DISCLAIMER: Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental terdekat.
IGAAP (33), pria asal Banjar Dinas Pauman, Desa Seraya, Karangasem, ditemukan dalam kondisi tergantung di kamar mandi rumahnya, Minggu (12/10/2025) pagi. Mantan perawat salah satu rumah sakit swasta di Karangasem itu dinyatakan sudah meninggal dunia saat dilarikan ke Puskesmas.
Perbekel Desa Seraya, I Wayan Dandri mengatakan bahwa IGAAP ditemukan sudah dalam keadaan tergantung di kamar mandi sekitar pukul 08.30 Wita.
"IGAAP sempat bekerja sebagai seorang perawat, tapi mengundurkan diri sekitar 2 tahun lalu dan sekarang fokus jaga toko, karena ia punya toko lumayan besar di Seraya," kata Dandri, Minggu (12/10/2025).
IGAAP diketahui saat ini mempunyai dua anak perempuan yang masih kecil-kecil. Anak pertamanya saat ini masih berusia 4 tahun sedangkan anak yang kedua baru berusia 2 tahun. "Kasihan anaknya masih kecil-kecil, semoga keluarganya tabah," ucapnya.
Sementara itu, Kapolsek Karangasem Kompol I Nyoman Merta Kariana membeberkan awalnya IGAAP sempat berbincang dengan ayahnya sekitar pukul 06.00 Wita, kemudian IGAAP mengaku hendak ke kamar mandi. Sekitar pukul 08.30 Wita istri IGAAP menanyakan keberadaan suaminya karena tak kelihatan sejak pagi hari dan dikatakan jika pagi harinya sempat mengaku ke kamar mandi.
Setelah dicek ke kamar mandi, ternyata korban sudah ditemukan dalam keadaan tergantung. Sontak istrinya langsung berteriak meminta bantuan kepada warga sekitar untuk menurunkan IGAAP. Setelah itu, kejadian tersebut dilaporkan ke Polsek Karangasem.
Berdasarkan hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dalam tubuh IGAAP sehingga dipastikan meninggal karena gantung diri. Dugaan awal IGAAP nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri diduga karena depresi.
"Pihak keluarga mengaku sudah ikhlas atas kematian IGAAP dengan cara seperti itu sehingga menolak untuk dilakukan autopsi," ucap Kariana.
Simak Video "Video: CISDI Ungkap Alasan Kesehatan Mental Masih Disepelekan"
(hsa/hsa)