Keberadaan bus Trans Metro Dewata di Pulau Bali belum sepenuhnya diminati masyarakat. Sepanjang 2022, rerata penumpang bus yang disubsidi Kementerian Perhubungan ini hanya sekitar 30-60 persen.
"Itu bukan keseluruhan ya, tapi kami kan ada 5 Koridor, dan catatan kami itu tertinggi yang diminati Koridor 1 dari Central Parkir - Tabanan. Rata-rata penumpangnya pekerja ke selatan Badung dan Denpasar, hampir 60 persen artinya diminati, itu Koridor 1," kata Manajer Trans Metro Dewata, Gede Gunawan, Selasa (27/12/2022).
Selain Koridor 1, kata dia, ada 4 Koridor lain, yaitu Koridor 2 GOR Ngurah Rai - Bandara Ngurah Rai, dengan catatan peminat 40 persen lebih. "Itu ada WNA (warga negara asing), tapi kami tidak punya detail angka karena itu sistem," imbuhnya.
Sementara Koridor 3 jurusan Ubung - Matahari Terbit (via Dalung) peminatnya sekitar 30 persen. Kemudian Koridor 4 jurusan Ubung - Monkey Forest Ubud (Gianyar) di angka 40 persen, dan Koridor 5 Central Parkir - Ubung (via pelabuhan Benoa) dengan peminat di atas 30 persen.
"Intinya Bus Trans Metro Dewata 2022 sudah bagus kok, sudah mulai diminati cuma di kota dikelilingi macet. Itu kemarin semua macet, paling macet di Ubud," klaim Gede Gunawan.
Kini pihaknya terus gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar semakin sadar keberadaan transportasi publik di Bali. Ia pun mentargetkan tahun 2023 akan semakin banyak warga yang menggunakan bus Bus Trans Metro Dewata.
"Di 2023 kami akan genjot terus, tapi kalau Koridor 3 dan 5 peminatnya masih sepi mungkin akan mengubah rute, tapi itu masih rencana ya," ungkapnya. Namun Gede Gunawan menyadari, masyarakat masih belum paham angkutan yang mudah, murah, aman, dan nyaman.
"Coba diperhitungkan ketika menggunakan efisiensi biaya. Kalau naik bus semua aman nyaman, sudah sampai di tempat, daripada bawa sendiri macet. Kami akan sosialisasi terus bagaimana mengubah mindset masyarakat untuk menggunakan bus," tandas mantan Direktur Operasional Trans Sarbagita ini.
Saat ini jumlah armada bus masih tetap 105 unit dengan total sopir sekitar 240 orang. Pembayaran bus menggunakan sistem pembayaran elektronik dengan lima e-money, yakni BRI, BCA, Mandiri, BNI, dan Qris. Tarif Rp 4.400 untuk umum dan mahasiswa, sedangkan pelajar SMA ke bawah serta difabel tidak dikenakan biaya alias gratis.
Simak Video "Video: Indonesia Ajukan Tempe-Jaranan jadi Warisan Takbenda ke UNESCO"
(irb/gsp)