Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, menyiapkan program pemberian beasiswa kuliah S1 secara penuh bagi anak dari keluarga berpenghasilan rendah dan petani di Badung. Adi ingin agar penerima beasiswa tidak dibatasi dalam memilih jurusan, bahkan dipersilakan mengambil fakultas bergengsi, misalnya kedokteran di perguruan tinggi manapun seluruh Indonesia.
"Nggak, nggak (tidak ada pembatasan), boleh, boleh itu. Ya, itulah salah satu bentuk kami memberikan satu insentif buat petani bahwa kami perhatikan. Jadi, kami berpikir ke depannya itu, kalau ada petani sudah nggak perlu mikirin anaknya sekolah," tegas Adi Arnawa di Puspem Badung, Selasa (28/10/2025).
Menurut Adi, pemerintah merencakan menyediakan kuota sementara untuk 400 orang di jenjang S1 dan diharapkan bisa mulai pada 2026. Menurur dia, program ini istimewa karena penerima beasiswa tidak dibatasi dalam memilih jurusan, dan jadi bagian dari insentif khusus bagi para petani hingga keluarga dengan penghasilan orang tua maksimal Rp 5 juta ke bawah.
"Satu, dia anak petani. Jadi itu bagian daripada insentif. Yang kedua, ada Nyoman atau Ketut. Kalau pun ada Nyoman, dia pasti sudah dapat insentif. Nyoman atau Ketut. Yang ketiga, penghasilan orang tuanya 5 juta ke bawah. Itu yang kami dorong," tegasnya.
Adi juga menyinggung beasiswa ini akan menanggung seluruh biaya studi hingga tahun keempat. Fasilitas yang diberikan bersifat komprehensif, meliputi biaya UKT, biaya laptop, biaya pemondokan, biaya transportasi, bahkan sampai biaya buku-bukunya.
"Itu juga kami biayai sampai ke tahun keempat. Jadi gini, yang mendapatkan beasiswa ini, dia harus wajib hukumnya tamat 4 tahun. Paling lambat empat tahun. Itu sudah di dalamnya ada biaya laptop, biaya pemondokan, biaya transportnya, biaya buku-nya, biaya UKT-nya," papar mantan Sekda Badung itu.
Selain itu, program ini juga memberikan perhatian khusus atau insentif bagi anak dengan nama Nyoman atau Ketut, sejalan dengan program Pemprov Bali yang juga menginisiasi insentif untuk penamaan khusus (anak ketiga dan keempat) dalam sistem penamaan tradisional Bali.
Pemkab Badung, kata Adi, berkomitmen mendukung akses pendidikan warganya. Ia menambahkan, selain beasiswa S1, saat ini pendidikan SD dan SMP di Badung juga sudah gratis, bahkan untuk jenjang SMA yang merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Bali, pihaknya juga menggratiskan dengan syarat sekolah berada di wilayah Badung.
"Tapi kalau sekolahnya (misalkan) SMA 1 Denpasar, ya mohon maaf, ya. Karena itu bukan kewenangan kami sebenarnya. Tapi kalau sekolah yang di Badung, kami bantu," pungkas Adi.
Simak Video "Video Ratusan Siswa Dapat Beasiswa Kuliah di LN, ke Negara Mana Saja?"
(hsa/iws)