.webp)
Vokalis God Bless Ahmad Albar bicara soal perbedaan musik rock pada 1970 dan zaman sekarang. Dia menuturkan dua periode ini berbeda lantaran kemajuan teknologi.
"Ya pasti lah lain. Kemajuan teknologi juga kan berjalan terus ya. Jadi, 1970an kami masih pakai alat-alat ala kadarnya. Apa yang kami punya," ujar Ahmad kepada insan media seusai konferensi pers 'Anthology 50th Anniversary' di Kekeb Restaurant, Nusa Dua, Badung, Jumat (21/7/2023).
Ahmad mengatakan sudah banyak yang berbeda di dunia permusikan. Dia mengambil contoh alat-alat musik dan studio yang sudah serba digital zaman sekarang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai sekarang ini era digital, ya. Semuanya udah beda, ya. Alat-alat musik, alat-alat studio, apa mixer pun dari apa ya. Manual sampai ke digital semuanya," imbuhnya.
Tak cuma itu, Ahmad mengambil contoh pada 1970 God Bless hanya bisa membuat dua sampai empat trek. Sedangkan zaman sekarang sudah tidak terbatas.
"(Zaman sekarang) Unlimited nggak ada batas (trek). Dulu kami rekaman tahun 70an itu masih dua track, empat track. Studio-studio di Indonesia yang paling banyak track-nya itu cuma satu, yaitu Angkasa Studio. Tapi mixernya juga masih mixer. Mixer untuk ini ya, radio. Untuk macam RRI, studio radio jadi," kisahnya.
Terlepas dari ketersediaan teknologi pada 1970 yang serba ada, Ahmad menyebut God Bless tetap semangat untuk berkarya.
"Ya, terbatas sekali (teknologi pada 1970), tapi (tetap) semangat kami. Kami jalani terus (berkarya). Kami jaga, sampai bersyukur Alhamdulillah. Sampai sekarang kami masih bisa sempat rekaman lagi," jelasnya.
Selain itu, Ahmad juga menilai musik God Bless berkembang seiring berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi. Menurutnya, God Bless tidak terpaku pada musik di eranya.
"Kami sendiri Godbless juga tidak stuck di musik era kami. Katakanlah album pertama beda. Album kedua kami buat beda. Setiap album kami ikut perkembangan musik juga. Jadi lain lah," tandasnya.
(nor/nor)
