Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gubran Rakabuming Raka membalas sindirian capres Ganjar Pranowo yang menyebut tiga jenderal mencla-mencle. Ganjar menyebut tiga nama dalam sindirian itu, yakni Wiranto, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Agum Gumelar.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Habiburokhman merespons ucapan Ganjar tersebut. Ia menyayangkan sikap mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu yang terkesan menyasar personal dibandingkan mengedepankan gagasan.
"Saya pikir kita lebih baik mengedepankan gagasan narasi-narasi kita apalagi seorang capres semestinya edukatif nggak menyasar ke personal," kata Habiburokhman di media center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Rabu (7/2/2024) dilansir dari detikNews.
Habiburokhman mengatakan sikap Ganjar yang demikian terkesan memposisikan dirinya sebagai hakim moral untuk orang lain. "Susah kalau menjadi hakim moral untuk orang lain. Dia ngomongin orang mencla-mencle, nanti rakyat yang nuduh dia mencla-mencle, kan kita nggak enak juga," imbuhnya.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran Fahri Hamzah juga merespons Ganjar Pranowo. Fahri Hamzah mengungkit Ganjar sebagai petugas partai.
"Ganjar itu adalah petugas partai. Jadi dia kesulitan menggunakan seluruh akal budinya secara merdeka," kata Fahri Hamzah saat dihubungi, Rabu (7/2/2024).
Fahri Hamzah lantas mempertanyakan kepada Ganjar terkait dukungan di 2009 untuk Prabowo Subianto. Ganjar merupakan timses Prabowo Subianto pada Pilpres 2009.
"Kan bisa tanya pak Ganjar, kenapa beliau dulu mendukung Pak Prabowo dalam tim sukses saat jadi wakil Ibu Mega tahun 2009," ucapnya.
Fahri juga mengungkit Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mendukung agar Prabowo rekonsiliasi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, Megawati juga sempat hadir saat Prabowo membangun patung Sukarno di Kemenhan.
"Ibu Mega mendukung Pak Prabowo dan Pak Jokowi rekonsiliasi dan menjadi Menteri Pertahanan, serta hadir di Kementerian Pertahanan untuk kegiatan yang dibuat oleh Pak Prabowo termasuk ketika Pak Prabowo membangunkan Bung Karno patung berkuda di depan halaman Kemenhan," jelasnya.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya...
(dpw/dpw)