalkan rendahnya standar keselamatan wisata di kawasan Labuan Bajo. Mereka menyoroti minimnya penilaian risiko, tidak adanya penjaga pantai, fasilitas P3K, hingga kendaraan evakuasi di lokasi wisata.

"Seperti penetapan areal wisata dan jenis olah raga air yang diperbolehkan. Tidak adanya penjaga pantai, fasilitas P3K, atau kendaraan untuk mengevakuasi di lokasi wisata," ujar Budi.

Menurutnya, selama ini hanya tersedia tim evakuasi yang menempuh perjalanan satu jam dari Labuan Bajo menuju lokasi kejadian.

"Sampai hari ini hanya aksi untuk mengevakuasi korban, sementara mungkin saja banyak yang bisa ditolong di dalam masa krusial (golden hour)," lanjutnya.

Meski terpukul, keluarga korban menerima kematian Qiu Yan dan memilih jalan damai. Penyelesaian damai dilakukan di Polres Manggarai Barat tanpa ada tuntutan hukum terhadap pelaku wisata.

"Intinya semua yang terlibat dan pihak keluarga untuk mencapai kesepakatan damai secara kekeluargaan dan pertanggungjawaban dari travel, tour guide, dan kapal," jelas Budi.

Biaya pemulangan jenazah ditanggung bersama oleh pihak travel agent, pemandu wisata, kapal, dan sejumlah pihak lain yang turut membantu.

Tak Ada Payung Hukum

Selain soal standar keselamatan, keluarga Qiu Yan juga menyoroti tak adanya regulasi yang mewajibkan wisatawan menggunakan pelampung saat snorkeling. Mereka juga mengkritik absennya payung hukum untuk SOP pemandu wisata dan asuransi bagi wisatawan.

"Penyesalan akan rendahnya standarisasi safety di Indonesia dan tidak adanya dasar hukum di Indonesia yang dapat melindungi wisatawan," ucap Budi.

Menurut keluarga korban, lemahnya kepedulian pelaku wisata terhadap keselamatan wisatawan memperparah kondisi yang ada. Mereka juga menyayangkan tidak adanya pengawasan dan penegakan aturan di lokasi wisata.

"Yang dikeluhkan oleh orang tua korban bahkan juga dari para pelaku wisata adalah masih kurangnya kepedulian dan usaha untuk meningkatkan standarisasi safety di wisata Indonesia. Yang terjadi hanya saling menyalahkan," kata Budi.



Simak Video "Berpetualang Snorkeling di Keindahan Laut Bangka"

(dpw/dpw)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork