Para kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Buleleng, Bali, ramai-ramai mengundurkan diri. Ada puluhan orang yang mundur. Mereka merupakan pengurus partai dari tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) atau kabupaten dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) atau kecamatan se-Buleleng. Alasan para kader partai pimpinan Kaesang Pangarep itu beragam.
"Alasan saya mundur memang ingin istirahat," ungkap Komang Subrata Jaya yang mengundurkan diri sebagai Ketua DPD PSI Kabupaten Buleleng, Jumat (2/5/2025).
Subrata mengatakan aktivitasnya selama menjadi pengurus PSI telah menyita banyak waktu, tenaga, materi, dan pikiran. Setelah tak lagi menjadi kader PSI, ia akan fokus mengurus keluarga, bisnis, dan pekerjaan.
"Saya istirahat karena pekerjaan politik juga lumayan banyak menyita waktu, pikiran, dan materi. Harus mencari anggota, kemudian verifikasi, memastikan kepengurusan sembilan kecamatan solid dan bergerak itu sangat berat. Keluarga, bisnis, pekerjaan, terbengkalai jadinya," imbuhnya.
Ingin Mundur Sejak 2020
Subrata menjelaskan puluhan kader PSI di Buleleng menyerahkan surat pengunduran diri sejak 24 April lalu. Meski begitu, ia mengaku sudah ingin berhenti berpolitik sejak 2020. Namun, niat tersebut dia urungkan karena Ketua DPW PSI Bali Nengah Yasa Adi Susanto dan Ketua DPP PSI saat itu Isyana Bagoes Oka memintanya untuk bertahan.
Ia juga mengakui keputusannya mundur dari PSI juga dipicu oleh keputusan Ketua DPW Bali Nengah Yasa Adi Susanto yang sudah hengkang lebih dulu. Meski begitu, ia menegaskan tidak pernah mengajak kader lainnya untuk ikut mundur dari PSI.
PSI Agendakan Pertemuan
Plt Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bali, I Putu Yoga Adi Saputra, dijadwalkan akan menemui seluruh pengurus PSI Bali pada pekan depan. Hal itu menyusul pengunduran diri Ketua DPW PSI Bali I Nengah Yasa Adi Susanto alias Bro Adi dan sejumlah pengurus PSI Buleleng.
"Mudah-mudahan jika tidak ada halangan pekan depan (ke Bali)," kata Yoga kepada detikBali, Jumat (2/5/2025).
Yoga mengatakan, pertemuan tersebut akan berlangsung secara santai dan tidak akan membahas agenda khusus. "Lebih ke simakrama saja," sambung dia.
Juru bicara DPP PSI itu menyebut dirinya baru saja menerima mandat sebagai Ketua Sementara DPW PSI Bali dari Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.
"Baru-baru ini saja, hanya sebagai ketua sementara," tutur Yoga.
Ketua PSI Bali Mundur
Sebelumnya, I Nengah Yasa Adi Susanto mundur dari jabatannya sebagai Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bali. Hal itu dibenarkan oleh Sekretaris DPW PSI Bali Cokorda Dwi Satria Wibawa atau Cok Dwi.
"Iya betul. Kalau mundurnya Pak Ketua itu per 1 Januari tapi baru direspons sama DPP bulan April ini," kata Cok Dwi saat dihubungi detikBali, Jumat.
Adi mundur dari jabatannya karena ingin fokus sebagai ketua salah satu yayasan pendidikan. Sebab, ketua yayasan sebelumnya meninggal dunia dan Adi yang meneruskan. Selain itu, dia juga ingin fokus pada bisnisnya.
"Karena beliau kan juga sudah dua periode di PSI kan kalau lebih dari dua periode kan nggak bagus juga. Jadi butuh penyegaran juga mungkin beliau jenuh," jelas Cok Dwi.
Cok menegaskan mundurnya Adi bukan perkara hasil Pilkada 2024. Sebagai informasi, Adi merupakan calon wakil wali kota Denpasar yang berpasangan dengan Gede Ngurah Ambara Putra pada Pilkada 2024.
"Nggak ada hubungannya itu, sudah sempat ngobrol sama saya kok mau ngundurin diri," tegasnya.
Cok juga mengatakan tidak ada pengurus lain yang mundur. Hanya Adi saja di pengurus DPW. Cok juga menanggapi mundurnya para kader di Buleleng.
"Iya (mundur juga) sebenarnya sama beliau juga dua periode juga di Buleleng, rata-rata pengurusnya orang-orang lama semua," ungkap Cok.
Dia menyebut bahwa alasannya adalah sudah dua periode dan jenuh. Cok memaklumi keputusan pengurus di Buleleng.
Simak Video "Video: Kaesang Jelaskan Makna Logo Gajah PSI ke Prabowo"
(hsa/hsa)