.webp)
Para pedagang yang berjualan di Blok B dan E Pasar Tematik Wisata Semarapura hingga kini belum dipungut retribusi harian. Awalnya, biaya retribusi itu dijadwalkan mulai dipungut dari awal 2024.
Kepala UPT Pasar Klungkung I Komang Sugianta mengaku masih menunggu penerapan retribusi elektrotik alias e-Retribusi. Walhasil, para pedagang di Blok B dan E telah mulai berjualan sejak pasar tersebut diresmikan pada 31 Oktober 2023 masih digratiskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena masih dalam persiapan sistem, jadi belum dipungut. Nanti akan rapat koordinasi terbatas (rakortas) terlebih dahulu," kata Sugianta kepada detikBali, Rabu (24/1/2024).
Ada sebanyak 203 pedagang yang berjualan di area Blok B dan E Pasar Tematik Wisata Semarapura. Nantinya, perhitungan nilai retribusi dilakukan berdasarkan luasan kios atau los yang ditempati pedagang.
Adapun perkiraan nilai retribusi yang akan dipungut terhadap pedagang di Blok B dan E, yakni berkisar Rp 12.250 hingga Rp12.960 per kios dan Rp 4 ribu hingga Rp 5 ribu per los. "Semakin besar kios atau los yang digunakan, maka semakin besar pula retribusinya," imbuh Sugianta.
Sugianta menargetkan sistem e-Retribusi telah siap diterapkan pada minggu kedua Februari 2024. "Terkait akumulasi atau tidak akan dirakortaskan terlebih dahulu," pungkasnya.
Pasar Tematik Wisata Semarapura diresmikan oleh mantan Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta pada Selasa malam (31/10/2023). Pembangunan pasar yang menghabiskan anggaran sebesar Rp 64,7 miliar ini didanai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Kementerian Perdagangan tahun 2023.
Pasar yang dulunya dikenal dengan Pasar Seni Klungkung ini terdiri dari dua blok, yakni blok B dan E. Bangunan blok B pada lantai satu memiliki kios sebanyak 76 unit dan lantai dua 82 unit. Selanjutnya bangunan blok E pada lantai satu memiliki 32 kios dan 48 los. Lalu lantai dua blok E dilengkapi 71 los.
(iws/iws)
