#PrayForBali

255 Titik Kerusakan-25 Ribu KK Kesulitan Air di Tabanan Pascabencana

tim detikBali - detikBali
Sabtu, 22 Okt 2022 06:14 WIB
Petugas BPBD Tabanan dan Polsek Penebel membersihan sampah kayu yang membuat jebolnya jembatan penghubung Desa Senganan dan Biaung, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (21/10/2022). Foto: Istimewa
Tabanan -

Banjir dan tanah longsor di Kabupaten Tabanan, Bali, menyebabkan 255 titik mengalami kerusakan dan 25 ribu kepala keluarga (KK) kesulitan air bersih. Warga terpaksa mengungsi karena rumah rusak, sedangkan untuk kebutuhan air bersih Perumda Air Tabanan mendistribusikan air setiap hari.

BPBD Tabanan mencatat terdapat 255 titik kerusakan pascabencana. Terdiri dari jembatan, jalan umum, jalan pertanian, saluran irigasi, fasilitas ibadah seperti pura, serta beberapa bangunan rumah warga.

"Kalau (kerusakan) rumah, tidak sampai ada (warga) yang mengungsi ke satu tempat. Kalaupun mengungsi biasanya ke rumah keluarga terdekatnya," jelas Kepala BPBD Tabanan, I Nyoman Srinadha Giri, Jumat (21/10/2022).

Menurutnya, jumlah titik kerusakan akibat banjir dan tanah longsor di Tabanan kemungkinan masih terus bertambah. Seiring instruksi bupati yang meminta pihak desa maupun camat mendata seluruh kerusakan paling lambat lima hari sejak bencana pada Senin (17/10/2022) lalu.

"Data ini masih bisa bergerak. Tadi saja ada tambahan lagi satu kerusakan. Satu pura di Desa Bengkel, Kecamatan Kediri, yang jebol," imbuhnya.

Srinadha menuturkan, pembaruan data tuntan dan akan terangkum menjadi satu pada Sabtu (22/10/2022), untuk kemudian dipakai sebagai bahan rapat koordinasi penanganan bencana oleh bupati yang direncanakan pada Senin (24/10/2022).

"Biar segera dipelajari. Mana yang akan diusulkan ke pusat, provinsi, kabupaten, perbaikannya," pungkasnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (PUPRPKP) Tabanan I Made Dedy Darmasaputra menyebutkan, jumlah kerusakan infrastruktur jalan, jembatan, atau pura sebanyak 56 item.

"Ada penambahan lagi tiga titik. Jadi (jumlah kerusakan) terbaru ada sembilan. Ada jalan, jembatan, daerah irigasi seperti bendungan sampai bangunan bagi air, ada juga beberapa pura," jelasnya.

Estimasi anggaran perbaikan mencapai Rp 49,9 miliar. Kebutuhan anggaran itu akan diusulkan ke pusat, provinsi, hingga kabupaten. Ada juga yang akan diusulkan ke Balai Wilayah Sungai (BWS) yang menangani daerah irigasi. Salah satu kerusakan berat dan memerlukan anggaran besar adalah Jembatan Yeh Kajang di Desa Tua dan Jembatan Desa Geluntung di Kecamatan Marga.

"Jembatan di Desa Tua yang besar. Karena akan diubah menjadi jembatan. Yang rusak sekarang ini kan pakai terowongan air. Sekarang mau diubah menjadi jembatan. Karena kalau pakai terowongan risikonya tinggi bila ada sampah," sebutnya.

Menurutnya, jembatan di Desa Tua dan Desa Geluntung akan diprioritaskan perbaikannya pada tahun anggaran 2023. Terutama Desa Tua yang berada pada jalan kabupaten yang menghubungkan Kecamatan Marga dan Baturiti. "Semua (kerusakan) akan diusulkan (perbaikannya. Tapi pakai skala prioritas," jelasnya.

Simak halaman selanjutnya...



Simak Video "Video: Pendampingan KPAI untuk Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta"

(irb/hsa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork