Fadlul Rohman, pemuda asal Banyuwangi dinyatakan lolos menjadi taruna Akademi Militer (Akmil) dengan peringkat terbaik setelah melewati 9 kali percobaan tes. Pemuda kelahiran 10 April 1998 ini ternyata kesehariannya menjadi ta'lim masjid atau marbot masjid.
Dikutip dari detikEdu, hingga percobaan ke-10, ia dinyatakan resmi lolos menjadi Prajurit Taruna (Pratar) di akademi yang berlokasi di Lembah Tidar, Magelang
"Alhamdulillah perasaan saya sangat bahagia. Terutama saya sudah 10 kali mendaftar, saya 4 tahun mendaftar akhirnya sampai di sini (taruna Akmil)," cerita Fadlul melalui unggahan video di kanal YouTube TNI AD (Angkatan Darat), Minggu (10/7/2022).
TNI merupakan cita-cita yang diidamkannya sejak dulu. Khususnya lagi, ia sudah memantapkan diri untuk menjadi bagian dari prajurit Kopassus atau Komando Pasukan Khusus.
Tidak mengherankan bila sejak lulus di bangku Madrasah pada tahun 2016, hal pertama yang dilakukan oleh Fadlul adalah mendaftar Akmil di Komando Daerah Militer V/Brawijaya (Kodam V/BRW) di Surabaya, Jawa Timur.
Lika-liku 9 Kali Percobaan Tes Masuk Akmil Sejak 2016
Percobaan pertama yang dilakukan Fadlul dimulai pada tahun 2016. Kala itu, Fadlul baru menyelesaikan studi menengah atasnya di MAN 2 Banyuwangi.
Ia mendaftar Akmil di Kodam V/Brawijaya, namun harus menelan pil kegagalan pertama saat memasuki tahapan Sub Panda V/BRW. Hingga akhirnya, Fadlul masih mencoba peruntungan selanjutnya melalui pendaftaran Calon Bintara (Caba) TNI AD dan lagi-lagi gagal di tahap yang sama.
Usai dua kali percobaan berturut-turut dengan hasil serupa, Fadlul memutuskan untuk bekerja. Ia menjadi seorang asisten apoteker di salah satu apotek Banyuwangi.
Meski sudah memiliki pekerjaan, siapa sangka Fadlul masih belum menyerah akan mimpinya menjadi TNI. "Sambil menunggu (bekerja), saya lanjut mendaftar di Akmil tahun 2017 di Kodam V/Brawijaya. Di situ saya gagal di tingkat (sidang) parade," tutur dia.
Lalu, apakah kegagalan ke-4 mematikan semangat Fadlul? Sebaliknya, seakan memacu motivasi, putra ke-8 dari 9 bersaudara ini justru mendaftar dua penerimaan Bintara TNI AD dan Taruna TNI Angkatan Udara (AU) sekaligus.
Hasilnya, Fadlul gagal untuk Caba TNI AD namun, berhasil lolos ke tahap selanjutnya di seleksi taruna AAU hingga tingkat Panda. Meski demikian, asa itu seakan sirna setelah ia kembali dinyatakan gagal pada tes kesehatan.
"Kalau gak salah gagal di kesehatan. (Detak) jantung saya katanya di bawah 60," kata Fadlul.
Dan kegagalan pun masih berlanjut hingga penghujung tahun 2018. Saat itu, Fadlul memutuskan ke Jakarta yang lokasinya berdekatan dengan sang kakak, seorang tentara berpangkat Sersan 2.
Di Jakarta, Fadlul memutuskan untuk mendaftar dua pembukaan sekaligus di AAD dan AAU dengan hasil lulus pada tahap Panda. Mau tidak mau, Fadlul harus memilih TNI AD yang lagi-lagi bernasib gagal di tahap Sub Panda Jaya.
Tahun mulai berganti, semangat Fadlul seakan tidak pernah habis dimakan waktu. Ia mendaftar Akmil TNI AD hingga akhirnya keberuntungan berpihak padanya.
"Saya mendaftar (Akmil) lagi, alhamdulillah, saya di tingkat Sub Panda ranking satu. Naik ke tingkat Panda alhamdulillah, ranking satu. Di tingkat Panda Jaya akhirnya berangkat hingga ke sini (Akmil)," ceritanya.
Simak Video "Video: KSAD Pastikan Masuk TNI AD Tak Perlu 'Orang Dalam', Lapor Jika Ada Pungli"
(nor/nor)