.webp)
Anak-anak di Pulau Serangan, Denpasar, merakit mainan mobil-mobilan berbasis energi panel surya. Mainan itu bisa bergerak otomatis ketika terkena sinar matahari.
Kegiatan ini memungkinkan anak-anak bermain tanpa remot kontrol. Anggota divisi Community Development Fab Lab Bali, Muhammad Lukman, mengatakan pentingnya mengenalkan teknologi alternatif sejak dini.
"Untuk anak-anak, untuk ngajarin bahwa ada loh tenaga lain selain dari listrik aja, dari PLN aja. Kita juga bisa ngambil dari matahari juga, kayak gitu. Kalau untuk anak-anak saat ini masih itu," ujar Lukman saat ditemui di Banjar Tengah, Desa Serangan, Denpasar, Sabtu (6/12/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mobil-mobilan, anak-anak juga diperkenalkan pada bentuk energi lainnya, termasuk menyalakan lampu menggunakan tenaga angin.
"Kalau workshop di Serangan kita kadang-kadang sebulan sekali. Jumlahnya dibatasi 15 anak bahkan sampai 20. Kalau usianya sih mereka bisa mulai dari 6-12 tahun," katanya.
Lukman menuturkan sebagian besar peserta sudah memahami cara kerja energi terbarukan. Antusiasme anak-anak tinggi karena kegiatan ini menjadi pengalaman baru bagi mereka.
"Sebenarnya yang paling gampang buat anak kecil itu tenaga surya yang paling nggak berbahaya istilahnya, jadi kita masukin itu," tambahnya.
Selama proses merakit, anak-anak terlihat serius menyusun komponen mobil surya. Mereka dibantu para pemuda Fab Lab ketika menemui kesulitan.
Setelah selesai, mobil-mobil karya mereka langsung diuji di bawah sinar matahari. Deretan mobil kecil itu pun bersiap melaju dalam balapan spontan di halaman banjar.
(dpw/dpw)
