.webp)
Dusun Moding Kaja, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, menjadi saksi diresmikannya 12 desa wisata oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, pada 23 Februari 2022 lalu.
Desa Candikusuma menjadi salah salah satu desa kreatif karena kegiatan unik dan menarik untuk dikunjungi. Salah satunya Pasar Tani yang digelar Komunitas Dusun Senja, yang digelar setiap hari Sabtu dan Minggu pada pukul 18.00 Wib hingga habis pengunjung. Di Pasar Tani juga digelar berbagai kegiatan kreatif lainnya.
Kesempatan detikBali mendatangi Pasar Tani, Dusun Moding Kaja, pada Sabtu (23/7/2022). Lokasi dusun ini berada di pelosok yang jauh dari ibu kota kabupaten Jembrana, sekitar 17 kilometer dari Kota Negara. Dari arah barat atau dari Pelabuhan Gilimanuk sekitar 22 kilometer.
Dari Jalan Raya Denpasar -Gilimanuk, untuk sampai ke dusun yang lebih sering disebut Dusun Senja, ke arah utara sekitar 5 kilometer. "Karena berada dusun ini berada di pelosok, banyak rimbun pohon tinggi, meski siang hari teduh seperti sore hari. Makanya dijuluki dusun senja," kata I Ketut Dwi Antara (43), ketua Komunitas Dusun Senja.
 Pasar Tani Dusun Senja, di Dusun Moding Kaja, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, Sabtu (23/7/2022) Foto: I Ketut Suardika |
Meski berada di pelosok desa, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno sudah pernah datang meresmikan 12 desa kreatif di Jembrana. Setelah peresmian oleh menteri, komunitas semakin giat lagi menggelar kegiatan kreatif.
Salah satu kegiatan di Dusun Moding yang dimotori komunitas dusun senja, yaitu Pasar Tani. Sesuai namanya, Pasar Tani ini menjual hasil pertanian dari masyarakat sekitar. Pasar Tani ini upaya untuk membangkitkan ekonomi di desa.
Antara menyampaikan, Pasar Tani ini sebagai wadah bagi para kelompok UMKM, maupun warga untuk memasarkan produk pertanian dan makanan olahan dari hasil pertanian yang dikelolanya.
Di Pasar Tani ini, tidak hanya menjual hasil pertanian, tetapi juga makanan olahan dari hasil pertanian warga. Misalnya aneka makanan ringan, kue khas Bali yang bahan utamanya menggunakan hasil pertanian warga.
Salah satu yang menjadi buruan pengunjung, lontong serapah, bubur Bali dan makanan khas Bali lainnya. "Di sini menjual makanan tradisional Bali," ungkapnya.
Karena digelar setiap akhir pekan, selain kegiatan Pasar Tani, komunitas Dusun Senja juga sering mengadakan hiburan pentas seni. Mulai dari musik jegog, joged bungbung hingga musik band. "Kesenian warga sekitar sini. Baru-baru ini kita buat festival band Bali," ucapnya.
Di samping itu, kata Antara, komunitas Dusun Senja menyediakan perpustakaan kecil bagi pengunjung yang punya hobi membaca. Ada sekitar 200 judul buku yang disediakan diantara lapak dagang UMKM.
"Selain berbelanja, yang hobi baca buku juga kami sediakan. Buku anak-anak, dewasa juga ada. Tapi banyak anak-anak dusun yang senang membaca," ungkapnya.
Adanya Pasar Tani ini juga, mendapat dukungan warga sekitar. Seperti yang diungkapkan salah satu pedagang Ni Ketut Januarini (38) mengaku, sejak bergabung berjualan di Pasar Tani sangat membantu dalam perekonomian keluarga. Meski hanya berjualan di akhir pekan.
"Sangat bagus. Sejak diresmikan saya sudah berjualan di Pasar Tani. Walaupun di daerah pedalaman, agak dusun, tapi jadi ada hiburan dan ada penambahan penghasilan," ucapnya.
 Pasar Tani Dusun Senja, di Dusun Moding Kaja, Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali, Sabtu (23/7/2022) Foto: I Ketut Suardika |
(nor/nor)
