.webp)
Kasus pengeroyokan terhadap seorang pengendara motor di Jalan Raya WR Supratman, Kelurahan Penarukan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, Bali, Minggu (18/12/2022), berakhir damai. Polisi menyebut motif pengeroyokan hanya salah paham.
Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Buleleng AKP I Gede Sumarjaya mengatakan, kedua belah pihak telah berdamai melalui restorative justice (RJ), Selasa (20/12/2022), di Mapolsek Kota Singaraja. Mereka sepakat berdamai setelah polisi melakukan mediasi.
Motif para pelaku melakukan tindakan pengeroyokan hanya karena salah paham. Kedua belah pihak sempat berselisih dan cekcok ketika bertemu di tempat kejadian perkara (TKP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban sudah menyadari itu terjadi karena salah paham, dan mereka menyelesaikan ini melalui restorative justice, jadi motifnya hanya karena salah paham," kata Sumarjaya saat dikonfirmasi detikBali, Selasa (20/12/2022).
Ia menambahkan, antara para pelaku dan korban tidak saling kenal. Pihaknya sempat mengamankan para pelaku selama satu hari, di mana dua di antaranya masih berusia di bawah umur. Hal itu juga menjadi pertimbangan kasus ini diselesaikan melalui restorative justice.
Menurut Sumarjaya, penyelesaian perkara melalui restorative justice bisa dilakukan sepanjang kasus tidak berat, yang mana dalam kasus ini korban hanya mengalami luka lecet. "Kasus penganiayaan bisa diselesaikan melalui RJ sepanjang tidak berat, dan korban di sini hanya luka lecet. RJ telah diatur di Peraturan Polri Nomor 8 Tahun 2021," pungkasnya.
Sebelumnya video pengeroyokan di tengah jalan viral di media sosial (medsos). Peristiwa tersebut diketahui terjadi di Jalan Raya WR Supratman, tepatnya depan minimart wilayah Kelurahan Penarukan.
Berdasarkan cuplikan video yang dilihat detikBali, Minggu (18/12/2022), sekumpulan remaja pria baku hantam di tengah jalan. Satu orang di antara mereka tampak menerima pukulan dari sejumlah pemuda. Peristiwa itu pun sempat membuat arus lalu lintas terganggu.
(irb/hsa)
