Pemkot Denpasar Rancang Pembelajaran Sejarah Lewat Kisah Para Veteran

Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar merancang pembelajaran sejarah di sekolah melalui kisah perjuangan para veteran yang mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada 1945-1949. Pemkot Denpasar menggandeng Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Bali untuk langsung menceritakan perjuangannya kepada para siswa.

"Bagaimana veteran itu berbicara, artinya turun langsung ikut ke sekolah-sekolah untuk bisa menceritakan bagaimana perjuangan-perjuangan mereka secara langsung," ujar Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, seusai peresmian Etalase Jendela Perjuangan Pahlawan di Gedung Merdeka, Rabu (12/11/2025).

Rencana tersebut, terang Arya Wibawa, akan ditindaklanjuti melalui kolaborasi antara Dinas Sosial (Dinsos) serta Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Denpasar agar dapat segera direalisasikan. Program ini bertujuan menumbuhkan semangat patriotisme, nasionalisme, dan rasa kebangsaan di kalangan generasi muda.

"Itu mungkin program yang sangat bagus yang segera akan kami tindak lanjuti dan saya yakin di kabupaten lainnya belum pernah melaksanakan program ini, ini akan kita jadikan terobosan," terang Arya Wibawa.

Perwakilan veteran, I Made Suderana, menyambut baik rencana tersebut. Ia menilai, salah satu tugas veteran bukan hanya berjuang di masa lalu, tetapi juga menyosialisasikan semangat perjuangan kepada generasi penerus.

"Salah satu tugas dari veteran harus menyosialisasikan jiwa semangat nilai-nilai juang 45 kepada generasi muda. Ini yang penting karena perjuangan bangsa Indonesia dari 17 Agustus 1945 sampai dengan kedaulatan Republik Indonesia, tercantumlah jiwa semangat nilai-nilai juang 45," ungkap Suderana.

Suderana menegaskan kisah perjuangannya dan veteran lain sangat penting diceritakan kepada generasi sekarang. Sebab, generasi inilah yang akan menjadi masa depan Indonesia.

"Apa saja nilai-nilai juang 45 itu, dan ini perlu dilestarikan, diwariskan kepada generasi penerus karena generasi yang akan datang yang mengisi kemerdekaan," ujar Suderana.