Turis asal China, Deqinzuoga, yang meninggal di Hostel Clandestino, Canggu, Badung, Bali, dipastikan tidak mengalami gejala keracunan akibat makanan dari restoran hostel. Hal itu dibuktikan melalui rekaman CCTV yang menunjukkan bahwa korban sama sekali tidak makan di restoran hostel.
"Kami sudah tunjukkan juga kepada keluarganya bukti rekaman CCTV di TKP maupun di restoran hotel bahwa korban ini tidak makan di restoran hotel," ujar Kasat Reskrim Polres Badung AKP Azarul Ahmad saat konferensi pers di Polres Badung, Senin (24/11/2025).
Selain korban, enam tamu lain juga mengalami gejala serupa. Berdasarkan pemeriksaan, mereka juga dipastikan tidak menyantap makanan dari restoran hostel. Temuan ini menguatkan kesimpulan sementara bahwa dapur hostel bukan sumber gangguan kesehatan tersebut.
Salah satu saksi yang mengalami diare bahkan sempat makan di sebuah restoran di lokasi lain. Namun, ia menegaskan bahwa keluhan yang dialaminya bukan berasal dari makanan di hostel tersebut.
"Salah satu saksi ini yang mengalami gejala diare itu dia tidak makan juga di hotel. Dia pernah sempat makan di restoran di daerah suatu tempat, jadi dia menyatakan bahwa saya tidak sakit dari makan di tempat ini (hostel)," lanjutnya.
Azarul menambahkan para korban diketahui datang sebagai solo traveler dan tidak saling mengenal satu sama lain. Sehingga mereka tidak makan di tempat yang sama.
"Korban ini datang solo traveler, dia sendiri, dia tidak saling mengenal satu sama lain. Sehingga dia antara satu dan teman yang lainnya yang ada di hotel itu tidak saling kenal, jadi tidak bersamaan dia," imbuhnya.
Sebelumnya, Deqingzhuoga, tewas diduga akibat keracunan di Clandestino Hostel, Jalan Kayu Tulang, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, Bali. Warga negara (WN) China itu ditemukan tewas pada Selasa (2/9/2025).
Dugaan keracunan turis China ini ditangani Kepolisian Resor (Polres) Badung. Pejabat Sementara (PS) Kepala Subseksi Penerangan Masyarakat (Kasubsi Penmas) Seksi Hubungan Masyarakat (Sihumas) Polres Badung, Aiptu Ni Nyoman Ayu Inastuti, menjelaskan kronologi kasus tersebut.
Menurut Ayu, peristiwa dugaan keracunan ini bermula pada Senin (1/9/2025) sekitar pukul 20.00 Wita. Deqingzhuoga saat itu mengeluh sakit kepada staf resepsionis Clandestino Hostel, Maria Yasinta Gores. Maria kemudian mendatangi kamar nomor 8 Clandestino Hostel yang ditempati Deqingzhuoga.
"Korban mengeluh sakit di bagian kepala dan punggung serta merasa lemas. Saat berbincang, korban sempat muntah satu kali di tempat sampah depan tempat tidurnya. Saksi menawarkan makanan, namun ditolak korban. Korban hanya meminta air dan pisang," ujar Ayu kepada detikBali, Jumat (21/11/2025).
Simak Video "Video Minibus Wisatawan China Tabrak Pohon di Bali, 5 Orang Tewas"
(nor/nor)